enam belas

313 30 3
                                        

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui
(QS Al-Baqarah: 216)

Hirugami Sachiro

Angin bergembus pelan didalam bus yang tengah anak anak itu kendarai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin bergembus pelan didalam bus yang tengah anak anak itu kendarai. Hari ini mereka semua pulang dengan alasan pernikahan Suna dan Osamu.

Tapi dari pihak pesantren tau nya mereka pulang karna masing masing ada urusan keluarga, jadi status mereka masih terbilang aman.

"Tsum lu gak apa?" tanya Kenma. Atsumu menatap ilalang disepanjang jalan menuju pulang.

"Gua dilangkahin Ken." gumam nya pelan.

Plak!!

"SAKIT KEN!" tetiak Atsumu, bagimana tidak gadis yang dia pangil itu dengan tidak berperikemanusiaan nya memukul kepalanya dengan kardus untuk kipasan.

"Gua kira lu sedih soal si Samu nikah gegara gak sengaja kecium ehh ternyata gegara ini!" Kenma kesel banget tapi mulutnya yang nerocos aja kek sepur berjalan itu terdiam kala Inuoka melemparkan biskuit tepat ke mulutnya.

Sepur: kereta

"Diem mbak, nerocos aja kek sepur." gak sadar diri si Inu, jelas jelas dari pada Kenma dia lebih cerewet.

"Diem Inu!" ucap Kenma dengan mulut yang masih mengunyah.

Plak!!

Kepala Kenma ditabok buku dari Enno.
"Telen dulu, baru ngomong." ucapan Enno membuat Kenma melongo cukup lebar sedangkan Inuoka sudah tertawa keras mendapati ekspresi kakaknya.

Susunan mereka duduk itu. Kourai bareng Inu didepan, Kenma sama Atsumu di tengah, Enno sama Shirabu di belakang.
Di sebrang mereka ada Sakusa sama Hiru, Teru sama Tanaka, Fuku sama Taichi.

"Itu namanya karma!" Atsumu ketawa juga tapi gak lama kepalanya juga di tampol pake bungkus ciki dari Shirabu.

"Kamu juga Tsum, aku lagi enak ini makan makan." Shirabu lanjut makanin ciki, tadi dia sama Inu sempet beli ciki banyak banget.

"Ning mau?" Inuoka menawarkan biskuit nya pada Kourai. Kourai tersenyum dan mengangkat tanganya yang masih terperban.
Luka satu minggu lalu yang masih belum terlalu sembuh.
"Sini Inu suapin, biasanya kan emang gitu." Inu meyuapi Kourai biskuit miliknya dan dengan senang hati Kourai memakanya.

Hirugami yang asik tidur dengan denger musik dikejutkan dengan tangan Tanaka yang gaplok gaplok wajah tampan.

"Apa sih kamu Tanaka, rusak wajah ganteng ku ini." Sakusa yang lagi baca buku sontak saja tertawa kecil.
Hobi Sakusa Dan Enno itu sama, suka baca buku mirip kayak Suga dulunya.

Hirugami melepas eartphone miliknya lalu menoleh kebelakang tepat pada Tanaka.
"Apaan."

"Sumpah Hir, lu mirip bapaklu kalau soal memuji diri sendiri." tawa Terushima kenceng banget.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang