ERINE 6

1.3K 144 10
                                    


"Itu punya ku" ucap erine

"?????"

"Aku punya asma,, makanya aku tinggal di tengah hutan yang udaranya masih sangat bersih ini"

"Tapi kamu terlihat sehat-sehat saja"

"Emm mungkin karna sekarang sudah lebih baik,, apa kamu juga asma?? Kamu harus benar-benar menjaga lingkungan mu kalo gitu" ucap erine menasehati oline

"Bukan asma,, tapi lebih tepatnya jantung ku yang bermasalah" ucap oline...

Erine yang mendengar itu langsung menghentikan semua kegiatanya,, dia memandang oline dengan tatapan sedih...

Dia pun mendekat ke arah oline dan memeluknya,,

"Semuanya akan membaik,, kamu pasti akan bisa beraktifitas normal seperti yang lainya" ucap erine sambil mengusap rambut oline

"Tidakk,, gak ada harapan lagi bagiku untuk jadi seperti orang lain"

"Memangnya kenapa?!" Ucap erine sedikit kesal dengan pemikiran oline

"Karna dokter sudah memvonis waktu ku tidak lama lagi,, jika sampai akhir tahun ini aku tak menemukan pendonor yg cocok dengan ku, maka semuanya selesai" ucap oline sambil tersenyum

"Kalaupun ada, aku tak akan mau menerimanya,, karna percuma saja, aku hanya akan menambah beban untuk keluarga ku..."

"Sekarang saja mereka sudah kesusahan dengan biaya pengobatan ku,, apa lagi jika harus di tambah dengan biaya oprasi yang sangat mahal itu" ucap oline sedih saat dia mengingat keluarganya

"Gimana bisa kamu beranggapan seperti itu? Kalo kamu menyerah,, terus apa arti semua pengorbanan mereka?!"

"Apa kamu tak peduli tentang perasaan mereka?"

"Mereka berjuang untuk mu,, tapi kamu yang di perjuangkan malah menyerah begitu saja!!"

"Apa kamu yakin, saat kamu tak ada mereka akan jadi bahagia?!"

"Kalaupun jika perjuangan mu akan gagal,, setidaknya kamu sudah berusaha dan tak mengecewakan mereka!!"

Erine kesal dengan sikap oline yang sangat kekanakan... padahal dia sudah mendapatkan keluarga yang sangat mendukungnya tapi kenapa dia malah menyia nyiakan itu?!

"Kamu gak tau apa yang aku rasain!!" Bentak oline

"Yahh,, kamu benar..."

"Aku memang gak pernah ngerasain apa yang kamu rasain,, gimana bisa aku ngerti perasaan mu,, kalo aku saja tak pernah dapetin kehangatan yang kamu dapetin dari keluargamu"

"Lihat aku sekarang, sendirian... apa terus aku menyerah seperti kamu?!" Tanya erine memasang muka mengejek

"Padahal kamu punya orang-orang yang ada di samping mu,, tapi kenapa pikiran mu sependek ini?!"

"Jika kamu tak mau bertahan untuk dirimu sendiri,, setidaknya bertahanlah untuk orang-orang yang sudah memperjuangkan mu!!"

"Sudahlah,, lebih baik sekarang kamu pulang,, hari sudah mulai gelap.."

"kamu bisa mengikuti tanda jalan yg sudah aku buat untuk mu agar kamu tak tersesat" ucap erine berlalu pergi meninggalkan oline...

Oline pun hanya diam,, hatinya terasa sakit... bukan sakit seperti yang biasanya.. ini lebih menyakitkan tapi kenapa tubuhnya terasa biasa saja!!

Bahkan, tanpa dia sadari air matanya sudah membasahi kedua pipinya...

"Apa yang salah dengan diriku" batin oline...

Dia pun berdiri dan berjalan keluar meninggalkan rumah erine...














Setelah oline sampai dirumah,, dia pun langsung mandi dan berganti pakaian..

"Olineee,, ayo makan" teriakan paman ara terdengar dari lantai bawah... oline pun mengiyakan dan berjalan menuruni tangga menuju meja makan





Paman dan tantenya makan sembari bersenda gurau,, namun oline hanya diam saja.. makanan di piringnya pun masih terlihat utuh tak tersentuh

Paman ara yang melihatnya pun merasa keheranan dengan anak itu...

"Kamu kenapa?" Tanya paman ara

"Gapapa"

Mereka hanya diam,, paman ara tak mau memaksanya untuk bercerita kalo oline tak mau bercerita...

"Kamu main kemana saja seharian ini,, apa kamu udah dapet temen? Siapa namanya?? Nala? Regi atau fritzy?" Tanya tante chika sambil menyebutkan beberapa gadis yang seumuran dengan oline...

"Bukan mereka,, aku main dengan erine" ucap oline

"Erine??" Ucap tante chika sambil mengingat ngingat

"Iyah,, yang rumahnya di dalem jalan pintas itu" ucap oline menjelaskan

"Bukanya itu pondok kosong?" Tanya paman ara

"Enggak kok,, tadi oline habis main disana"

"Ahh iyah,, tante ingat sekarang,, katanya memang ada yang pindah ke pondok itu beberapa bulan yang lalu,, berarti besok-besok tante harus berkunjung kesana untuk menyapa" ucap tante chika...

"Sudah-sudah,, ayo lanjutin makanya,, oline kamu harus habisin makanan mu" ucap paman ara..

Oline pun menurutinya dan mengabiskan makananya..

Selesai makan malam,, oline pun bersikeras membantu tante chika untuk membereskan semuanya...

Padahal tante chika sudah melarangnya namun oline tetep kekeh,, dia tak ingin di manjakan karana penyakitnya ini...







Oline kembali ke kamarnya setelah dia selesai mencuci piring....

Dia membaringkan badanya di atas kasur... oline memejamkan matanya mengingat kembali perkataan erine...

Dia masih tetap merasa dirinya benar,, tapi dia juga tak menyalahkan perkataan erine...

Dia khawatir dengan kondisi erine yang sendirian disana.. bagaimana bisa orang tuanya menelantarkanya begitu saja?!

"Kalau aku jadi dirinya,, apakah aku akan baik-baik saja?"

"Apakah aku akan sekuat dirinya?!" Tanya oline pada dirinya sendiri

Sekarang hilang kemana keyakinan dirinya yang ingin di buang oleh keluarganya??








* makasih buat yang masih baca sampe saat ini,, maaf jika ngebosenin dan banyak kata-kata yang susah di pahami 🙏
























ORINE (OLINE DAN ERINE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang