31

270 22 3
                                    

Mata Sakusa terbuka kala mendengar suara bising dari arah pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Sakusa terbuka kala mendengar suara bising dari arah pintu. Melirik sedikit melihat segerombolan orang yang berteriak.

"Aku dimana?" ucapnya menatap sekeliling. Dia didalam ruang kesehatan, melirik jam sudah pukul 7 pagi. "Astagfirullah."

Mata Sakusa melirik ke arah kirinya, tanpa berkedip dia coba untuk tersadar, namun kepanikan memenuhi otaknya.
Disebelahnya ada Atsumu tertidur tanpa hijab dengan pakaian sedikit berantakan.

Napas itu tersengkal, apa yang telah dirinya lakukan semalam. Sakusa benar benar tidak ingat, kepalanya masih terasa sakit.

"Tsumu."

"MEREKA BERZINA, SAYA MELIHAT USTADZ SAKUSA TIDUR DIDALAM BERSAMA SALAH SATU SANTRI." jantung Sakusa berdegub kencang, dia tidak tau, dia tidak paham, dia tidak ingat.

"Atsumu, bangun." dengan nada sedikit kuat Sakusa membangunkan gadis itu.

"Omi?" mata Atsumu yang awalnya mengirjap perlahan mulai terbuka sempurna. "OMI?"

brak!!

"NAH LIHAT ITU MEREKA!!!" tunjuk salah satu santri yang berhasil mendobrak pintu ruang kesehatan. Melihat keadaan Atsumu, Sakusa lekas mengambil sorban miliknya yang semalam memang dia bawa. Lekas Sakusa menutupi kepala Atsumu yang tak tertutupi hijab itu.

"Ka..kalian salah paham." tangan Sakusa gemetaran, dia panik banget kali ini.

"Sak lu sama Tsumu?" Suna bahkan tidak percaya dengan kejadian ini.

"Gak seperti yang kamu fikir Sun." Sakusa mencoba membela diri. Sedangkan Atsumu dia mencoba mengingat apa yang terjadi.

"BERZINA TETAP BERZINA. KEMARIN USTADZ HIRU SEKARANG USTADZ SAKUSA. SEMUA USTADZ MUDA TIDAK ADA YANG BENAR!"

"Astagfirullah." Sakusa menghela napas, dia harus tenang kalau dia tenang semuanya akan baik baik saja.

"Demi allah saya dan Atsumu tidak berzina!" ucapnya. "Yakan Atsum..u."
Nada bicara Sakusa memelan diakhir kala melihat Atsumu hanya termenung.

"TSUM!!" Osamu datang dan memeluk kembaranya. Shirabu dan Inuoka membawa selimut untuk menutupi tubuh Atsumu. Memang gadis itu masih lengkap dengan gamisnya hanya hijab nya saja yang terlepas dengan atasan Atsumu yang sedikit berantakan.

"Ayah gak pernah ngajarin kamu jadi pemuda pengecut Kiyoo." Ennoshita menatap adeknya dengan serius.

Tanaka, Terushima dan Suna juga, mereka tau ini jebakan tapi tetap saja yang orang pesantren lihat, berbeda.

"Kalaupun kamu tidak berzina dengan Tsumu, faktanya kamu tidur semalaman denganya di ruangan yang terkunci." mata Sakusa membulat saat Enno mengatakanya.

Benar dia sudah tidur, semalam dengan gadis yang bukan mahram nya.

Sakusa menatap Tanaka yang berdiri disana terdiam. Apa yang harus dia lakukan? Melirik ke arah Atsumu, dia hanya menatap kosong kedepan.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang