24

227 28 2
                                    

Jangan lupa solawat

Btw aku gak ada revisi lagi di bab ini jadi kalau nemu typo tandain ya. Maaf baru smpet up

Entah pekan keberapa, saat ini mereka sedang bersiap seperti pekan sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Entah pekan keberapa, saat ini mereka sedang bersiap seperti pekan sebelumnya.
Atsumu, Ennoshita, Kenma dan Sakusa sedang menunggu pasangan yang sedari tadi gak nongol batang idungnya.

Hirugami dan Teru sudah lama pergi ke cafe, Shirabu tidak ikut dia dan Taichi masih memecahkan kode dari alamat email tak dikenali itu.

"Tuh dua orang kemana sih, lama bener." keluh Atsumu.
Tak taukah Osamu bahwa Atsumu sedang datang bulan kali ini, jadi emosinya berubah ubah sesuai mood dan keadaan.

"Gak tau tuh, lama bener deh!" ucap Kenma menyilangkan tanganya seolah lelah menunggu Suna dan Osamu.

"Mbak!!" keempat orang itu menoleh. Disangka yang datang adalah Osamu, mereka malah mendapati Kourai dan Inuoka berlari ke arah mereka.

"Ngapain kalian?" tegur Sakusa.

"Kiyoo jangan serem gitu nadanya." bisik Ennoshita saat melihat Kourai dan Inuoka konpak menunduk saat ditegur oleh Sakusa.

"Mau ikut." cicit Kourai.

"Ikut? Sudah izin sama Hiru belum?" pertanyaan itu asalnya dari Suna dan Osamu yang baru datang.

"Be..belum." suara Kourai mengecil seolah takut dimarahi, secara Suna itu galak banget kalau ngajar jadinya Kourai agak ciut sama temen suaminya ini.

Plak!

"Rin jangan galak galak, inget ning Kourai anak gurumu, kiyai Aone." ingatkan Osamu dan Suna manggut aja sambil ngelus lenganya abis ditabok Osamu.

"Tapi kalau kena marah Hiru gimana?" tanya Suna. "Apalagi yang kita bawa bukan sembarangan orang." iyalah, yang dia bawa adalah istri dari teman mereka.

"A'a Sachi gak larang kok kalau Kourai mau keluar pesantren. Ya ustadz Kourai sama Inu juga mau bantu bantu." ucap Kourai dan Inuoka nganguk membenarkan.
Mereka merasa kehadiran mereka disana hanyalah jadi beban, mereka gak banyak gerak dan bantu dalam mendakwah.

"Ning sama Inu kan emang gak dibebani soal dakwah." ucap Ennoshita. "Gak apa, kalian ikut aja nanti aku yang bilang sama kak Hiru."

"Serius mbak?" tanya Inuoka semangat dan Enno menganguk pelan.
Keduanya sontak saja senang bukan main mendengar penuturan dari Ennoshita.

"Ayo Nu!" Kenma narik adeknya duluan menjauh. Gak, dia gak mau jadi vape karna dia tau bakalanya si Suna sama Osamu bucin dijalan.

DIA GAK MAU JADI NYAMUK CAP KAPLAK!

Atsumu ngerangkul pundak Kourai lalu lekas membawanya bersama Ennoshita dan Sakusa disana.

Mari lihat apa yang rombongan Sakusa lakukan di perkebunan. Jika Suna pernah memergoki transaksi ilegal disana maka lain halnya dengan rombongan Sakusa.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang