28

275 27 14
                                    

Hirugami dan Suna baru saja sampai di konter yang Asahi ucapkan kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hirugami dan Suna baru saja sampai di konter yang Asahi ucapkan kala itu. Hirugami mengecek handpone miliknya, benar saja masih tidak ada jaringan bahkan saat mereka sudah keluar kota.

Sebenarnya ada apa ini, kenapa jaringan tiba tiba mati dihandpone mereka? Hebatnya, semua handpone dan leptop mereka tidak memiliki akses jaringan sama sekali.

"Assalamualaikum, mas permisi ini saya mau nanya soal jaringan di handpone saya." Suna yang bertanya saat itu. Penjaga konter nampak menatap mereka dengan lekat.

"Kalian ini dari mana?" tanya menjawab salam, tanpa menghiraukan ucapan Suna penjaga konter itu menanyakan sesuatu.

"Kami orang jauh mas." Hirugami membalas ucapan sang penjaga dan pemuda itu nampak menganguk angguk saja.
Suna memberikan handpone nya pada pemuda itu. Nampak sekali wajah sang pemuda nampak terdiam seolah memikirkan sesuatu.

"Ada apa mas?" tegur Suna saat melihat pemuda itu seolah mengerti dan paham.

"Kalian dari kota ujung ya?" mendapat pertanyaan seperti itu Hiru dan Suna saling menatap. Mata Suna tak bisa bohong, dia melihat ada keraguan di wajah lelaki itu.

"Kenapa mas?"

"Kalau benar, saya saranin aja mending gak usah di lanjutin." Suna mengeryit pelan mendapat ucapan itu.

"Maksudnya?"

"Dengar ya dek, sekitar 5 bulan lalu ada bapak bapak yang datang kesini. Sama dia juga kehilangan kontak jaringan seperti kalian dan ini kasus yang sama, handpone ini telah di bajak oleh seseorang." pemuda itu menaruh handpone Suna diatas etalase konter.

"Dibajak, maksudnya ada yang mengendalikan?" pertanyaan aneh itu muncul dari mulut Hirugami namun anggukan dari lelaki itu membuatnya sedikit lemas.

"Kalau saran saya keluar saja dari sana. Kota itu adalah kota yang tidak benar." ucapan pemuda itu membuat kedua orang disana saling memandang. Maksudnya apa dengan kota yang tidak benar.
"Kota itu adalah tempat transaksi narkoba mas, banyak kemaksiatan disana, setiap orang yang benar benar beriman akan di persulit, siapapun yang tidak mau mentaati perintah imam akan di hukum."

"Bagaimana bisa mas tau banyak?" Hirugami sedikit curiga, pasalnya pemuda ini seolah tau banyak tentang kota kecil itu.

"Saya.."

"Rame banget gilak bazar nya." pekik Atsumu saat sampai dirumah Osamu. Bazar satu minggu itu ada di luar pesantren, sangat banyak penjual yang mangkal di pinggiran jalan dekat pesantren.

"Kamu dah keluar Tsum?" tanya Osamu. Selama satu minggu ini para santri disana dibebaskan mau kemana dan ngapain asalkan berada di zona aman.
Saat ini seluruh ciwi ciwi lagi ngumpul dirumah Osamu. sekalian gitu mau list apa aja yang mau dibeli saat keliling bazar.

"Enggak, aku ngintip di depan pagar tadi." kenapa gak langsung keluar coba, padahal udah di pagar. Emang agak laen otak kembaranya Osamu ini.

"Kenapa gak sekalian keluar?" tanya Shirabu mewakili seluruh mata yang juga penasaran.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang