Tiga

379 38 3
                                    

"Akhirnya sampe juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya sampe juga." keluh Suna merenggangkan otot tanganya.

"Dah kek orang jompo lu Sun." ejek Terushima menarik koper miliknya. Mereka baru saja turun dari travel yang mereka pesan dari jakarta.
Sakusa lagi sibuk bayar travel sama Hirugami.

"Dahh berisik kalian, ayo." ajak Hiru sedangkan Sakusa dah jalan duluan, rumah dia paling depan padahal.

"Rumah gua paling ujung lagi." keluh Suna, dia pengen terbang aja rasanya, capek badan dia ya allah.

"Ehh Tan lu mau kemana!" teriak Sakusa saat Tanaka melewati rumahnya.

"Kerumah Teru kayak biasa." ucap Tanaka.

"Kagak usah, lu nginep tempat gua aja. Rumah Teru sama Suna kan rame adek adeknya, si Hiru ada istrinya, gua cuma bareng bunda, udah disini aja." tawar Sakusa dan Tanaka ngikut ajalah.

Namanya juga numpang kan ya.

Sakusa masuk kedalam rumah, dia bawa kunci cadangan soalnya.

"Assalamualaikum, bunda." pangil Sakusa tak lama ada jawaban dari arah dapur.
Lama banget Sakusa gak balik ke sini, sekitar satu tahun lah dia gak balik lagi. Namanya juga mahasiswa tahun terakhir sibuk waktu itu.

"Kiyoo." pekik Suga menghampiri putranya itu. Sakusa menyalami Suga begitupun dengan Tanaka, setelahnya Suga memeluk sang anak melepaskan rindu selama satu tahun tak bertemu.
"Kamu sehat nak, bunda kangen banget." ucap Suga mengelus pelan pundak tegap putranya.

"Alhamdulillah sehat bun."

"Ayo Tanaka juga makan ya, bunda udah masakin." ajak Sugawara dan Tanaka tertawa pelan.

"Siap bunda mertua." ucap Tanaka, Suga dah tau kok kalau temen anaknya ini suka sama anak gadisnya. Suga gak ngelarang selama masih sewajarnya.

"Elehh berani nya sama bunda doang, ntar noh kalau ada ayah lamar mbak Kira depan ayah langsung." tantang Sakusa.

"Kalau gak ditolak gua mau." balas Tanaka.

"Mustahil." balas Sakusa.

Bukan merobohkan semangat bang Tanaka loh, cuma Sakusa ngomong fakta, ayahnya keras cuy gak mungkin mudah aja ngasih putri kesayangan nya ke orang.

"Setidaknya bunda setuju kan, iyakan bun." Suga gak jawab, dia ketawa aja. Sakusa yang muak ngelempar tisu basah ke arah Tanaka.
Sakusa ini sedia tisu, tisu basah, masker, handsainitaizer, alat mandi sendiri pokoknya rapi dan lengkap.

Ajaran bunda nya.

"Bun, Kiyo mau mandi dulu ya." izin Sakusa dia gampang gerah, Suga nganguk lalu natap Tanaka.

"Tanaka gak mau mandi dulu, ada kamar tamu udah bunda bersihin." tawar Suga. Seluruh rombongan Sakusa 5 orang ini mangil Suga bunda semua.

"Siapp bunda." Tanaka semangat dia langsung narik kopernya masuk ke kamar tamu, tenang kok dia tau letak kamar tamunya.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang