NOTES: Karena satu dan lain hal, terpaksa alur ceritanya aku cepetin.. biar kalian ngga capek karena ngerasa di tarik ulur ngga habis-habis... Semoga masih nyambung banget deh ya 😬😬🤭🤭🤭
"lingga, udah gila Lo ya.! Berhenti ngga.?!"
"Bentar gal, satu gelas lagi"
"Lo mau mati, ha.?"
"Emang ada gunanya gue hidup, hng.?"
Pemuda dengan rambut hitam duduk dengan kepala menelungkup diatas meja, di kabin VIP sebuah bar ternama yg memang sudah biasa mereka kunjungi.
Beberapa botol kosong sisa minuman keras berharga fantastis, teronggok disisi lain meja.
Keadaan yg menggambarkan jelas bahwa lingga sedang berada diambang sadar dan tidak.
Tangan nya terulur untuk kembali menuang sisa cairan dalam botol, tapi Galang lebih cepat menyingkirkan nya."Lingga, stop ngga.?! Gue bisa di bakar hidup-hidup sama mami Jessi kalau sampe Lo pulang dalam keadaan kek gini.!"
"Pulang ke mana.?..." Pemuda itu mulai meracau tidak jelas "Gue sekarang ngga akan pulang-pulang kemana, gue udah ngga ada rumah..."
"God.!!" Galang berdecak frustasi, menyesal telah mengiyakan ajakan sahabatnya itu untuk pergi minum-minum, tapi lingga memang kelihatan sedang berada dalam masalah hidup yg tidak sederhana
Lingga bercerita bahwa dia telah mengacaukan tender besar perusahaan.
Papi nya seorang perfeksionis itu sudah mengusirnya pergi dari rumah dan dengan demikian, ia tak berhak lagi dengan semua fasilitas hidup, berikut marga yg selama ini disandangnya.
Nah, menurut Galang itu hanyalah emosi sesaat, orang tua memang sering begitu, sok melontarkan kata-kata pengusir, tapi begitu ditinggal pergi, mereka akan sangat kelimpungan."Lingga, Stop.!!" Galang kembali berseru emosi saat lagi-lagi ia kecolongan, lingga berhasil menenggak sisa minuman tadi langsung dari botolnya "Fuck.! Gue Lo suruh kesini cuma buat jadi baby sitter Lo doang.? Kalau Lo beneran ngga bisa pulang, gue lempar Lo ke trotoar disalahkan tidur disana sekalian, You Jerk.!"
"Hngg.?" Wajah pemuda bermata sipit itu sudah merah padam, dunia disekitarnya terasa berputar saat ia mencoba mengangkat kepala "I'm sorry, Galang.. Lo bisa tinggalin gue disini kok..."
"Your Ass.!!" Hardik Galang
"Serius, Ntar gue bisa minta tolong asisten buat jemput. Eh... Gue udah ngga bisa pake asisten ya.? Kan yg bayar papi, hahahaaa.... That Fucking bastard.!"
"God.!!" Galang menggeleng putus asa "Jadi, ini sampah masyarakat dan beban negara harus gue pulangin kemana.? Masa udah di usir tapi tetep gue pulangin ke rumah besar.?" Galang benar-benar frustasi dibuatnya, jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, siapa kiranya yg bisa ia gedor rumahnya pada waktu-waktu krusial seperti ini.?
Dan jawaban nya ternyata muncul sesederhana itu, siapa lagi kalau bukan Davian Alexis.? Kekasih hati si tuan muda yg sedang merana hidupnya.
Tunggu.
Tapi Galang kemudian terhenyak, apakah davian tidak tahu jika kekasih hatinya tengah dilanda musibah hidup seperti ini.?
Apakah lingga tidak cerita dengan pemuda pendiam itu.?
Galang mencoba mengetuk sisa kesabaran lingga sekali lagi dengan menanyakan hal ini."Lingga, davian ngga tau kalau Lo sekarang lagi disini.?"
"Apaaa.??"
"Fuck.!! Pacar Lo kemana, njeng.? Lo bukan nya cerita masalah hidup Lo sama dia, malah milih mabuk-mabukan kek orang bego.!"
"Pacar gue.? Pacar gue.... namanya Davian Alexis, heehhh... Masa Lo ngga kenal.? Dia makhluk paling cantik sejagad raya ini..." Lingga mengacung-acungkan jarinya dengan kepala yg tidak sanggup lagi ia angkat, kedua mata sipitnya menghilang sudah
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
De TodoDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...