Oline keluar dari dalam kamar mandi sambil menyeka bibirnya dengan tangan... dia membalikan badanya dan melirik ke arah erine yang masih bengong...
Oline pun tersenyum melihat wajah erine yang terlihat sangat kebingungan,, dimatanya, erine terlihat sangat imut dengan ekspresi wajah yang seperti itu...
"Terimakasih untuk makananya" ucap oline dengan senyum sumringahnya
Setelah mengucapkan itu,, dia berlalu pergi meninggalkan erine sendiri di dalam sana...
Sementara itu, kondisi erine terlihat sangat memprihatinkan...
Dia duduk di atas toilet duduk dengan wajah yang menunduk, seragamnya sudah sangat berantakan,, bibirnya pun memerah dan sedikit bengkak...
Air mata mengalir di kedua pipinya... dia merasa harga dirinya sudah hilang sekarang...
Bagaimana bisa ketua osis dan ketua kelasnya memperlakukan dia sekeji itu!!
Dia buru-buru merapikan kembali bajunya dan mengusap air matanya... dia berjalan dengan sedikit berlari menuju ke ruang guru...
"Permisi" ucap erine kepada wali kelasnya
"Ada apa rine" ucap bu gita sambil tetap membaca buku
"Be-begini bu,, saya... saya mau ngelaporin atas perbuatan oline yang sudah membully saya"
"Apa ibu gak salah denger?? Oline?? Membully mu??dengan cara apa dia membully mu?" Ucap bu gita sambil melihat ke arah erine
"Ahh be-begini bu,, saya malu kalo harus menceritakanya"
"Kalo kamu tak menceritakanya, gimana ibu bisa menyelesaikan persoalan kalian"
"....."erine diam untuk beberapa saat
"Di-dia sudah mencium saya bu"
Mendengar jawaban dari erine bu gita hanya terkekeh
"Erine,, kalo mau bercanda tolong nanti saja,, ibu sedang sibuk sekarang"
"Saya tidak bercanda bu,, tadi dia benar-benar mencium dan menggigit bibir saya"
"Sudah banyak sekali murid-murid yang mengaku seperti dirumu,, tapi nyatanya itu hanya lah kehaluan mereka yang terlalu menginginkan oline yang terlihat sempurna di mata anak-anak seumuran kamu ini!!"
"Sudah cukup bercandanya,, lebih baik kamu balik ke kelas saja,, pelajaran sudah mau di mulai"
"Ta-tapi buu"
"Erine!!" ucap bu gita dengan tegas
Erine pen keluar dari ruang guru dengan langkah sempoyongan...
Bagaimana bisa wali muridnya tak mempercayainya!!
"Banyak yang mengaku seperti diriku?? mungkinkah dia melakukan ini juga dengan berberapa orang selain aku?" Gumam erine sambil memegang bibirnya..
Bibirnya masih terasa panas bekas ciuman oline....
Erine pun menggigit bibirnya sendiri mengingat kajadian di dalam kamar mandi..
Dia berjalan kembali ke dalam kelasnya dengan tangan yang mengepal..
Dia berjalan melewati tempat duduk oline,, namun oline tak mempedulikanya sama sekali..
Dia malah sibuk berbincang dengan murid yang lainya dan bersikap seolah-olah tak ada kejadian apapun yang terjadi... hal itu membuat erine sangat marah.. ingin sekali dia menjambak rambut oline yang panjang itu!!
Namun dia urungkan keinginanya itu dan belalu duduk di kursinya...
Erine hanya diam saja di dalam kelas dan melihat kearah luar jendela sambil berpangku tangan...
Dari kejauhan oline memperhatikan erine,, dia mengarahkan pandanganya ke arah bibir erine yang mungil dan sedikit bengkak karna ulahnya itu...
Oline menelan ludahnya sendiri saat melihat erine menggigit bibirnya sendiri..
"Aku juga ingin menggigitnya lagi" batin oline
"Hayoo,, ngeliatin apaan luu" ucap regi mengagetkan oline
"Ngeliatin cincak yang lagi nemplok di dinding"
"Dih kurang kerjaan ya luu? Mending luu bantuin gwa aja gimana?"
