story of TanaEnno

260 28 2
                                    

_Tanaka kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_Tanaka kecil

Remaja umur 17 itu menatap ayahnya sendiri saat ini. Dimana sang ayah terpuruk karna kematian istrinya.

Usai mengintip ayahnya remaja itu berlari keluar rumah mereka memperhatikan para santri dengan kegiatan mereka masing masing.

Bruk..

"Aduhh." gadis itu meringis saat Tanaka tanpa sengaja menabrak dirinya.

"Mbak Noya maaf." Tanaka meminta maaf pada gadis yang 10 tahun lebih tua darinya ini. Dia menunduk tak berani menatap sang gadis.

"HOYY BOTAK!" pekik Noya kesal. "Kebiasaan deh kamu, lihat kitab mbak jatuh semua!" Tanaka yang biasanya semangat kali ini Noya lihat tidak ada semangat semangatnya sama sekali. Membuat dirinya penasaran.
"Kenapa?"

Sambil memunguti kitabnya Noya bertanya. Tanaka menoleh lalu menunduk.

"Bukanya kamu dikirim abuya ke mesir ya, iyakan!" pekik Noya kembali.

"Aku gak ikut." Noya mengerutkan keningnya.

Why?

Kenapa gak ikut?

"Bapak kasihan sendirian." Nishinoya tersenyum. Dia tau Tanaka satu tahun lalu kehilangan sosok ibu dan hari ini adalah hari peringatan kematian ibunya.

Jujur gadis itu tertarik sama ustadz pengajarnya. Bukan berarti dirinya tidak ada harga diri hanya saja sejak istri dari Asahi meningal Noya makin genjer bilang suka ke ustadz itu.

Walaupun ditolak dengan tegas berkali kali.
Tanaka juga tau kalau mbak kelasnya ini suka sama ayahnya, cuma dia sama Noya malah bestian.

"Kan ada emakmu ini." Tanaka menyipitkan matanya. Fiks, mbak kelasnya emang udah gila.

Walaupun pada akhirnya Noya berhasil mengambil hati ayah dari Tanaka ini.

_pertemuan

Ini kali pertama Tanaka pulang kepalembang setelah tiga tahun belajar di mesir bersama rombongan Sakusa.
Sayangnya malam ini dia pulang kerumah Sakusa, pasalnya anak anak ngajak bareng ke pesantren buat minta doa ke abuya.

"Assalamualaikum bunda, Kiyoo pulang." dapat Tanaka dengar suara wanita menyahut salam Sakusa.
Mata Tanaka terpaku pada satu gadis, tinggi, putih dan cantik.
"Istigfar lu ye!" Sakusa ngelempar handsanitazer nya tepat dikepala Tanaka.

"Astagfirullah Sak, sakit tau."

"Lu ngapain mandang mbak Kira sampe segitunya." pekik Sakusa.
Ennoshita yang mendengar namanya dibawa bawa lekas masuk kembali ke dapur.

"Kagak Sak."

"Anak bunda cantik ya nak." Tanaka celingukan saat Suga mengatakanya. Jadi bingung plus degdegan woy.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang