Menceritakan tentang 5 pemuda yang sama sama menyebar dakwah islam.
Hirugami Sachiro, Sakusa Kiyoomi, Terushima Yuuji, Suna Rintarou juga Tanaka Ryunnosuke.
Lalu bagaimana perjalanan mereka berlima?
Warning
Karakter milik: furudate sensei
Genderba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usai solat magrib malam itu, salah satu ustadz disana menyampaikan sebuah kultum lalu memperkenalkan 5 ustadz baru yang akan mengajar di pesantren.
"Uhmm jangan senyum senyum dong, tau kok kami kak Hiru tuh ganteng." Osamu yang ngelirik Kourai jadi ngeledek. Waktu Hiru memperkenalkan diri emang si Kourai senyum.
"Ning tau gak, kak Hiru itu paling dewasa kalau lagi kumpul di perum." puji Inuoka.
"Ya bisa dibilang gitu, ketimbang kak Teru dari segi umur dan sifat kak Hiru menang semuanya soal dewasa." lanjut Shirabu dan yang lainya pada setuju.
Bukan cuma mereka yang bisik bisik, banyak santri putri ini pada bisik bisik, ganteng lah, imutlah, apalah pokoknya kagum gitu sama lima pemuda yang lagi di depan sana.
Setelah kelima pemuda itu memperkenalkan diri serta kelas yang akan mereka ajar, tiba tiba saja dari arah luar masjid pesantren terdengar suara ricuh macam orang sedang bertengkar.
Yang lainya pada kaget, apa apaan ini? Akinori Konoha, orang yang Taichi dan Fukunaga panggil gus itu lari duluan melihat keadaan diluar. Disana ada santri putra yang lagi berkelahi dengan salah satu warga.
"Ada apa ini!" Konoha menegur warga itu.
"PARA PENGAJAR DI PESANTREN INI SEMUANYA MUNAFIK!" teriaknya kuat. Suna menatap ke arah warga itu lalu menyiku lengan Sakusa.
"Sak?" Sakusa menganguk membenarkan.
"Dia warga yang celingak celinguk di masjid tadi sore." balas Sakusa mengerti maksud dari ekspresi terkejutnya Suna.
Hirugami nampak berfikir sebelum memangil Fukunaga dan Taichi. "Shohei, Taichi." keduanya menoleh lalu lari ke arah Hirugami. "Bapak ini pernah kesini?"
"Pernah Hir, sekali." jawab Taichi membuat Hirugami mantap ke arah tiga orang yang jadi tontonan. Santri itu, warga dan gus Konoha.
"Santri itu, siapa?"
"Anu.. Itu keamanan putra." balas Taichi kembali. Hirugami natap Tanaka setelahnya, Tanaka ngerti situasi lalu nyengol lengan Terushima agar tuh anak memisahkan keributan ini.
Terushima maju mendekati gus Konoha, namun sebelum sampai pada pemuda itu ustadz lain mendahului nya.
"Anda pernah kesini dan mengatakan hal yang sama, apa maksud anda!" ustadz muda itu berdiri dihadapan gus Konoha, nampaknya si ustadz menjaga jarak antara gus dan warga itu.
"Itu siapa?" Hirugami balik bertanya lagi pada Taichi dan Fukunaga.
"Ustadz Taketora." lanjut Taichi. Taketora Yamamoto, salah satu ustadz kepercayaan kiyai disana.
"MUNAFIK, AJARAN AJARAN KALIAN SESAD, AJARAN IMAM BESAR ITU JUGA SESAD!" sontak saja seluruh anak anak yang dikirim disana kaget.
"Gua pikir dia celingukan di masjid tadi itu karna dia ada di bagian imam ternyata dia juga nolak ajaran imam." ucap Suna, tau gitu mereka tadi berani labrak si imam.