20 (CdL) Season 2

512 108 35
                                    

Ketika pagi datang, davian telah menemukan lingga yg tengah tidur sembari memeluknya.
Bau alkohol yg menguar tajam, sesaat mengingatkan davian pada penghuni rumah ini (Dahulu).
Perlu effort agak lebih untuk membuat lingga melepaskan pelukannya dan membiarkan davian pergi kekamar mandi.
Hari ini ada jam kuliah pagi yg tidak bisa davian lewatkan begitu saja.

Keluar dari kamar mandi, ponsel lingga berdering, menampilkan notifikasi panggilan masuk dari kontak bernama 'MAMI'.
Ragu-ragu davian memandang, tidak apa-apakah jika dirinya yg menerima.? Tapi kelihatannya, Lingga tidak akan terbangun sampai tahun depan.
Maka davian memutuskan untuk menerimanya saja, siapa tahu itu penting.

"Selamat pagi, Mami"

"Loh, Davian.?"

"Iya.."

"Lingga disana, sayang.?"

"Ada Mi, tapi masih tidur."

"Gitu ya.? Harusnya hari ini dia ada meeting sama klien"

Entah bagaimana, davian bisa menebak klien siapa yg mami Jessi maksud.

"Davian hari ini libur.?"

"Enggak Mi, ini mau berangkat kuliah"

"Okay dear, Biar nanti mami telepon lagi kalau lingga udah bangun. Kamu berangkat aja, Hati-hati ya sayang"

Davian jawab sekilas sebelum sambungan telepon terputus, lantas pemuda itu mengalihkan pandangan nya kepada lingga yg masih pulas terlelap.
Wajah tampan nya tampak polos jika sedang tidur.
Davian pandang lamat-lamat, mencoba menelisik, belakangan ini lingga agak sedikit berjarak, namun davian menepis gagasan itu dari benaknya.
Jika sekali ini sama-sama berada di titik jenuh, bukan nya itu adalah wajar.?

Entahlah..

Davian meneruskan kegiatan nya yg tengah bersiap, hingga waktu berlalu beberapa saat kemudian.

"Gue berangkat ya.." bisiknya pada lingga yg belum berubah posisi, di kecupnya dengan manis pipi sang kekasih sebelum pergi, membuat lingga melenguh pelan

"Selamat pagi, mas..."

Davian tertegun, menemukan kebiasaan baru yg tidak ia ingat meski belakangan mulai rutin ia dapati.
Lelaki mirip ajudan presiden dengan sedan hitam nya yg setia berada didepan gang ini, walau davian tak pernah melirik.
Jika kali ini davian meminta bantuan, apakah salah.?

"Em..."

Lelaki itu tersenyum dengan sopan, saat mendapati davian yg kali ini absen membawa motor, wajahnya mendadak berubah sumringah.

*****

"Berhenti di luar gedung aja pak, biar saya jalan kedalem"

"Tapi dari depan kan masih jauh masuknya, mas. Saya antar sampai parkiran dalam, saya tunggu sampai mas davian pulang kuliah"

Bencana.!!

Sebelum davian sempat protes macam-macam, sedan hitam mengkilap itu sudah berbelok menuju parkiran kampus.
Dan seperti yg sudah ia duga, kedatangan mobil bagus itu jelas mencuri perhatian.
Apakah tidak bisa ia pinjam pintu pink milik Doraemon itu.? Agar bisa sampai di kelas tanpa perlu keluar dari mobil.

"Jangan di tunggu, silahkan pulang aja. Terimakasih, maaf sudah ngerepotin" kata davian sebelum keluar

"Ini memang tugas saya, mas. Saya kan udah bilang, bapak tugaskan saya untuk jadi driver pribadi nya mas davian. Saya senang akhirnya pagi ini bisa melakukan tugas dengan baik" lelaki itu tersenyum lebar dan tampak tulus, membuat davian agak menyesal karena selama ini selalu ketus dan menghindar "Mas Davian di jemput jam berapa.? Saya nunggu disini juga ngga apa-apa kok" imbuh nya

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang