Part 9

5.5K 199 1
                                    

Halo semua, maaf menunggu lama.
Happy reading, sorry for typo.

***


Hari-hari sibuk Alesya telah di mulai, setiap hari Alesya harus sibuk dengan berbagai pertemuan di pulang sekolahnya. Senin, ada osis. Selasa, ada PMR. Rabu, ada karate. Kamis, ada basket. Lalu terakhir di hari jum'at, ada rohis.

Bagaimana Alesya menjalani harinya sekarang, tentu saja berat. Padahal dari dulu Alesya adalah orang yang paling malas berada di sekolah, dia adalah murid yang selalu pulang setelah jam pelajaran selesai. sekolah, pulang, sekolah, pulang.

Tapi sekarang tak begitu, setiap week days Alesya harus ikut pertemuan memuakkan yang menghabiskan waktu berharganya selama satu jam lebih.

Semua semakin berat karena dirinya adalah anggota baru, banyak kakak kelas cewek yang tak suka dengannya dan juga banyak teman angkatannya yang benci karema dirinya bisa masuk organisasi dengan mudah tanpa harus seleksi.

Kegiatan penyisihan dan pembukaan organisasi baru sudah di lakukan, selama itu Alesya mengikutinya dengan baik— ralat! dengan terpaksa maksudnya.

Meski Alesya tak akan tersisihkan dari organisasi, Alesya tetap harus mengikuti semua acara. Dimulai saat dia harus ikut camping di sekolah menerima semua permainan dari kakak kelasnya, hanya demi mendapatkan pin osis. Lalu dirinya harus bermain kotor-kotoran, hanya demi mendapatkan pin PMR. Dan masih banyak lagi kegiatan hanya untuk menjadi anggota.

Bayangkan, bagaimana usaha Alesya untuk bertahan tanpa melakukan masalah. Ini di lakukan hanya untuk melihat Cakra berlutut kepadanya, berikan apresiasi pada Alesya.

Seminggu sudah terlewati, seminggu yang bagi Alesya penuh drama dan perjuangan.

Di antara semua eskul yang dia ambil, hanya basket dan karate lah yang menurut Alesya sedikit menyenangkan. Selain karena dia cukup tertarik dengan kegiatan itu, alasan utamanya karena Regan. Ya, Abangnya itu anggota eskul basket dan karate.

Sore ini setelah pelajaran di mulai, Alesya memilih untuk berdiam diri di bangkunya. Hari ini adalah jadwal nya masuk eskul basket, tapi masih ada waktu setengah jam sebelum pertemuan di minggu keduanya di mulai.

Minggu kemarin, hanya di isi dengan perkenalan dan penobatan ketua dan tim yang baru. Karena Alesya belum mendapatkan seragam basket sekolah mereka, akhirnya dia harus membawa baju olahraga sekolah mereka sebelum pelatih memberikan seragam baru.

Alesya sebenarnya malas ikut organisasi basket, padahal dari dulu basket adalah olah raga yang dia gemari di antara lainnya karena dulu dia sering bermain basket berdua dengan Regan di lapangan basket rumah. Tapi ada satu hal yang membuatnya malas bertemu dengan anggota basket, alasannya hanya satu yaitu karena dia lah anggota paling pendek di antara anggota lainnya. Alesya tak suka dengan tatapan meledek dan merendahkan dari semua orang terutama dari para tim basket putri.

Namun, mau bagaimana pun Alesya tak bisa melakukan apa-apa. Dia harus tetap datang, agar tujuannya tercapai.

Setelah merehatkan tubuhnya sejenak, Alesya pun pergi meninggalkan kelas dan melangkah ke lapangan basket indoor yang jaraknya lumayan jauh dari kelasnya.

Setibanya di lapangan, terlihat sudah banyak yang datang dan ternyata Alesya lah anggota yang terakhir datang. Tak mempedulikan jika tempat duduk siswi dan siswa terpisah, Alesya dengan santainya melangkah mendekati Regan yang duduk lesehan di  paling belakang.

Pelatih masih belum datang, sehingga Alesya menjadi objek pusat perhatian semua anggota basket putra dan putri apalagi setelah kejadian bersama Sisca tempo lalu. Alesya tak peduli akan itu, kepalanya dengan nyaman bersandar pada lengan atas milik Regan.

Extraordinary Gloretha [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang