Makan malam Utakata dan Sakura pun terlaksana malam itu. Tidak hanya berduaan, tetapi Kae pula ikut serta. Tak lupa gadis empat belas tahun itu juga mengabari tentang acara malam ini pada Sarada. Kae masih setia menjadi mata-mata gadis dewasa tersebut, mengirimkan potret kebersamaan ibunya dan bos barunya.
“Saya sudah nonton film No Moral by the way,” kata Utakata setelah menelan makannya. “Genre drama aksi. Saya suka alur ceritanya.”
Sakura senang mendengarnya. Dia tak menyangka orang sesibuk Utakata akan menyempatkan diri menonton filmnya dan Sakura pula antusias ingin mengetahui pendapat laki-laki itu terhadap adaptasi film tersebut. “Gimana ceritanya menurutmu?”
“Ceritanya menguras emosi dan plot twist-nya bagus. Saya suka karakter Kentaro yang diperankan Sasuke. Dia mengingatkan saya pada almarhum ayah saya,” jawab Utakata seraya tersenyum.
Sakura membalas senyumannya. “Terima kasih. Film itu sangat berkesan untuk saya. Banyak drama yang harus saya dan tim hadapi untuk dapat menyelesaikan film ini.” Dia masih ingat saat dirinya dan Sasuke dikejar-kejar penggemar ketika melakukan rekognisi lokasi, pun luka di kepala Sasuke kala berusaha melindunginya dan Sarada, juga kasus penyerangan yang dilakukan fans fanatik Sasuke padanya. Semua peristiwa buruk itu membuat proses syuting menjadi terhambat, karena harus beberapa kali mengalami penundaan.
Sakura sempat khawatir jikalau film “No Moral” akan berhenti di tengah jalan, dibatalkan. Dia masih merasa seperti mimpi, film itu bisa selesai dan mendapatkan tujuh juta penonton di hari ketujuh penayangannya, meski pada akhir mengalami pemboikotan di mana-mana. Sakura sangat menyesalkan aksi tersebut.
“Gimana makanannya girl?” tanya Utakata pada Kae yang makan seraya terus mengawasinya. Pria tersebut merasa tidak nyaman dipantau seketat itu. Kae dalam mode waspada.
“Enak. Tapi makanan ini kurang disukai mamaku.” Kae menyandar ke belakang kursi seraya melipat tangan di dada.
“Kae!” tegur Sakura pada anaknya yang memasang wajah tanpa dosa setelah mengatakan sesuatu yang tidak sopan.
“Benar ‘kan? Mama pernah bilang, kalau Mama lebih menyukai jajanan kaki lima daripada makanan hotel bintang lima,” menoleh pada ibunya, meminta klarifikasi, lalu kembali berpaling pada Utakata, “jadi … lain kali kalau mau mengajak mamaku makan malam, jangan nyewa chef mahal atau makan di tempat eksklusif. Booking saja kedai kaki lima.” Kae lekas mengaduh saat Sakura yang duduk di sampingnya, mencubit pahanya seraya memelototinya.
Utakata lantas tertawa mendengar penjelasan Kae. Kemudian dia menganggukan kepala. “Baiklah. Lain kali saya tidak akan menyewa chef lagi. Terima kasih informasinya. Ini penting untuk saya.”
Sakura dan Kae lantas terlongong-longong mendengar ucapan Utakata. Gadis empat belas tahun itu tidak menyukainya. Dia yang peka, tahu jikalau pria tersebut sedang mencoba mendekati ibunya. Kae yang terlanjur merestui hubungan sang ibu dan Sasuke pun tidak menyukai kenyataan tersebut.
Sementara Sakura, tak menyangka perkataan konyol dan remeh seperti itu akan keluar dari mulut Utakata. Dia kira pria itu orang yang selalu serius, tetapi nyatanya bisa bercanda juga. Sakura jadi merasa lebih santai setelah mendengar candaannya.
“Mamaku tidak suka sama cowok yang blak-blakan nunjukin perasaannya. Om Naruto saja gagal mendekati mama gara-gara terlalu terbuka.” Kae menyeringai miring, dia mengucapkan itu setelah tersadar dari terpaku. Kae dapat merasakan aura kuat dari Utakata. Dia jadi yakin jikalau pria di hadapannya ini lebih andal dalam mendekati wanita daripada Naruto yang menurutnya payah.
Utakata tersenyum. “Terima kasih atas sarannya. Saya janji tidak akan melakukan kecerobohan seperti itu.”
Kae kesal, dia meremas jarinya di bawah meja. Niatnya untuk memukul mundur Utakata, membuatnya kehilangan kepercayaan diri, malah berakhir membantunya. Kae akui laki-laki di hadapannya kini, benar-benar tangguh dan cerdas.
“Kae, kamu ngomong apa sih? Hubungan Mama dan Om Utakata, tidak akan seperti itu. Kami berdua profesional.” Sakura tersenyum canggung, malu dengan sikap Kae yang tidak sopan. Gadis itu tidak seperti biasanya. Dalam hati Sakura bertanya-tanya, apa yang membuat Kae jadi kurang ajar seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous (SasuSaku)✔️
FanfictionDari penulis novel online hingga janda di rumah 'Hot Daddy Duda Abadi'! Haruno Sakura terjebak dalam dunia asing sebagai ART Sasuke-vokalis Code Band. Sasuke mengira Sakura: janda kesepian yang mengharapkan belaiannya, hingga pria itu mendorong diri...