Happy Reading, sorry for typo.
***
"Woah..! Abangnya Echa ganteng banget..!"
Seruan Alesya membuat Regan dan orangtuanya tersenyum, saat ini mereka sudah bersiap menuju tempat wisuda berlangsung. Alesya juga sudah cantik mengenakan kebaya dan rok batik couple dengan Retta dan batik Joe, begitupula dengan Regan yang mengenakan celana kain hitam panjang dan batik yang semotif dengan Joe di balik jubahnya.
"Abang camlaude gak ya?" celetuk Alesya saat mereka sedang berada di perjalanan.
"Mau camlaude atau enggak, Moma tetep bangga sama Abang. Emangnya kamu, kerjaannya aja rebahan terus." balas Retta yang membuat Alesya berdecak kesal.
"Tenang aja Moma, pulang darisini Echa bakal cari kerja kok."
"Mau kerja apa kamu?"
"Ya apa aja, yang penting halal." jawab Alesya asal.
"Awas aja kalau kamu berani cari sugar daddy."
"Astagfirullah, Moma. Jangan suudzon terus sama Echa, katanya mau punya menantu bule muslimah."
"Kamu sendiri yang bilang waktu itu."
"Echa cuma asal ngomong, Moma."
Mobil tiba di gedung universitas tempat Regan menimba ilmu, suasana sekitar sudah ramai oleh keluarga dari wisudawan dan wisudawati.
Mereka keluar dari mobil, setelah Joe memarkirkan mobilnya. Acara baru akan di mulai lima belas menit lagi, karena itu masih banyak orang di sekitar gedung.
"Kamu tunggu disini ya, Cha. Moma, Papa sama Regan mau PDKT dulu sama calon besan, biar di kasih lampu hijau."
"Lho? Terus Echa harus disini sendirian?"
"Iya, kalau kamu ikut nanti mereka malah nolak lamarannya."
"Moma..!"
"Tunggu disini aja, cuma bentar kok."
Setelah mengatakan itu Retta merangkul lengan Joe dan Regan untuk mendekati keluarga dari Allisha yang tak jauh dari tempat Alesya, hal itu membuat Alesya berdecak sebal menatap Retta.
Di tempatnya berdiri, Alesya melihat Retta yang sedang SKSD dengan keluarga Allisha. Alesya tak bisa menahan rasa kagumnya melihat penampilan Allisha, perempuan itu memakai khimar dan cadar berwarna pink pastel. Meski hanya terlihat matanya saja, semua orang tahu perempuan itu sangat cantik bahkan Regan juga sudah jatuh ke dalam pesona Allisha.
Pandangan Alesya beralih menatap suasana di sekitarnya, terpancar aura kebahagiaan dimana-mana yang Alesya rasakan.
Hingga pandangan Alesya terhenti di satu titik yang membuat tubuhnya kaku, tepatnya saat dia menemukan keberadaan lelaki dewasa berpenampilan formal berjalan kearahnya dengan sebuket bunga di tangannya.
"Anjir, itu si Cakra?" gumam Alesya saat jarak antara mereka hanya lima meter.
Alesya merasa kakinya kaku saat lelaki yang dia yakini adalah Cakra semakin dekat kearahnya, tatapan mata Cakra yang menghunus matanya membuat Alesya tak mampu berpaling.
Setelah lima tahun, Alesya masih dapat mengenali Cakra dengan baik karena lelaki itu tak banyak berubah. Tubuhnya masih sama kekarnya, wajahnya masih tampan seperti lima tahun lalu dan yang berbeda adalah jambang tipis di rahangnya.
Alesya terus menatap Cakra, bahkan saat lelaki itu ada di hadapannya pun Alesya masih menatap Cakra dengan mulut terbuka lebar.
"Jangan melamun disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Gloretha [End]
Romance"Emang kamu yakin bakal dapatin suami sultan?" "Yakin dong." "Kamu tahu gak? Garda itu punya banyak saudara, yang artinya Garda bukan pewaris utama perusahaan keluarganya. Jadi kemungkinan Garda gak akan kayak se-sultan Papa kamu, emangnya kamu ga...