32

350 32 2
                                    

'Ana huna, ya Zaujati

_Sakusa Kiyoomi

Makasih ilmunya

_Miya Atsumu

Sakusa melangkah kan kakinya menuju salah satu rumah disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sakusa melangkah kan kakinya menuju salah satu rumah disana. Suasana sangat sunyi, hari hampir malam mungkin ini sebabnya tak ada satu orang pun di luar.

"Assalamualaikum." beberapa kali Sakusa mengetuk pintu rumah itu namun tak ada balasan.

"Heh le, koe arep ngopo?" Sakusa menoleh kebelakang, ada satu bapak bapak membawa cangkul dan singkong disana.

"Anu pak."

"Cah anyar tah, iso boso jowo?" Sakusa tersenyum ramah.

"Enggeh pak."

"Sopo jenengmu le?" bapak itu menaruh cangkul dan singkong didepan rumah sembari membuka ikatan kawat yang menjadi kunci rumah itu.

"Sakusa pak." tangan bapak itu berhenti saat mengetahui nama dari pemuda dihadapanya ini.

"Adine mas Iizuna tah, oalah le koe seng di tunggu tunggu." bentar Sakusa ngeleq dikit boleh gak sih. Bapak tadi nyebut nama Iizuna bukan hanya itu dia juga bilang Sakusa orang yang ditunggu, ditunggu siapa dan buat apa? "Sesok koe bakalan ngarti, wes koe arep ngopo mau?"

"Anu pak, saya sama istri saya baru dikirim ke pengasingan jadi kami." bapak itu tersenyum, Sakusa cangung mau ngomong bahasa jawa sejak bapak itu bilang Sakusa orang yang ditunggu.

Note: sebenarnya Author yang gak jago bahasa jawa, mohon maklum 🙂

"Bapak ngarti, iki ono telo." Sakusa tersenyum saat bapak itu memberikan hasil singkong nya pada Sakusa.

"Tapi bapak?"

"Wes gowono, bojomu wes ngenteni iku, kono!" Sakusa kembali tersenyum. Dalam pikiranya alhamdulillah dia pulang gak bawa tangan kosong.

"Martusuwun pak."

"Sami sami."

Terushima mengetuk ngetuk meja dihadapanya, kepalanya pusing banget. Malam itu keempatnya kembali berkumpul di cafe Hirugami.

"Minum dulu Ter, keknya elu yang paling tertekan sama masalah ini." Tanaka menganguk membenarkan ucapan Hirugami.

"Gimana enggak, jelas loh gua denger gus Nori itu ngincernya gua!" ucapnya.

"Nyadar gak sih, kalau gitu ada dua kubu yang ngincer kita?" Tanaka melanjutkan kecurigaanya.

"Nah kan, itu!" seru Terushima.

"Sakusa perna.h bilang, ada Zanzara yang menyamar. Mungkin gak sih itu campur tangan orang dalam yang mau menghancurkan ajaran imam juga." Suna memberi masukan dan tentu saja masukanya juga masuk akal.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang