Tujuh

374 34 10
                                    

"Abi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abi.." Hirugami menatap sang istri yang nampak nindur dalam tidurnya, "Abi.." suaranya lirih banget membuat Hirugami gak tega.

"Dek, heii jangan takut a'a disini." Hirugami ngelus pelan kepala berbalut hijab itu, tadi saat Sakusa dan Enno keluar Hiru melepas cadar Kourai.

Kourai buka matanya pelan lalu dengan sayu menatap Hirugami yang lagi menatapnya dengan tersenyum.

"Istirahat ya." ucap Hiru.

"A'a Kou.." gadis itu nampak tak bisa menyelesaikan kalimatnya, dia malah menangis disana. Hirugami menggengam erat tanganya.

"Kenapa dek, jangan dipendem sendiri lagi." ucap Hirugami, dulu Kourai adalah gadis yang paling ceria yang pernah Hirugami temui.

Sejujurnya Hiru sudah jatuh hati pada Kourai saat pandangan pertama, makanya saat gurunya bilang Hirugami kelihatan siap untuk menikah dia langsung ngelamar Kourai agar hatinya jadi tenang.

Dua tahun lalu, kejadian mengerikan menimpa keluarga kiyai Aone, bahkan Hiru pun ada disana, menyaksikan kengerian itu.

Saat itu keluarga kiyai hendak pergi ke rumah keluarga Moniwa sekedar memenuhi undangan saja.
Awalnya Kourai tidak mau ikut namun karna paksaan kakak pertamanya Kamasaki, Kourai jadi ikut.

Mereka pake dua mobil, nah Hiru ini dimintai tolong buat jadi supir, dalam mobil yang Hiru ikut itu ada dirinya, Kamasaki, Futakuchi, Moniwa, umi, kiyai Aone dan istri Kawasaki.
Nah di mobil kedua ini, ada paman dan bibi pengurus pesantren serta barang bawaan buat keluarga Moniwa.

Kourai di mobil barang itupun karna mobil yang Hiru supir sudah penuh, kan Kourai dadakan ngomong iya.

Awalnya semua berjalan baik baik saja, namun naas saat di rel kereta api tiba tiba saja mobil yang dikendarai mati.

Kembali ke 2 tahun lalu

"Loh mobilnya nerobos!" kaget Hirugami, Aone yang ada disamping Hiru pun kaget bukan main.

"Astagfirullah!" teriaknya saat merasa ada yang aneh, iya mobil yang membawa barang itu berhenti tepat di tengah rel kereta api.

"Astagfirullah Kourai!" sontak saja Futa dan Kamasaki langsung lari keluar dari mobil.
Aone lihat kereta udah deket, semuanya panik bukan main begitupun petugas palang kereta dia udah memperingati bahwa kereta udah deket tadi tapi mobil nekad nerobos.

"Abi!" Futa nahan lengan Aone agar gak deket ke mobil.

"Adekmu." ucap Aone. Dia tetep niat mau ke arah mobil sana.

"Gak bisa dibuka bibi." ucap Kourai terus berusaha membuka pintu mobil disana. Kereta sudah mulai dekat.

"Gak akan bisa dibuka, ini udah magnet. Maafin kami ya ning." ucap wanita paruh baya itu merasa bersalah pada putri dari kiyai tempatnya berkerja.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang