42. Malam yang panjang (4)

224 30 5
                                    

Saat ini Konoha Akinori, pemuda yang selalu dianggap sebagai gus dari pesantren darussalam menatap lekat kerumunan orang yang tengah berpesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Konoha Akinori, pemuda yang selalu dianggap sebagai gus dari pesantren darussalam menatap lekat kerumunan orang yang tengah berpesta.
Menatap sang ayah yang tengah mengobrol santai sambil meminum alkohol sedangkan dirinya hanya menatap vodka yang dia bawa tanpa berniat meminumnya sekalipun.

Tiba tiba saja Konoha melihat pemuda penyampai pesan mendekati Imam.
Dapat Konoha dengar sedikit percakapan mereka.

"Bagaimana mereka lolos?" ucap Imam nampak kesal.

"Memang Terushima dan Suna berhasil lolos tapi ada dua gadis yang menjadi incaran kita, keduanya yang kena mereka adalah saudara. Kozume Kenma dan Inuoka So." Konoha membulatkan matanya saat berhasil menangkap dengan jelas penjelasan dari pemuda pengantar pesan itu.

"Bagus, ini sudah bagus. Satu otak sedang sekarat dan dua pondasinya sedang syok." Imam itu tersenyum. Lalu meminta para hadirin disana untuk berpokus padanya. "MARI RAYAKAN KEMENANGAN KEDUA KITA, BERSULANG!"

Teriakan penuh kemenangan pun bergema, namun ada kemuakan dalam teriakan itu bagi Konoha.

"Inilah akibatnya, jika ikut campur!" tujuan asli sang imam san walikota adalah menjadikan kota itu sebagai pusat perdagangan ilegal tanpa tersentuh pemerintah luar.

"Kenapa lingkaran merah mengelilingi kita?" Shirabu dan Taichi masih disibukan dengan kode baru itu. Mereka sampai pada poto mereka berdua sendiri.
Dikala mereka menebak apa yang akan terjadi pada rekan rekanya.

Taichi kembali berpikir. "Shir kalau kata lu mereka ngincer kita, lu ngerasa gak sih kalau ini jebakan buat kita berdua?"

Shirabu berhenti berpikir lalu menatap pemuda disebelahnya.

"Maksudnya.."

Duar!!

Belum selesai Shirabu berbicara ledakan besar dari luar mengagetkan mereka berdua.
Taichi duluan yang hendak keluar, sialnya pintu tiba tiba saja terkunci.

"Gak bisa!" Shirabu yang kaget lekas mendekat dan mencoba membuka pintu itu namun sama saja, pintu itu terkunci dari luar.

Tak lama setelahnya sebuah asap mengepul masuk lewat fentilasi ruangan membuat baik Shirabu dan Taichi panik.

"Asep? Uhukk."

"Shir jangan dihirup, gua yakin ini racun bukan asep biasa." pekik Taichi, pasalnya asap yang masuk tidak seperti asap pada umumnya.
Asapnya berbau, panas menyengat dan sedikit berwarna pekat.
Bahkan Shirabu saja sampai sesak hanya dalam beberapa detik.
"Shir jangan hirup!"

Taichi mengambil sapu tangan miliknya, menyiram dengan air lalu menutup mulut dan hidung Shirabu.
"Jangan hirup."

Aslinya Taichi udah sesek banget, cuma dia berusaha tenang sembari menggedor pintu berteriak meminta pertolongan.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang