Avin seperti tubuhnya mengambang di udara.
Antara tidur dan terjaga, karena merasa sangat lelah.
Pemuda itu suda sejak kemarin pulang kerumah.
Namun, sama sekali belum bertemu ibunya sampai hari ini.Entah kemana perginya wanita itu.
Avin merasa tidak pernah kehilangan, karena merasa tidak memiliki.Ia malah bersyukur.
Karena wanita itu tidak ada dirumah.
Lingga sempat menelpon, tapi Avin benar-benar mengantuk."Avin.!"
Brak..
Pintu kamar di gedor, seiring Lilis berseru memanggil.
"Gue tau Lo didalem.!"
Brak..
Oh Tuhan, demi apa.?
Avin merasa kepalanya berdengung pusing.
Baru saja bisa terlelap, harus di bangunkan dengan cara tak manusiawi seperti ini.Pemuda itu beranjak dari tidurnya, berjalan perlahan untuk membuka pintu kamarnya, sebelum Lilis berteriak kalap seperti biasanya.
Namun, ketika pintu sudah terbuka.
Ia mengernyit heran, melihat raut wajah wanita di hadapannya itu.Lilis tampak berantakan, wajahnya pucat, badan nya terlihat lebih kurus.
Apa yg terjadi selama Avin meninggalkan rumah.?"Gue mau makan."
Hanya itu yg Lilis katakan, sebelum berbalik pergi keruang tengah.
"Ngga ada yg bisa dimasak.!" Keluh Avin
"Gue ngga mau tau.! Gue laper, kenapa Lo ngga minta duit sama pacar Lo yg kaya itu.? Otak Lo di gunain.!"
Ibunya terus meracau merepotkan, sepertinya wanita itu sedang mabuk berat.
Karena Avin tak ingin ribut malam-malam, ia memilih pergi keluar.
Ada beberapa penjual makanan ditaman dekat rumah nya.Hanya perlu waktu lima belas menit untuk Avin kembali pulang, dengan beberapa kantong plastik yg ia bawa.
Ini lebih mudah dari yg ia pikirkan.Avin sekarang punya uang.?
Jangan salah.
Lingga selalu memberinya uang saku setiap hari.
Bahkan, pemuda itu juga memberikan satu kartu kredit kepada Avin.
Walau sampai detik ini belum pernah ia gunakan.
Avin hanya akan menggunakan uang cash yg berikan lingga jika ada keperluan mendesak, seperti saat ini.Ketika sampai di mulut gang menuju rumahnya, langkah pelan Avin mendadak terhenti.
Tubuhnya membeku di terpa perasaan buruk yg datang tiba-tiba.
Pandangan nya tertuju pada sebuah mobil hitam yg terparkir disana.Mobil Jeep.?
Bukankah itu....
Tidak membuang waktu lagi, Avin berlari pulang.
Pintu rumah terbuka lebar ketika Avin sampai.
Pemuda itu mengerutkan dahi.
Apakah ia lupa menutup pintu.?
Sepertinya tidak."Jangan.! Sakit..."
Bukankah itu suara ibunya.? Avin mempercepat langkah.
"Lepasin gue.!"
"Diem.!"
Plakk..
Avin tertegun didepan pintu rumahnya.
Itu lelaki yg bersama Lilis akhir-akhir ini, yg selalu membuat Avin ngeri karena sikap manisnya yg dibuat-buat.
Yg selalu menegur Lilis jika terlalu keras kepadanya.
Apakah ia yg mengendarai mobil Jeep didepan tadi.?
Mobil yg berusaha membunuh Avin waktu itu.?
Benarkah dia orang nya.?"Heh, anjing.!" Avin berucap malas, sembari melemparkan kantong plastik nya ke sofa... "Jangan bikin ribut dirumah gue.!"
Lelaki itu menoleh dan diam selama beberapa detik, sebelum Lilis berseru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dan Luka (YoonMin) SELESAI
RandomDavian Alexis (Park Jimin) Dia tidak terlahir dari keluarga yg bahagia, mengalami perundungan sejak kecil membuatnya terauma, anak laki-laki yg selalu murung dan tidak pernah punya teman. Lingga Pradipta (Min Yoongi) Si tampan bengis putra konglomer...