41. malam yang panjang (3)

225 26 3
                                    

"Diem kamu Inu!" ucap Kenma kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diem kamu Inu!" ucap Kenma kesal. Sedari tadi Inu kerjaan nya ngoceh ini itu ngomongin Terushima.
Kan Kenma yang awalnya niat baik jadi kesel karna ejekan dari sang adek.
"Tau gini, aku ngajak Enno atau Shira." kesel banget woy rasanya.

"Dih ngambek, dah kayak anak kecil aja." tawa Inuoka.

"Nu, lu mendingan ambil garem deh. Gua garemin juga mulut lu. Kagak bapak, kagak adek dua duanya tukang garem semua." Kenma yang menurunkan sifat sang mama jadi kesel sendiri. Mama nya juga kok bisa gitu tahan sama sifat papah nya yang dahlah, Kenma no comen.

Masih mending kalau cuma Inu yang ngeselin, adek bungsunya si Tsukishima Kei malah nambah parah, padahal baru 3 tahun catet baru tiga tahun bayangkan dia udah dewasa nanti gimana bentukanya!

"Its o..keyyy my sister." jawaban yang sederhana namun menjengkelkan bagi Kenma.

"Nu bau gas gak sih?" tanya Kenma. Inuoka beralih lalu ikut mengendus.

"Iya mbak, selang nya bocor kali. Gak usah masak didapur lah, bahaya." saran Inuoka, dia jadi was was sendiri saat ikut mencium bau menyengat itu.

"Lah terus gimana?"

"Masak diluar aja, pake tungku." Kenma menganguk. "Nanti suruh Ustadz cek atau..." dengan wajah songong nya Inuoka menatap sang kakak. "Pangil mas Teru aja."

"INUOKA!!!" Inu langsung ngacir dengan lidah seperti mengejek Kenma.

Saat Inuoka berjalan menuju lemari untuk mengambil bumbu masak, sebuah lemari lain yang terbuat dari besi tiba tiba saja jatuh hampir menimpa dirinya.

"INU!!!"

Brak!!!

Mata itu membulat saat melihat sang adik tetimpa lemari yang terbuat dari besi itu. Tidak hanya kaki namun seluruh tubuh sang gadis tertimpa.

"ARHHHHH." Kenma panik dia lari ke arah lemari dimana adiknya tertimpa.
"Inu, denger suara mbak gak." Kenma dengan tubuh kecilnya tidak bisa mengangkat lemari sendirian.
"Inu, Inu jawab dek!" bukan jawaban sang adik yang Kenma dengar melainkan aliran merah yang keluar dari celah lemari.

"INU!!"

Duar!!!

Kenma menoleh ke arah gas yang tiba tiba saja meledak, dia yakin kok belum ngidupin kompor apalagi api lalu kenapa bisa, gas itu?

Sialnya serpihan dari ledakan itu mengenai dirinya, tepat pada matanya. Kenma menutup matanya dengan tangan, sumpah itu perih banget rasanya bahkan untuk membuka saja Kenma gak bisa.

Area lengan dan muka Kenma juga melepuh, dia bahkan terpental beberapa jarak dari lemari sebelumnya beruntung saat itu dirinya jauh dari tabung gas.

"Kenma!" Kenma mengenali teriakan itu.

"Shohei!!" tangan nya dia turunkan, namun matanya masih terpejam dengan menggapai udara dia berusaha mencari keberadaan pemuda itu.

"Ken!" dapur kebakaran, Fukunaga hendak mengangkat tubuh Kenma mengingat keadaanya begitu mengenaskan saat ini.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang