Menceritakan tentang 5 pemuda yang sama sama menyebar dakwah islam.
Hirugami Sachiro, Sakusa Kiyoomi, Terushima Yuuji, Suna Rintarou juga Tanaka Ryunnosuke.
Lalu bagaimana perjalanan mereka berlima?
Warning
Karakter milik: furudate sensei
Genderba...
Seperti halnya kamu bilang, kamu adalah tempat ku pulang seperti itu aku akan bilang, aku adalah perantara dari allah untuk tempat kamu berlindung, aku janji pada abi untuk bimbing kamu, melindungi kamu dan janji itu akan aku bawa sampai waktunya ku habis didunia, dek.
Hirugami Sachiro
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iwaizumi, Hirugami dan Kourai sampai dirumah usai acara lamaran malam itu. Iwaizumi menatap menantunya yang terlihat kelelahan.
"Sachi itu istrimu dibawa kekamar, jangan lupa diganti perbanya." ucap Iwa menatap sang anak.
"Umma mau kemana?" tanya Hiru kala melihat sang ibu hendak keluar lagi.
"Ada urusan sama tante Semi. Kourai kalau lapar cari didapur aja ya ada roti sama selai kalau mau masak, masak aja." pesan Iwa dan Kourai tersenyum.
"Makasih umma."
"Umma tingal ya, dahh." Iwa langsung melipir ke rumah sebrang, tepatnya rumah Semi.
Saat dikamar Hirugami mendudukan Kourai di kasur miliknya. Hiru membuka cadar itu lalu menatap wajah istrinya lama.
"A'a kangen." ucapnya sembari mengelus pelan tangan Kourai yang masih berbalut perban, membukanya perlahan.
"Kourai juga a'a." Hiru tersenyum kala mendapati balasan istrinya.
"Ohh iya tunggu bentar ya." Hiru lari ke arah tas miliknya, mencari sesuatu lalu menemukan amplop coklat disana. Dia kembali lagi dan duduk dihadapan sang istri memberikan amplop coklat itu.
"A'a, ini?" tanya Kourai kaget kala melihat uang didalam amplop itu.
"Itu adalah hasil dari cafe yang a'a bangun di center kota, simpen baik baik ya gunain buat kebutuhan." Hirugami mengelus lembut kepala sang istri.
"A'a?"
"Kenapa humairah? Ini sudah tugas a'a sebagai suamimu. Menafkahi istrinya." Kourai menunduk, lihatlah Hirugami berusaha menjalankan peranya sebagai suami, sedangkan dirinya belum sekalipun menjalankan tugasnya dengan benar sebagai istri.
"Seperti halnya kamu bilang, kamu adalah tempat a'a pulang seperti itu a'a akan bilang, a'a adalah perantara dari allah untuk tempat kamu berlindung, a'a janji pada abi untuk bimbing kamu, melindungi kamu dan janji itu akan a'a bawa sampai waktunya a'a habis didunia, dek." tatapan Hirugami membuat Kourai semakin terisak.
Hirugami melepas hijab milik Kourai, melihat rambutnya yang terlihat cantik, disisir rambut itu menggunakan jarinya sendiri sembari menikmati wangi yang menuar dari rambut halusnya.
Hirugami mendekatkan wajahnya, Kourai entah apa yang dia pikirkan dia hanya terpejam membiarkan tubuhnya semakin dekat dengan sang suami.
Cup
Awalnya hanya menempel, namun lama kelamaan kecupan itu menjadi ciuman, membawa keduanya ralut dalam ciuman yang menuntun. Hirugami dengan lembut membawa tubuh kecil itu berbaring di kasurnya. Memperdalam ciuman keduanya.