"Bantuin ngapain?"
"Nanti sore ada anggota tim basket gwa yang ijin,, luu gantiin yah?? Please,, pertandingan ini sangat berarti buat gwa"
"Tapi kalo kalah jgn salahin gwa yah?"
"Ahh elu mah sukanya ngerendah,, coba aja kalo luu masuk eskul basket,, pasti yang jadi kaptenya elu bukan gwa"
"Iyah kah?? Berarti luu bersyukur yah gwa gak ikut?" Ucap oline sambil tersenyum
"Hahaa iyah juga sih,, ya masa semuanya luu embat,, ya udah nanti sore gwa tunggu di depan gerbang sekolah yah" ucap regi sambil berjalan ke kursinya lagi...
Oline hanya mengangguk dan tersenyum..
Tak lama kemudian bu gita masuk ke dalam kelas dan memulai pelajaran...
Teng... tong... teng.. tong..
Suara bel pulang sekolah pun terdengar..
"Hari ini yang piket dua orang tolong bersihkan gudang olahraga..." ucap bu gita di depan kelas
"Yahhhhh" ucap 3 orang murid yang piket di hari itu
"Hustt diam,,, 3 orang lainya membersihkan ruang kelas dan lorong sampe ke kelas sebelah yah!! Kalau gitu ibu permisi dulu,, kalian semua pulangnya hati-hati" ucap bu gita sebelum dia meninggalkan kelas...
"Regi,, maaf gwa gak bisa bantuin luu" ucap oline
"Yahh,, tapi kalo kita menang, pertandingan selanjutnya luu ikut yah?"
"Pasti donk"
"Ya udah, luu semangat piketnya hari ini"
Setelah regi pergi meninggalkanya,, dia menyuruh semua murid yang piket hari ini berkumpul,.. ada lima orang yang piket hari ini,, senyum mengembang di wajah oline yang melihat erine juga bergabung hari ini untuk menggantikan nala yang tak berangkat...
"Keberuntungan ku!!" Batin oline
"Baiklah,, gwa dan erine akan membersihkan gudang,, kalian bertiga membersihkan kelas dan lorong" ucap oline memberikan perintah
"Gak,, gak bisa.. aku mau membersihkan kelas aja" ucap erine menolak
"Emm begitu?? Ya udah,, apa ada dari kalian yang ingin bertukar dengan erine?"
"Erine maaf,, kayanya gwa gak bisa membersihkan gudang olahraga.."
"Aku juga"
"Aku juga iyah erine,, tolong, eluu dan oline saja yang bersihkan yah" ucap mereka bertiga kompak
Semua berjalan seperti prediksi oline,, pasti mereka tak akan mau membersihkan gudang karna mereka adalah orang yang tak mau ribet,, di tambah lagi di sini ada erine yang tak pernah menolak sedikit pun saat di mintain tolong...
"Nahh,, ayo erine kita ke gudang sekarang" ucap oline sambil tersenyum dan menggenggam tangan erine...
Hal itu membuat seluruh bulu kuduk di tubuh erine berdiri.. dia tak tau apa yang akan terjadi pada dirinya di dalam gudang itu,, senyuman oline sungguh membuatnya makin merasa ketakutan...
Dia ingin berlari dan meminta tolong saja,, tapi semua itu pasti akan percuma saja karna pasti tak akan ada orang yang percaya pada dirinya..
"Lepasin!!" Bentak erine saat mereka keluar dari dalam kelas...
"Ahh kamu seperti kelinci yang sedang memberontak yah" ucap oline sambil tersenyum
Erine tak menghiraukan ucapan oline itu dan berlalu pergi ke arah gudang sekolah,, dia sudah pasrah apa yang akan terjadi pada dirinya nanti...
KAMU SEDANG MEMBACA
ORINE (OLINE DAN ERINE)
De TodoRomantis, horor, misteri, thriller.... genre mana yang lebih kalian sukai ? Cerita cerpen tentang mereka berdua,, bagaikan rolercoster, author akan mengguncangkan hati kalian 🤫