34(Cd

1K 141 28
                                    


"Pacar... Lo ngga apa-apa.? Bisa bangun ngga.? Bangun bentar gih, gue bawain parasetamol."

"Apaa.?" Tanya Avin, dengan suara serak khas bangun tidur

"Lo ngga bangun-bangun. Sumpah, takut banget gue. Ngga lucu kalau gue malah bunuh Lo pas ke kita lagi mantab-mantab.!"

Wajah Avin merona saat mendengar perkataan lingga... "Jam berapa.?"

"Jam delapan pagi, anjjir.! Lo tidur nyaris dua belas jam, dari jam sembilan malem.!"

"Kenapa Lo ngga bangunin gue.? Udah berapa hari gue ngga masuk sekolah dan ngga pulang ke rumah.?"

"Mami udah kirim asistennya buat laporan ke sekolah kamu kita baru abis kecelakaan, santai aja sih.!"

"Santai pala Lo.! Gue banyak ketinggalan materi pelajaran."

"Hadeh.. orang jenius kek Lo ngga akan mendadak bego cuma karena ketinggalan pelajaran, udahlah jangan lebay.!".... "Sakit banget kah.?" Lanjut lingga lagi

"Apanya.?"

"Apanya dong.?"

Avin menatap lingga tajam selama beberapa detik, sebum mengalihkan pandangan.

"Kok gitu mukanya.? Beneran sakit ya.?"

"Lo...." Avin berkata tanpa memandang lingga... "Udah berapa banyak yg jadi korban Lo kek gini.?"

"Hah.??" Lingga kaget... "Apaan sih.? Kok gitu ngomong nya.? Serius, gue emang bejat.! Tapi ngga pernah sentuh siapapun sebelum Lo"

"Bohong banget.!"

"Gimana-gimana.? Bisa-bisanya Lo ngatain gue bohong.!"

Avin menoleh, melayangkan tatapan penuh dendam... "Kalau belum pernah, kenapa udah langsung pro aja.? Mana udah pemula bisa kek gitu.!"

"Lah.??" Lingga ternganga selama beberapa detik, sebelum tawanya meledak.... "Astaga mulut Lo, masa iya gue pro.? Hahahah...."

Avin masih cemberut, lingga bodoh itu sadar atau tidak kalau Avin bukan sedang memuji.?

"Ketawa Lo, dasar buaya.!"

"Bukan gitu pacar, astaga.! Tuduhan ngga berdasar ini namanya, jangan ngambek dong.!"

Lingga mendekat, mencium pipi Avin dengan manis... "Gue bukan pro, tapi Lo terlalu berharga buat gue perlakuin seenaknya. Makanya gue hati-hati banget biar Lo ngga terlalu sakit."

Lingga tersenyum lebar saat melihat rona merah di pipi Avin, pemuda itu berusaha menyembuhkan pandangan nya dari lingga yg terus menggoda.

Avin dengan wajah bangun tidur, rambut berantakan, serta tidak pakai apa-apa selain celana pendek.
Adalah godaan maut yg membuat lingga pusing seketika.

"Jangan blushing, lucu banget wajah Lo. Bikin gue jadi mau lagi.!"

"Lo seneng liat gue ngga bisa jalan.?"

"Ya seneng lah.! Biar Lo disini aja sama gue, ngga usah kemana-mana."

"Sakit jiwa, Lo.!"

Lingga tersenyum, kembali merentangkan tangan nya untuk memeluk Avin.

"Sini pacar, gue mau peluk. Maaf kalau gue bikin Lo sakit, gue ngga bisa nahan diri.!"

"Karena Lo nya aja yg ngga ada niatan buat nahan diri"

"Gimana bisa gue nahan diri kalau bentukan Lo kayak gini.? Cuma liat Lo doang bisa bikin iman gue lenyap, anjir.!"

"Lepasin, gue mau mandi.." Avin berusaha menarik tubuhnya agar terlepas dari lingga, namun tidak bisa.... "Lepasin, gue.!"

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang