48.

287 31 4
                                    

Iizuna menatap lekat para zanzara dihadapanya, menghela napas kasar sebelum melumpuhkan sisa zanzara yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iizuna menatap lekat para zanzara dihadapanya, menghela napas kasar sebelum melumpuhkan sisa zanzara yang lain.

Dengan absen nya imam sebagai pimpinan zanzara bukanlah tandingan bagi Iizuna. Serius, Imam itu pengaruhnya gak main main buat kota ini.

Iizuna membuka satu ruangan disana. Dirinya tersenyum saat melihat dua pemuda dan satu orang tua yang menjadi tahanan.

"Akhirnya."

"Aku tunggu kamu, dirumah ayah."

"Jemput aku."

"Kamu bilang kamu mencintaiku karna allah."

"Ayo jemput aku!"

Mata pemuda itu terbuka, dia melirik kesegala arah hanya ada ruang hampa berwarna putih. Mata itu menatap nanar ke langit yang penuh awan.

"Dimana?" lirihnya.
"Mimpi atau kenyataan?"

Sepersekian detik kemudian Tanaka, pemuda itu melihat bayangan kilasan hidupnya. Dia tersenyum, sepertinya dia bermimpi indah.

"Suara itu?" tiba tiba saja air matanya keluar. Dia mendengar suara seseorang meminta untuk dirinya sadar dan menjemputnya.

Menjemput?

Dimana?

Siapa?

Kenapa suara itu seperti Tanaka sangat mengenalinya. Tapi, Siapa?

"Polisi ini tidak mungkin ingin bergabung dengan kita!" teriak Imam, wajahnya penuh lebam entah apalah yang telah Iizuna lakukan sampai keadaan imam begitu mengenaskan.

"Tapi.."

"Bapak percaya pada saya, dia kepala kepolisian yang licik. Anaknya Sakusa Kiyoomi satu satunya otak yang selamat." imam menatap Daichi dengan pandangan berang.

Sedangkan disisi lain Sakusa dan lainya melancarkan aksi dimana mereka mengambil alih persenjataan diruang itu.
Iya, bukan hanya narkoba tapi imam dan walikota bertekad kota ini akan jadi kota mafia terbesar tanpa tersentuh pemerintahan.

Mungkin sekitar lima tahun lagi kota itu benar benar akan menjadi sarang mafia dan perdagangan gelap tanpa tersentuh pemerintah sedikitpun.

Sakusa menghantam tengkuk para penjaga disana membuat mereka pingsan seketika.
Sedangkan Terushima dan Suna bertugas mencuri semua senjata api yang orang orang itu miliki.

Bak pencuri handal Suna dan Terushima tanpa kesulitan sama sekali menyelipkan tangan dan merogo serta mengambil pistol dari setiap orang begitupun dua pemuda lainya.

Daichi tersenyum manis, sungguh polisi itu tak kenal rasa takut sekalipun.

"Maaf imam, mungkin anda benar saya tidak akan pernah bergabung dengan kalian." Walikota nampak kaget, dia benar benar merasa terbohongi saat ini. "Justru kalian lah yang akan ikut dengan kami."

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang