27

248 27 2
                                    

Jangan lupa solawat

Baca waktu sahur aja ya atau enggak malem.


2 bulan kemudian.

Kourai mondar mandir di dalam kamar mandi santri putri, tak berani keluar padahal antrian mandi panjang nya masya allah.

"Duhh." gumamnya merasa cemas. Ditanganya sudah ada dua benda yang sama, tespeck.

Kemarin saat mereka melakukan pengintaian setiap pekan seperti biasanya. Kourai ikut center, dia ikut ke cafe saat cafe nampak rame Kourai pergi ke apotek untuk membeli barang yang saat ini dirinya pegang.

Bukan tanpa alasan, Kourai akhir akhir ini sering mual belum lagi bulan ini dan kemarin pun dirinya belum juga datang bulan.

Helaan napas kasar keluar dari mulut wanita itu, kala mendapati dua garis di dua tespeck tersebut. "Gimana ini."

Disisi lain Hirugami nampak menutup separuh wajahnya dengan lengan, besok dia dan Suna akan pergi tiga hari keluar kota untunglah ada mobil angkutan ternak yang mau menumpangi mereka.
Tapi bukan itu yang menjadi inti kegelisahan seorang Hirugami ini. Entah kenapa sedari pagi tubuhnya terasa lelah.

"Lu kenapa Hir!" tegur Tanaka duduk disebelah Hiru sembari menepuk pundaknya.

"Gak tau, capek banget." ucapnya dengan nada yang lemah. Tanaka mengernyit bingung, Hirugami sosok yang dia tau jarang lemah sekarang terlihat sangat tak berdaya.

"Hamil lu?" Hirugami yang ganti mengeryit bingung.

"Matamu gak lihat tah, aku cowok." balasnya gemas. "Lagian cuma masuk angin aja ini. Tapi kok rasanya kangen banget sama istri ya?"

Tanaka berlagak ingin muntah untuk mengejek Hirugami. Hiru emang sosok yang bucin sama istrinya jadi gak salah juga kalau baru ketemu kemarin aja udah kangen lagi.

"Hir Hir!"

"Uhmmm." Suna mengeryit bingung juga saat mendapati nada Hirugami yang nampak lemas.

"Sakit antum?"

"Kagak, hamil dia." balas Tanaka membuat Hirugami langsung mencubit pingangnya.

"Masa. NING KOURAI HAMIL?" teriakan Suna membuat Hiru tutup telinga. Ayolah ini asrama kecil siapaun bisa bicara kedengeran tanpa teriak.

"Enggak Sun, aku cuma capek aja." balas Hirugami. Tanaka sih gara garanya buat Suna berpikir kalau Hiru udah pengen punya anak.

Atsumu dengan riang gembira lari kearah asrama. Gak tau kerasukan apa tuh anak intinya dia bahagia sekali hari ini.

"Kyenma sayangggg...." pekiknya heboh. Kenma yang lagi rebahan plus main handpone cuma ngelirik Atsumu sebentar dia capek.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang