40. Malam yang panjang (2)

235 30 3
                                    

"Huammm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huammm..."

Berkali kali Atsumu menguap saat mendengarkan suara Sakusa yang tengah mengaji.
Mereka baru saja selesai melaksanakan solat tahajud dilanjutkan dengan mengaji.

"Tsum, masih ngantuk?" Atsumu mengangguk. Sakusa menarik lengan Atsumu lalu memintanya tidur di pahanya karna saat ini Sakusa duduk bersila.
"Masih suka mual?"

"Iya." balas Atsumu dengan lirih, soalnya akhir akhir ini Atsumu juga gampang ngantuk.

"Aku periksa mau?" tawar Sakusa. Atsumu yang awalnya ngantuk jadi memicingkan matanya.
Apa apaan tawaran nya itu, Sakusa ini suaminya kan? Harusnya gak usah izin lagi.

"Emang bisa, kan gak ada alat medis." ucap Atsumu. "Lagian, paling juga masuk angin."

Sakusa menghela napas pelan.

"Omi, tadaa!!" Sakusa kaget saat Atsumu tiba tiba saja mengeluarkan anak kelinci dari tanganya.

"Tsum!!"

"Tenang Omi, ucil udah mandi kok." sebenarnya anakan kelinci itu Atsumu nemu terus dia rawat. Awalnya Sakusa gak suka tapi karna lihat Atsumu suka dia jadi pasrah ajalah.
Tadi kebetulan kelinci nya nemenin Atsumu yang lagi ngantuk, jadi sekalian aja Atsumu godain suaminya.

"Tsum jangan diciumin." Atsumu sontak menatap wajah Sakusa dengan posisinya yang berbaring.

"Omi cemburu ya?"

"Sama apa, kelinci? Ya enggak lah." Sakusa membuang wajahnya membuat Atsumu tertawa pelan.

"Omi Omi, Tsumu mau nanyi."

"Nanyi?" nah kan makin gak jelas nih istrinya.

"Uhibbuka mitsla maa anta uhibbuka kaifa maa kunta

(Aku mencintaimu apapun dirimu, aku mencintaimu bagaimanapun keadaanmu)

Waa mahmaa kaana mahmaa shooro, anta habiibi anta

(Apapun yang terjadi dan samapai kapanpun engkaulah cintaku)~

Sakusa hanya mendengarkan Atsumu yang sibuk bernyanyi. Walaupun suara Atsumu kayak bocah tapi Sakusa menghargai kok nyanyian dari istrinya ini.

"Zauji anta habiibi anta
(Suamiku, engkaulah kekasihku)

Atsumu mengakhiri lagunya dengan tersenyum lebar menatap Sakusa yang tak lepas menatapnya.

"Bucin."

"Karna suami Tsumu gak bisa bucin jadi istrinya inilah yang harus berjuang untuk bucin." jawab Atsumu lalu tertawa. Tawa Atsumu candu banget sampe nular ke Sakusa.

"Udah Tsum, katanya mau diperiksa."

"Periksa aja, semuanya punya Omi kok." Sakusa nahan tawa, nahan napas. Ini istrinya ketularan bucin siapa sebenarnya?

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang