empat belas

256 27 6
                                    

Allah tidak pernah meninggalkan hambanya

_Sawamura Daichi



Pekan kedua. Kali ini kelompok Sakusa dan Suna bertukar tempat. Suna akan mengontrol wilayah perumahan sedangkan Sakusa perkebunan.

Kenma dan Osamu berjalan mendahului Suna tanpa memperdulikan laki laki itu.

"Woy kalian mau kemana?" tanya Suna.

"Kemana mana hatiku senang!!" jawab Osamu lari lari kecil narik Kenma, persis anak kecil.

Osamu tuh masih kesel sama Suna soalnya ngasih dia hapalan bahasa arab mana banyak banget lagi. Gak cukup sampe situ kalau dikelas Suna tuh nyebelin banget menurut Osamu.

"Sam kita gak lagi di festival ya!" Suna emang bucin sama Samu, kalau di belakang orangnya aja. Kalau depan orangnya kayak biasa aja makanya suka digoda sama anak anak bucin yang tertolak.

"Idih sape lu!" Osamu ini dikenal cewek paling galak setelah Ennoshita. Jadi gak heran kalau kerjaanya kadang marah marah.

"Heh ana guru antum ya!"

"Itu kalau di pesantren, skrang bukan ya!" balas Osamu.
Kenma pusing banget melihat dua temanya ini. Bisa bisanya malah debat gak jelas gini.

Gak sadar diri si Kenma. Dia kalau ketemu Teru malah lebih parah.

"Osamu miya, saya tambah ya hukuman kamu." ancam Suna greget sama jawaban Osamu.

"Ihh takutnya. Lihat Kenma kelakuan ustadz Suna sangat pantas disebut guru." ucanya berniat mengejek Suna.

"Samu!!"

Osamu ngacir saat Suna berteriak kesal ke arahnya. Gak tau dia males banget lihat wajah Suna, makin hari tuh anak makin nyebelin kalau kata Osamu mah.

Disisi lain, dipesantren saat ini tepatnya didalam rumah pengajar sudah ada Shirabu, Taichi, Tanaka, Fukunaga, Inuoka dan Kourai.
Shirabu dan Taichi sibuk ngotak atik komputer menyalin alamat yang mengirimkan pesan aneh itu.

"Butakan satu, matikan tiga, lumpuhkan satu."

"Datanya eror gak bisa dibuka, jelas banget pelakunya hebat soal IT." Taichi masih sibuk ngotak atik komputer disana.

"Data nya juga loading nya lama, ini dipaksain ke smartphone pasti langsung meledak, soalnya virusnya kuat." ujar Shirabu kembali.

Tanaka dan Fukunaga saling menatap lalu memikirkan sesuatu yang menurut mereka ini adalah salah.

"Ada apa?" tanya Inuoka saat melihat raut wajah keduanya.

"Ustadz Asahi dipindahkan." ucapan Tanaka membuat seluruh anak kaget bukan main.

Ya Zaujati (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang