Part 28

6.2K 247 12
                                    

Happy Reading, sorry for typo.


***

"Harus ya ngedate gini?"

"Namanya orang pacaran, ya gini."

"Ribet banget sih."

"Emangnya lo gak pernah pacaran?"

"Emangnya lo pernah?"

"Pernah, waktu SMP."

"Jadi lo gak pernah? Ya ampun, gue tersanjung jadi pacar pertama lo."

Alesya memilih tak membalas, dia memilih untuk memposisikan diri untuk kembali tidur di dalam mobil. Malas sekali sebenarnya jika weekend pagi harus di habiskan di perjalanan, padahal biasanya Alesya selalu bangun siang. Tapi karena keinginan Garda, Alesya terpaksa harus berpisah dengan teman setianya yaitu ranjang.

"Kemana?" tanya Alesya saat ternyata matanya tak bisa diajak kompromi, kantuknya hilang.

"Lo mau kemana?"

"Jadi kita di sini belum ada tujuan? Seriously?"

"Udah ada kok, gue cuma nanya aja siapa tahu lo ada tempat yang mau di kunjungi."

"Kemana emang?"

"Pantai."

"Ah bosen, jangan kesana."

"Terus lo mau kemana, cantik?"

"Em.. mancing ikan!"

"Hah? Lo mau mancing ikan?"

"Iya, gue gak pernah mancing soalnya. Kayaknya seru, kalau dapat bisa di masak."

"Yakin? Mancing ikan itu harus sabar lho."

"Ya di coba dulu, kalau gak dapet-dapet ya udahan."

"Yaudah, gue cari tempat pemancingan ikan dulu ya."

Garda membuka aplikasi maps pada mobilnya, setelah ketemu Garda memutar setir memutar arah.

"Gue kira lo bakal pilih tempat yang nguras dompet, mall misalnya."

"Belum ada barang yang mau gue beli, jadi shoppingnya di tunda dulu aja."

Mobil berhenti di depan sebuah tempat pemancingan ikan, keduanya pun keluar dari mobil. Hal itu cukup menjadi pusat perhatian dari sekitarnya, mengingat penampilan mereka yang terlalu mewah hanya untuk memancing.

"Untung ada yang sewa alat pancingnya juga, kita kesini gak ada persiapan sama sekali." ucap Garda mengambil peralatan mancing dari pemilik kolam.

"Lo bisa mancing?" Garda menunduk untuk melihat Alesya yang bertanya.

"Waktu kecil sih pernah di ajak mancing sama Kakek di laut, semoga aja bisa."

"Gue mau dapat ikan yang banyak."

"Berdoa dulu aja semoga ikan di kolamnya lagi pada kelaperan, biar umpan punya kita di makan sama mereka."

Alesya duduk di kursi yang ada di pinggir kolam bersebelahan dengan Garda, Alesya menunggu Garda yang sedang menyiapkan alat pancingan untuknya.

"Gue geli pegang cacing, Cha." ucap Garda pada Alesya.

"Bilang aja lo takut."

"Emang lo gak takut?"

"Enggak tuh." dengan santainya Alesya mengambil satu cacing dan mengaitkannya pada kail.

"Bagus, jadi lo berguna gak diem aja kayak tadi."

Extraordinary Gloretha [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang