26(CdL)

943 144 37
                                    


Delon dan Firga sedang bermain game dengan ponselnya.
Bian sedang berbaring menekuri sebuah buku dengan permen lollipop di mulutnya.
Sedangkan lingga, ia hanya duduk bersandar sembari menghisap dan mengepulkan asap nikotin nya.
Satu hisapan terakhir sebelum ia menyundut Putung rokoknya kedalam asbak.

"Bi.." sebut lingga pelan

"Hm.?" Bian menjawab tanpa mengalihkan pandangan dari lembaran bukunya

"Tempo hari, waktu kita minum di bar, Lo ngga kemana-mana.?"

"Maksud Lo.?"

"Lo tetep disana sampe kita pulang.? Ngga pergi kemanapun.?"

"Engga, kenapa emang.?"

"Yg lain juga stay sampe kita balik bareng-bareng kan.?"

Kali ini, Bian melirik sekilas dari balik buku nya. Menatap heran pada lingga yg masih duduk bersandar dengan wajah melamun dan tatapan kosong.

"Iya, kita bareng-bareng kok. Gavin sampe rela ninggalin motor nya demi setirin mobil Lo, karena Lo mabuk berat.! Lo kenapa sih.?"

"Seinget gue, Galang sama Gavin keluar bentar dehh" sahut Delon, yg ternyata menyimak pembicaraan mereka

"Cuma ke minimarket, gue tanya. Katanya cari rokok doang" sela Firga

"Berapa lama mereka perginya.?" Tanya lingga

"Paling dua puluh menitan, Lo kenapa dah boss.? Lagak Lo kek lagi ngintrogasi maling aja.!" Firga memandang lingga dari balik ponselnya dengan alis terangkat

Lingga hanya menggeleng.
Dua puluh menit.?
Jarak antara bar dan taman dekat rumah Avin memakan waktu lima belas menit.
Dua puluh menit tidak akan cukup untuk perjalanan pulang pergi ditambah melakukan aksi tabrak-menabrak.

"Lo kenapa sih.? Berantem lagi sama dek pacar.? Dihh, baru juga jadi pacar. Tiap hari Lo di bikin galau sama dia, apa kabar nya citra bad boy sekolah.?"

"Bacot.!!" Lingga menyahut malas, sebelum teringat sesuatu dan otomatis duduk menghadap Bian... "Hehh bangke.! Gue baru inget sekarang, Lo berani banget nyamperin pacar gue diem-diem dan ngomong empat mata sama dia, haa.??"

Bian melongo beberapa detik sebelum meringis salah tingkah... "Oohh, itu..."

"Apa itu-itu.? Mau modus Lo.? Lo pikir, muka Lo kompatibel buat modusin pacar gue yg paling cantik sedunia.?"

Bian memutar bola matanya dengan jengah, sedangkan Delon dan Firga saling bertukar pandang dengan prihatin.

"Awas aja kalau Lo berani colek-colek dia.!"

"Ya salam boss..." Bian berseru protes... "Gue straight asal Lo tau.!"

"Gue sebelum keseringan liat dia juga straight, asal Lo tau.!"

Sekarang.
Bian sepenuhnya melupakan buku yg sejak tadi ia baca, terpukau menatap lingga.
Ingatan nya melayang ke beberapa hari kemarin saat ia memandang Avin dari jarak dekat.
Benar sekali.
Bocah pendiam itu punya daya tarik ajaib yg bisa membuat orang lupa gender.

"Apa Lo diem.? Bener kan, Lo udah melototin pacar gue dari Deket.? Dasar Lo keong racun, Gue colok juga Mata Lo.!"

Delon dan Firga terpaksa mengalihkan perhatian mereka dari game yg tengah mereka mainkan.
Mendapati suasana yg awalnya tentram dan damai, tiba-tiba rusak karena sekarang ketua geng mereka sedang berusaha menusuk mata Bian menggunakan jari telunjuk.

"Anjir, bisa-bisanya si Kutu kupret.! Lo kesurupan apa giman, hah.?" Bian berlari menghindar dari serangan brutal itu, sementara lingga terlihat tidak mau menyerah

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang