Happy Reading, sorry for typo.
***
"Echa."
Panggilan dari Retta membuat Alesya mendongak, mulutnya yang masih penuh masih mengunyah dengan tatapan yang menatap Retta bertanya.
"Bentar lagi ulang tahun pernikahan Moma sama Papa."
"Terus?" tanya Alesya setelah menelan makanannya.
"Moma sama Papa udah sepakat, kita akan merayakan anniversary pernikahan kita di rumah ini."
"Ya udah, emang biasanya gitu kan." balas Alesya.
"Tapi Moma mau ngundang tamu."
"Moma minta Echa buat undang Oma, Opa, Kakek, Nenek sama keluarga yang lain?"
"Iya, tapi gak cuma mereka."
"Terus siapa?"
"Semua temen sekelas kamu." alis Alesya terangkat, tampak keberatan dengan keputusan Retta.
"Ngapain undang mereka? Echa gak mau!"
"Biar rame dong, sekaligus Moma juga pengen kenal sama temen sekelas kamu."
"Echa gak mau!"
"Gak terima penolakan, kamu harus undang temen sekelas kamu semua. Tenang aja, Abang juga undang semua temen sekelasnya juga kok."
"Moma bakal bikin pesta paling meriah, jadi tamu nya juga harus banyak."
"Kenapa gak rekan kerja kalian aja sih?"
"Enggak, Moma mau tamu nya anak muda semua biar seru."
"Papa.." Alesya menatap Joe yang sejak awal menyimak, Alesya berniat meminta pertolongan untuk membatalkan niat Retta.
"Turuti kemauan Moma."
Alesya berdecak keras, nafsu makan nya menghilang seketika, tangannya yang tadi menggenggam sendok kini beralih bersidekap.
"Echa gak mau!"
"Harus mau."
"Enggak! Echa gak mau undang mereka!"
"Oke, kalau gitu biar Moma yang undang semua temen sekelas kamu."
"Momaa..!"
Alesya pun berdiri dan mengambil tas yang ada di belakang kursinya, setelah itu tanpa kata Alesya pergi meninggalkan ruang makan meninggalkan Joe, Retta dan Regan yang masih memakan sarapan mereka dengan tenang.
Setibanya di luar, Alesya berteriak pada seorang pria tua yang biasanya menjadi supir pribadinya untuk mengantarnya pergi kemanapun. Setelah kejadian kemarin, Alesya malas berinteraksi dengan Regan jadi pagi ini dia tak akan berangkat bersama dengan Regan.
Tampaknya kejadian kemarin membuat Alesya tak mau berhubungan dengan Regan untuk sementara, sebelum Regan meminta maaf dan berjanji padanya maka Alesya akan merajuk pada kakaknya itu. Malam tadi saja, Alesya memilih mengurung diri di dalam kamar, meninggalkan bimbel nya bersama Cakra.
"Langsung ke sekolah, Pak."
Selama perjalanan menuju sekolah, Alesya memilih diam tanpa banyak tingkah di kursi belakang dengan pandangan yang menatap jalanan yang dia lewati.
Tak harus menunggu lama, mobil tiba di depan sekolah, Alesya pun turun dari mobil dan memasuki gerbang sekolah yang tampak ramai. Langkah Alesya terhenti melihat banyak osis yang berjajar di depan pintu koridor menuju kelas, mereka tengah melakukan razia. Padahal selama dia bersekolah, Alesya tak pernah mendapati razia di depan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Gloretha [End]
Romansa"Emang kamu yakin bakal dapatin suami sultan?" "Yakin dong." "Kamu tahu gak? Garda itu punya banyak saudara, yang artinya Garda bukan pewaris utama perusahaan keluarganya. Jadi kemungkinan Garda gak akan kayak se-sultan Papa kamu, emangnya kamu ga...