Erine sedang memandang dirinya di depan kaca,, dia melihat ada bekas sayatan di dadanya..."Apakah ini bisa hilang" ucap erine sambil memegang bekas jahitan di dadanya...
"Erine, jangan di pegangin dulu lukanya, nanti bisa infeksi" ucap mamah shani
"Mah, Bukanya aku ada di urutan terakhir untuk mendapatkan donor paru yah? Terus kenapa aku bisa mendapatkanya secepat ini?"
"Iyah,, syukurnya ada seseorang yang bilang ingin mendonorkanya pada mu,jadi kamu yang di prioritaskan"
"Siapa dia? aku kan harus mendapatkan dua paru sekaligus,, mungkin kah orang itu sudah meninggal?" Ucap erine sedikit sedih dengan nasib sang pendonor itu
"Namanya oline, dia beberapa kali kesini untuk menemui mu, katanya dia temen kamu rine... ohh iyah nanti keluarganya bakal kesini buat ngeliat keadaan kamu..."
"Mamah juga kasian sama dia sih,, padahal dia masih muda,, tapi harus meninggal secepat ini"
"Oline?" Batin erine,, Entah kenapa perasaannya mulai tak enak saat mendengar nama itu,, jantungnya pun ikut berdebar sangat kencang
"Oline,, siapa dia?" Gumam erine sambil memegangi kepalanya
"Sayang,, kamu gpp? Ayo kita kembali ke kasur,, kamu belum boleh kecapean"
Mamah shani memapah erine untuk kembali ke ranjangnya... dia meninggalkan erine sendiri untuk beristirahat...
Erine hanya diam dalam keheningan.. dia masih penasaran dengan nama oline
Kenapa nama itu terdengar familiar di telinganya, padahal dia tak tau dia itu siapa...
Kenapa setiap kali mengingat nama itu, jantungnya menjadi berdebar,, air matanya pun menetes tiba-tiba tanpa dia sadari
"Apa yang terjadi pada diriku?, kenapa hanya mendengar namanya saja sudah membuat ku seberantakan ini" ucap erine sambil menyeka air mata yang mengalir di kedua pipinya
Aku ingin cepat leluar dari sini,, namun kedua orang tua ku melarangnya..
Padahal aku sudah merasa baik-baik saja, tapi kenapa aku masih harus tinggal di tempat yang menyesakan ini!!
Aku sudah membuat daftar list perjalanan ku saat aku keluar dari sini.. aku akan menghabiskan waktu ku untuk menikmati keindahan dunia ini... pergi ke tempat yang dulu tak bisa ku datangi,, makan makanan yang dulu tak bisa ku makan,, dan berlarian kesana kemari sampai membuat jantungku berdetak kencang...
Seperti biasa,, aku selalu menghabiskan waktu ku untuk membaca buku di dalam kamar rumah sakit ini.. lama kelamaan kegiatan ini terasa sangat membosan kan bagiku...
"Ini tak seperti diriku saja" ucap erine sambil menutup buku yang dia baca
"Ahh apa ini" sebuah kertas terlipat jatuh dari buku yang erine baca... dia membuka kertas itu
"Ahh sepertinya ini diriku,, tapi kapan aku pernah ke pantai? Dan siapa yang menggambar ini?" Erine memandangi gambar itu lekat lekat
"Ahh, oline lagi?"ucap erine lagi yang melihat ada nama oline di pojok bawah lukisan itu
"Sebenarnya dia ini siapa sih!!"
"Apakah dia orang yang sepesial untuk ku? Tapi kenapa aku tak bisa mengingatnya?"
Erine pun mengacak acak rambutnya karna frustasi...
Sekarang dia benar benar sangat penasaran dengan orang yang bernama oline itu!!
Dia berjalan keluar ke tempat perawat yang selalu menjaganya,, dia ingin mencari tau tentang orang bernama oline itu...
"Sus,, apakah kamu tau siapa oline?"
"Ahh gadis itu,, hampir setiap hari dia selalu mengunjungi mu jadi aku paham.."
"Kasian dia,, padahal dia masih muda tapi kenapa nasibnya sangat buruk"
"Memangnya apa yang membuatnya meninggal sampai mendonorkan kedua paru parunya untuk ku?"
"Ahh dia mengidap kegagalan jantung... ahh aku ada foto kalian berdua,, saat itu dia minta tolong untuk di ambilkan foto dengan mu,, tapi belum sempat aku memberikan hasilnya dia sudah..."
"Bisa aku liat fotonya?" Ucap erine memotong perkataan suster itu... ntah kena mendengar kabar oline yang sudah meninggal membuatnya ingin menangis di tempat....
Suster itu pun memberikan beberapa lembar foto-foto mereka yg sudah di cetak
Erine langsung mengambilnya dan kembali ke dalam ruanganya...
Di dalam ruangannya,, erine duduk di atas ranjangnya sambil menyandarkan kepalanya di sandaran ranjang rumah sakit,, dia melihat beberapa foto dirinya dengan oline..
Semakin lama dia melihat wajah oline, semakin banyak juga air matanya yang terjatuh dari matanya
Tes.. tes..
Air mata erine jatuh di atas foto itu..."Ke-kenapa hatiku terasa sesakit ini" ucap erine sambil mengusap air matanya..
Erine memejamkan kedua matanya karna merasa sedikit pusing... pikiranya mulai berkecamuk,, kepalanya mulai terasa sangat berat...
Ingatan tentang oline mulai kembali berputar dalam pikirannya,, beberapa cuplikan adegan wajah oline yang tersenyum padanya muncul dalam ingatanya...
"oline" ucap erine sambil menangis sesenggukan mengingat kembali semua kenangan tentangnya..
"Ba-bagaimana ini bisa terjadi"
"Kenapa,, kenapa kamu melakukan ini!"
"Kenapa kamu meninggalkan ku!"
"Aku tak membutuhkan ini,, yang aku butuhkan hanya dirimu!" Ucap erine sambil memukili dadanya sendiri...
"Aku tak meminta mu untuk melakukan ini,, aku ingin bersama mu,, kenapa kamu berbuat seenaknya sendiri tanpa persetujuan ku"
"Beraninya kamu meninggalkan ku sendirian di sini!!"
"A-aku benci kamu!!" teriak erine menangis meraung sambil terus memukuli dadanya...
Suster yang berada di luar pun langsung masuk kedalam ruangan erine karna mendengar tangisan erine yang menggema di lorong rumah sakit...
Tangisannya terdengar sangat memilukan,, membuat orang lain yang mendengar ikut merasakan rasa sakit dan kesedihan sang pemilik tangisan itu...
"Erine,, tolong jangan lakukan itu,, kamu bisa membuat jahitan mu terbuka lagi" ucap sang perawat mencoba menghentikan tangan erine...
Namun sayangnya perkataan sang suster tak di dengarkan oleh erine..
Dengan sangat terpaksa,, suster pun menyuntikan obat penenang ke tubuh erine...
Lambat laun dia mulai menghentikan aksinya untuk melukai dirinya sendiri.. dia tertidur di atas ranjangnya dengan pipi yang masih basah dengan air mata...
*takan aku biarkan kalian bahagia walau hanya sesaat 🤫🤸🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ORINE (OLINE DAN ERINE)
RandomRomantis, horor, misteri, thriller.... genre mana yang lebih kalian sukai ? Cerita cerpen tentang mereka berdua,, bagaikan rolercoster, author akan mengguncangkan hati kalian 🤫