Menceritakan tentang 5 pemuda yang sama sama menyebar dakwah islam.
Hirugami Sachiro, Sakusa Kiyoomi, Terushima Yuuji, Suna Rintarou juga Tanaka Ryunnosuke.
Lalu bagaimana perjalanan mereka berlima?
Warning
Karakter milik: furudate sensei
Genderba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil audi putih nampak terparkir di depan gerbang pesantren disana. Laki laki bertubuh tegap itu berjalan ke arah pos.
"Uhmm benar ini pesantren kyai Takanobu?" laki laki itu melepas kaca matanya menatap salah satu santri.
"Bapak ini dari mana?" tanya santri itu.
"Palembang, ayahnya Hirugami Sachiro." santri itu nampak mengerti lalu mempersilahkan laki laki itu masuk tak lupa memberitahu rute menuju rumah kiyai Aone.
"Bener bah?" tanya wanita lain disana menatap sang laki laki.
"Iya Iwa-chan." balas laki laki itu.
"Awas kau ya, anak nakal!" yaps, wanita itu Iwaizumi meremas kuat tanganya bersiap akan memarahi anaknya habis habisan.
"Sudah babah bilang, umma mu galak. Kamu gak percaya Sachi." monolog Oikawa berusaha mengatakanya sekecil mungkin.
"Apa?"
"Enggak, gak apa apa." balas Oikawa gelagapan. Iwa memicingkan matanya lalu menoleh kedepan, males liat kelakuan sang suami.
Tanaka, Teru dan Suna lagi asik ngopi di warung pesantren, saat mobil audi itu lewat didepan mereka. Tentu saja mereka tau mobil milik siapa itu.
"Wehh om Oikawa cuy!" pekik Tanaka.
"Aduhhhh gawat si Hiru, telpon dulu telpon." Suna sebagai teman yang baik Suna harus laporan. "Lohaaa Hiruuuuu."
"Kenapa lu?"
"Yang jawab cewek tapi bukan suara ning Kourai." balas Suna saat Teru bertanya.
"Lah si Hiru selingkuh, apa kata ceweknya." kaget dong Tanaka denger telpon Hiru yang bales cewek tapi bukan istrinya.
"Maaf pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan pangilan ini, gitu katanya." seketika wajah Tanaka dan Terushima menjadi lempeng.
"ITU OPERATOR!" kesabaran Terushima diuji oleh kegoblokan temanya ini. Sedangkan Tanaka malah menyatukan tanganya didada.
"Bersabarlah, tuhan bersamaku."
Plakk!!
"Beda agama goblok!" Teru geplak kepala Tanaka saat dia malah memasang wajah serius sembari mengatakan hal itu.
"Sakit Ter, yaelah lu esmochi mulu mending esmelon Ter." ucap Tanaka, capek batinya, tersiksa punya temen modelan mereka.
"Udah ahh, gua mau ngintip si Hiru kena amuk. Bye bye." Suna berlari ngacir duluan ke rumah kyai Aone. Kadang Teru sama Tanaka suka heran, kok bisa mereka temenan sama Suna.
Sekedar info, 5 pemuda itu emang asalnya dari Palembang semua. Orang tua mereka juga sahabatan dari jaman smk.