07(CdL)

1.2K 213 39
                                    


"Gue ngga akan bisa bayar, berapapun harganya" ucap Avin, di ambang pintu rumah sakit

Namun lingga hanya berdecak sebal dan lagi-lagi menyeret lengan kurus pemuda itu hingga memasuki ruang rawat entah apa, ada seorang dokter muda disana.

"Tuan muda" sapa dokter ber name tag Sagara Permana ketika melihat siapa yg datang sembari tersenyum sopan

"Tolong lakukan apa yg anda bisa" pinta nya dengan nada datar

Sang dokter, yg meski tampak tak habis pikir.
Tetap melakukan apa yg di perintahkan oleh lingga.
Dalam sekali lihat saja Avin langsung paham, rumah sakit ini pasti salah satu aset milik keluarga Pradipta.
Buktinya, Lingga dengan sangat otoriter bisa memerintahkan ini dan itu.

"Anda boleh duduk disana" tunjuk sang dokter ramah, pada seperangkat brankar perawatan

Avin tidak bisa mengatakan apapun.
Sungguh ia masih tidak menyangka dengan perbuatan lingga.
Apa semalam pemuda itu salah memakan sesuatu.?
Atau tadi pagi kepalanya sempat kena pukul.?
Apakah ini lelucon dan kemudian lingga akan memaksa dokter itu untuk memberikan nya suntikan Euthanasia.?

"Saya tidak tahu apa yg terjadi, tapi luka anda cukup serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saya tidak tahu apa yg terjadi, tapi luka anda cukup serius.!"

"Bukan sesuatu yg serius, ini karena saya terlalu ceroboh.!"

Dokter gara tidak berkomentar lagi, hanya tersenyum sembari terus melanjutkan pekerjaan nya.

Di ambang pintu.
Lingga berdiri, bersedekap dada dengan raut wajah yg keruh, masih tidak terima dengan apa yg terjadi.
Dalam hati, pemuda itu terus merapalkan kata sumpah. Akan membalas siapapun yg melakukan itu pada bocah yg sudah ia claim sebagai mainan nya.

"Sudah tidak apa-apa, teman tuan muda sudah selesai saya tangani. Jika lukanya terasa sakit, anda boleh mengonsumsi obat pereda nyeri, tapi jika tidak terlalu sakit. Saya rasa itu tidak perlu"

Lingga hanya mengangguk, sebelum akhirnya kembali menyeret Avin yg sedang mengucapkan terimakasih dengan terburu-buru.

"Tuan muda..."

Lagi-lagi sapaan itu, lingga pasti rajin datang kemari.

"Dokter Sagara bilang, dia perlu obat anti nyeri, tolong ambilkan.!"

Sang apoteker mengangguk, dengan cekatan mempersiapkan beberapa kaplet obat yg diminta oleh lingga.
Lantas.
Menyerahkan nya pada tuan muda, yg juga langsung melemparkan nya pada Avin.

Adegan yg sama.
Avin hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih dengan terburu-buru, karena lingga kembali menyeretnya menjauh dari sana.

"Apa Lo ngga bisa anggep gue Manusia.? Gue bukan troli yg bisa Lo seret-seret seenaknya.!"

"Lo lelet.!"

"Ini rumah sakit, jaga sikap Lo.!"

"Rumah sakit ini punya gue"

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang