17(CdL)

1K 154 27
                                    

"Kan, Gue bilang Lo jangan masuk sekolah dulu.." lingga berkata sembari mengamati wajah Avin yg masih terlihat pucat

"Ngga apa-apa, gue banyak ketinggalan pelajaran"

"Orang kayak Lo, biarpun ketinggalan pelajaran setahun juga ngga ada pengaruhnya, njir.!"

Pagi tadi.
Terpaksa mereka berdua harus pulang kerumah Avin untuk mengambil buku-buku.
Di iringi sumpah serapah Lilis yg sedang mabuk, kedua nya lantas pergi lagi untuk sekolah.
Avin setengahnya berharap untuk tidak kembali lagi kerumah itu.
Untung nya Lilis sedang mabuk berat, perempuan itu hanya sempat menjambak rambut Avin sampai tercabut beberapa helai.

"Jangan ikutin gue.!" Pesan Avin untuk lingga

"Lo perlu ini."

Pemuda tampan itu mengeluarkan sesuatu dari saku blazer nya, lalu meletakkan nya di telapak tangan Avin.
Sebuah ponsel tipe terbaru, masih bau toko pula.

"Gue ngga perlu, ngga usah" kata Avin, sembari mendorong benda pipih itu pada tangan lingga

"Pacar, Lo harus punya ini. Lo hidup di jaman apa sih.?"

"Ngga ada guna nya buat gue.!"

"Tapi sangat berguna buat gue, Monyet.! Biar gue bisa dengerin suara malaikat Lo setiap saat, udah deh ya, Lo tuh kenapa rewel banget kayak anak gadis, bawa aja. Lo tau ngga.? ini harganya dua puluh juta.!"

"Bodo amat.!"

"Sialan, gue Telen juga Lo lama-lama.! Cuma ada satu nomor disini, nomor gue aja. Lo ngga boleh simpen nomor siapapun, ngerti.?"

Avin mirip dengan kesal, suka-suka lingga saja lah.
Lagi pula, ia sama sekali tidak punya rencana untuk menggunakan benda itu.

"Sini pacar. Kita Selfi dulu, biar bisa gue save jadi wallpaper."

Lingga mengarahkan camera ponsel untuk mengambil gambar.
Mencium pipi Avin dengan ekspresi yg manis.
Sementara Avin sendiri, bertampang datar seperti biasanya.

"Anjir, muka Lo kek zombie.! Senyum dikit kek"

Gerutu lingga, sembari mengamati hasil fotonya.
Tapi, lingga tetap tersenyum lebar saat menggunakan foto itu untuk tampilan layar utama.

"Gue pake di hp gue juga deh, lucu banget. Muka Lo kek orang nahan berak.! Hahahaha...."

Setelah itu, lingga kembali mengantongi ponselnya.
Lalu berbalik menatap si cantik bocah kesayangan nya yg masih diam tanpa ekspresi.

"Dengerin gue, Lo ngga boleh ganjen kalau gue ngga ada.! Awas aja gue liat Lo deket-deket cowok lain, ehh sama cewek juga ngga boleh.!"

"Gue cuma mau pergi ke kelesa, bukan ke Amerika.!"

"Kemanapun Lo pergi, gue akan tetap was-was. Apa gue pasang hidden camera aja buat mantau.?"

"Lo ngga waras .!"

"Lo yg bikin gue ngga waras.!"

Lingga mendekat, mengecup kening Avin dengan lembut.
Menciptakan sensasi luar biasa yg belum pernah Avin rasakan sepanjang hidupnya.
Detik berikutnya, lingga menariknya kedalam pelukan hangat, mendekapnya erat selama beberapa detik.

"Sayang pacar banyak-banyak.."

"Dah lah capek, gue bisa telat masuk kalau Lo begini terus."

"Bentar doang sihh"

Avin sulit percaya, namun rasa hangat yg menyelimuti hatinya itu seperti kian membara ketika lingga memeluknya.
Sekuat tenaga ia menahan diri agar tidak lepas kendali, dan berakhir mendapat serangan emosi seperti kemarin.

Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang