06 (CdL) season 2

618 113 24
                                    

Akhir pekan, davian libur kuliah, jadi sudah berada di cafe sejak pagi, padahal ia fikir bisa menghabiskan akhir pekan ini bersama lingga, namun ternyata kekasih hatinya itu sedang sibuk.
Tak apalah, lingga sedang berusaha keras belajar mengurus perusahaan, bukankah itu yg selalu Avin tekankan.

"Lo sebenernya boleh libur sih" ujar bang tria sembari menata susunan gelas... "Udah seminggu ini Lo full kerja, lagian kan udah ada Aska, belakangan udah ngga terlalu kaku dia. Udah pinteran dikit"

Aska adalah pegawai baru dan belum ada satu bulan bekerja, belakangan ini cafe semakin ramai, jadilah bang tria menambah satu pegawai lagi untuk membantu davian jika dirinya tidak sedang di cafe.

"Ngga ada tugas kuliah.?"

Menggeleng lagi.

"Ngga kencan sama ayang.?"

Menggeleng juga.

Bang tria menyerah, maka hanya mengangguk dan membiarkan Avin bekerja dalam keheningan, sembari membersihkan mesin coffee maker.
Laki-laki berambut gondrong itu justru terserah davian saja, padahal sendirinya adalah pemilik cafe, susah mendapatkan pegawai seperti Davian Alexis, yg sembilan puluh persen kerja dan sisanya hanya diam.

Gemerincing lonceng terdengar merdu, membuat Avin mengalihkan atensinya.
Seorang gadis cantik dengan rambut hitam lurus sepinggang dan tubuh semampai, dibalut mini dress berwarna peach, melenggang masuk.
Berjalan menuju counter tempat davian berada, lalu duduk menghadap meja bar, Vani.

"Vanilla latte, less sugar.." ujarnya singkat

Avin tidak menanggapi, ia bergegas menuju pantry untuk menyiapkan pesanan Vani tadi.
Sekita lima menit kemudian, davian kembali bersama minuman berwarna krem yg ia letakkan didepan gadis cantik itu.

"Galang.?"

"Ini gue lagi nungguin dia, udah setengah jam tau ngga.? Kebiasaan ngaret ngga ada obat, kampret banget tuh anak. Ngga tau apa, gue bela-belain bangun pagi pas weekend gini.?"

Lalu davian hanya menanggapi dengan senyuman.

"Kuliah Lo libur kan hari ini.? Tumbenan lakik Lo ngga ngintilin"

Kali ini, di tanggapi dengan mengangkat bahu.

Vani menyesap minuman nya sembari mengeluarkan ponsel.
Selama beberapa saat asik sendiri dengan benda tersebut, sampai kemudian berujar dengan serius.

"Lo punya akun Insta juga.? Kok gue ngga tau sih.? Gue follow, ntar follback ya.?"

"Gue ngga main sosmed"

"Really.? Tapi ini —— ohh, begonya gue. Jelas-jelas nama sama foto nya bukan Lo, tapi kok dia tag akun lingga sih.? Temen nya kah.?"

Penasaran, davian mendekat pada Vani, turut menengok layar ponsel itu yg tengah menampilkan sebuah foto.
Hanya foto semangkuk salad, tapi memang akun lingga di tandai.

"Terus, caption nya masa. Precious Lunch.? Buset.!!" Vani yg sangat berjiwa julid itu menggulir layar ponselnya dengan serius... "Anjer, ini kan Justin Al.!! Ngapain banget lakik Lo sama dia.?"

"Justin siapa.?"

Vani menoleh pada davian... "Lo ngga tau Justin Al.?" Dengan lugu davian menggeleng... "Miris banget hidup Lo, anjjir.!! Minta beliin tv sama lakik Lo, sana.! Biar Lo tau gemerlapnya dunia.... Nih, Justin Al tuh foto model yg belakangan lagi hype di kalangan anak muda. Ngapain sih lingga pake acara lunch sama ini bocah.? Lo seriusan ngga tau.?"

Davian diam sejenak sebelum kembali menggeleng.
Iya, dia memang tidak tahu karena lingga tidak pernah bilang apa-apa.

"Baru dua hari yg lalu loh ini" imbuh Vani, sementara davian masih diam berpikir

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang