Happy Reading, sorry for typo.
***
Hanya berselang tiga hari, Cakra benar-benar datang untuk melamar Alesya secara formal. Tak sendirian, Cakra di temani empat adik angkatnya dan juga pasangan pemilik panti asuhan yang dulu menjadi tempat Cakra tinggal sebelum bersama Wiratama.
Semua adik Cakra ternyata berusia di atas Alesya, adik paling muda Cakra yaitu Shane yang usianya satu tahun di atas Regan. Selain ada Shane, ada pula Andrew— adik kedua, lalu Eun Chae— adik perempuan ketiga, dan juga Victor— adik keempat.
Mereka bersaudara memang memiliki negara tempat tinggal yang berbeda, Shane di London, Andrew di California, Eun Chae di Korea selatan dan Victor di Florida.
Cakra di wakilkan oleh pemilik pantinya dulu sebagai wali dan juga juru bicara, acara berlangsung lancar dengan pemasangan cincin sebagai pengikat hubungan mereka. Lalu terakhir pemilihan tanggal pernikahan, dan keputusannya keluar dengan pernikahan yang akan berlangsung satu bulan lagi.
Regan pun menerima dengan ikhlas di langkahi adiknya, sebagai gantinya Cakra dan Alesya akan mengabulkan keinginan apapun yang Regan mau.
Keperluan pernikahan akan di urus oleh Retta dan juga Shane, karena Shane akan menetap di Indonesia selama satu bulan, sedangkan saudara yang lain akan kembali tiga hari sebelum pernikahan.
Karena itu beberapa hari belakang, Retta benar-benar sibuk mengurus keperluan pernikahan bersama Shane. Hanya beberapa kali pertemuan, Retta sudah akrab dengan Shane karena ternyata keduanya satu frekuensi.
Sedangkan Alesya, perempuan itu memilih untuk berleha-leha kesehariannya. Tak ingin pusing mengurus pernikahan yang banyak tetek bengeknya, Alesya memberikan semua keputusan kepada Retta dan Shane sepenuhnya.
Alesya hanya akan maju untuk memilih barang seserahan yang akan diberikan Cakra padanya saat akad, Alesya yang sangat menyukai shopping pun tentu tak melewatkan kesempatan. Dengan di temani Retta dan Shane, Alesya berkeliling di dalam mall.
Cakra tak bisa ikut karena dua minggu ini Cakra akan sangat sibuk agar setelah pernikahan, Cakra mendapatkan cuti. Hal itu tak membuat Alesya kecewa, selama black card Cakra di berikan sebagai gantinya.
"Pakaian, udah. Sepatu sama heels, udah. Tas, udah. Make up, udah. Skincare, udah. Bodycare, udah. Keperluan lain semuanya udah, cuma tinggal dalaman sama baju tidur." Retta mengabsen semua paper bag yang di bawa oleh supirnya, saking banyaknya mereka perlu bantuan orang lain untuk membawa barang belanjaan Alesya.
"Dalaman juga, Moma?"
"Seserahan itu barang yang kamu pakai dari ujung kepala sampai kaki. Yuk beli dalaman buat kamu."
Tujuan mereka untuk yang terakhir adalah toko dengan brand ternama yang menjual benda pribadi, seperti dalaman dan lingerie contohnya.
"Moma kok banyak banget lingerie nya?"
"Ini cuma lima, malah kurang."
"Kebanyakan Moma, biasanya Echa tidur kan suka pake daster atau piama. Beli itu aja, jangan yang kayak gini. Dingin."
"Setelah nikah, ini baju dinas kamu. Gak akan kedinginan, malah makin panas nantinya."
"Dinas apaan sih, Moma."
"Dinas malam, tugas utama seorang istri."
"Udah, kamu gak usah banyak protes. Kita bayar."
Alesya hanya bisa memandang kesal Retta yang sudah pergi dengan menarik Shane, Retta semakin merasa muda semenjak adanya Shane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Gloretha [End]
Romance"Emang kamu yakin bakal dapatin suami sultan?" "Yakin dong." "Kamu tahu gak? Garda itu punya banyak saudara, yang artinya Garda bukan pewaris utama perusahaan keluarganya. Jadi kemungkinan Garda gak akan kayak se-sultan Papa kamu, emangnya kamu ga...