sepuluh

309 33 0
                                    

sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk allah, tuhan semesta alam. Kita membacanya setiap kali solat apa kita tidak sadar?

_Sakusa Kiyoomi_

Hirugami menatap semua personil yang telah berkumpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hirugami menatap semua personil yang telah berkumpul. Mereka baru beberapa hari disana namun rasanya Hiru sudah greget ingin mengungkap identitas imam besar itu.

"Gimana Hir?" tanya Tanaka lalu Hirugami menganguk mantap, rencananya dia yakin akan berhasil.

"Kota ini seluas apa sih?" pertanyaan yang Hirugami ajukan membuat mereka saling memandang.
"Mulai besok kita gak akan berdiam diri disini, tugas kita meluruskan apa yang salah diseluruh penjuru kota ini." Hirugami menghela napas pelan.
"Enno, kamu dipesenin apa sama om Daichi."

Note: sedikit info, jika kalian lupa di story 1 Suga, Oikawa, Semi dan Bokuto merupakan sepupu jadi disini Hiru, Sakusa, Enno, Teru, Shirabu dan Suna juga adalah sepupu.

"Dakwah ke masyarakat. Kata ayah, tugas kami disini mendukung kalian serta ikut menyebarkan." balas Ennoshita.

"Kita jadikan masjid besar itu sebuah center. Artinya ada beberapa penjuru yang harus kita luruskan. Enno, Sakusa dan Atsumu kalian ke depan, perumahan didekat gang masuk kota cari tau apa yang mereka lakukan.
Suna, Osamu sama Kenma kalian di bagian belakang kota, sama cari tau juga apa yang warga sana lakukan.
Aku, Terushima dan Shirabu bakalan ada di center.
Sisanya Tanaka, Shohei, Taichi, Inuoka dan Kourai stay di pesantren cari tau apa yang harus dicari tau." jelas Hirugami.

"Kak, gimana cara kita keluar?" tanya Osamu, serius dia nanya ini.

"Pesantren libur besok, semua anak di perbolehkan pulang." Suna menjawab pertanyaan Osamu.
Mereka baru sadar jika besok sudah akhir pekan.

"Oke."

"A'a?" Hirugami menoleh saat sang istri mengajukan pertanyaan. "Kenapa kita harus stay di pesantren?" Kourai tu gak mau jauh ceritanya sama sang suami.

Hirugami terkekeh pelan lalu menatap sang istri dengan tersenyum. "Kamu sama Inu itu masih sekolah disini, harus pokus sama pelajaran. Tanaka, Shohei sama Taichi yang bakal imbangin tugas kalian." jelas Hiru dengan nada lembut.

Asli Teru sama Suna dah pura pura mau muntah, ngeledek Hiru ceritanya tuh.

"Gak bapak, gak anak sama aja." ucap Suna bermaksud menyindir Hirugami yang bucin mampus sama istrinya mirip banget kayak Oikawa.

Sakusa terkekeh.
"Ehh Sunarto kayak lu enggak aja." balas Terushima, menurutnya gak Hiru, gak Suna, gak Tanaka mereka ustadz bulol semua.

Kadangan Sakusa ingin berteriak kuat mengatakan dia capek lihat temenya 3 suka bucin, 1 tukang ribut.

"Yaudah gitu ajalah ya. Bubarnya jangan buat rame!" ucap Hirugami. Kalau ketahuan ustadz atau ustadzah yang lain bisa gawat.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang