29

250 25 3
                                    

Saya mencintai semua takdir yang allah berikan pada saya. Mencintaimu adalah takdir dari allah, maka saya mencintai dan ingin melamarmu karna allah.

Tanaka Ryunnosuke

Hirugami membanting tubuhnya diatas kasur penginapan, sumpah denger penuturan orang itu buat Hiru makin gila rasanya.

"Hir ini hadiah dari ning, kagak lu buka?" tanya Suna dan detik itu Hirugami baru tersadar.

"Astagfirullah, sini in Sun." Suna berjalan mendekat sedikit mengguncang kotak itu hingga berbunyi "tek tek."

"Ihh apaan nih, ada bunyinya. Camu gak romantis ihh masa kalah sama ning Kourai." Suna memberikan kotak itu dengan raut wajah kesal.

"Kek anak kecil lu." Hiru sebenarnya udah gak heran kalau Suna tingkahnya kayak bocah kalau menyangkut soal istti.
Hirugami membuka kotak sedang itu, terlihat isinya begitu rapi. Handuk kecil, boneka kura kura dengan ukuran kecil itu adalah boneka yang sempat Hiru berikan pada Kourai.

"Hello Baba?" Hirugami menyipit menatap satu kertas bertuliskan apa yang Hiru baca. Saat yang sama dirinya mengangkat satu buah  tespek disana lalu menatap Suna dengan tangan gemetaran.
"Sun?"

"Selamat Hir." Suna langsung meluk Hirugami gitu aja, dia paham kok arti dari hadiah istri saudaranya ini.

"Ini beneran Sun?" Hirugami, jujur aja kaget banget waktu tau hadiah dari istrinya ini. Kayak ini beneran dia bentar lagi jadi seorang ayah.
"Sun, besok kita pulang." finalnya, udah Hiru bakalan bawa Kourai keluar dari pesantren. Gak bisa, dia gak bisa jauh jauh dari istrinya sekarang.

"Aishh udah gak sabar mau nyapa baby yahh." goda Suna tertawa puas.
Hirugami hanya dapat tersenyum saja, sungguh berita ini membuat beban pikiranya hilang seketika.

"Ning." Motoya menoleh saat ustadz Tora memangilnya. Matanya melirik kiri dan kanan memastikan tak ada siapapun.

"Jadi?"

"Ning Kourai, dia sedang mengandung." Motoya mengerutkan keningnya, wanita bercadar itu lekas menatap Tora sebentar.

"Bukti?"

"Sebentar ning, sebenarnya siapa yang ingin anda kirim ke pengasingan untuk membantu Iizuna, Hirugami atau Sakusa?" mendengarnya Motoya menghela napas kasar.

"Hirugami akan pergi dari pesantren, Sakusa yang akan ku kirimkan. Jelas?" pernyataan itu jelas saja membuat Tora terkejut.

"Bagaimana bisa, bukankah kita sudah sepakat hanya boleh membantu satu?" Tora tak setuju, sungguh banyak ikut campur akan membuat mereka di curigai.
Tora hanya tidak ingin kiyai gadungan serta gus Konoha tau jika Motoya Komori adalah putri dari anak kiyai yang telah mereka sembunyikan.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang