Hotel Imp*rial menjadi pilihan Sasuke untuk melangsungkan pernikahannya dengan Sakura. Mengusung tema royal elegance, keduanya melaksanakan resepsi pernikahan di ballroom hotel terbaik ibu kota. Banyak detail indah dihadirkan dalam momen istimewa tersebut.
Desain dan interior bernuansa emas menghiasi aula Imp*rial, tak ketinggalan bunga-bunga segar dan lampu gantung yang mewah pula turut dihadirkan melengkapi setiap detailnya. Pesta ini memang dadakan, tetapi Sarada dan Yuhi melakukan segala cara untuk memaksimalkannya. Yap, Sasuke mengandalkan kedua gadis itu untuk mengurus semua keperluan pernikahannya.
"Akhirnya kamu menikah juga brother!" ujar Kiba kegirangan. Dia menghampiri Sasuke yang sedang bersiap-siap di kamar hotelnya.
"Ini kedua kalinya, Kiba, jangan lupakan itu." Ereki menimpali, tertawa begitupun dengan Sasuke yang mendengar candaannya.
Sasuke mendapatkan banyak ucapan selamat dari teman-temannya. Banyak pula teman artis yang datang, bahkan pria itu juga mendapatkan karangan bunga serta hadiah pernikahan dari para penggemarnya. Sasuke tak menyangka masih memiliki fans setia setelah kejadian itu.
"What? Serius?" Sarada yang tengah berbicara via telepon dengan Kae pun lantas tertawa.
"Papa bagaimana? Apa dia sudah siap?" Kae menceritakan pasal Sakura yang bangun kesiangan dan kini sedang didandani.
"Sudah siap dari pagi banget. Semangat sekali dia," jawab Sarada.
Mereka berkomunikasi via telepon untuk memastikan kesiapan kedua mempelai. Sarada dan Kae melakukan semuanya sampai akhir, tidak hanya sekadar menjodohkan Sasuke dan Sakura. Kae pun turut andil dalam persiapan pernikahan ibunya tersebut.
"Kae, kenapa tidak mengadakan pesta sederhana saja?" keluh Sakura yang sedang dirias. Dia gugup saat mengetahui deretan tamu penting yang akan hadir, salah satunya Menteri Olahraga yang sedang menjabat sekarang. Tak heran pria itu datang, mengingat Sasuke mantan atlet esport nasional yang pernah berpartisipasi di banyak turnamen.
"Ini sudah yang paling biasa, Ma. Jangan salahkan pestanya. Ini risiko, Mama, yang mau menikahi orang sepenting papa." Kae gemas sendiri pada sang ibu yang kini banyak mengeluh.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, pukul sembilan pagi, janji suci akan dilangsungkan, pengantin wanita memasuki aula diiringi rombongannya. Riuh sorakan dan tepuk tangan dari para tamu undangan menyemarakan pesta, memantik senyuman dari mempelai wanita. Sementara Sasuke sudah bersiap berdiri di altar menunggu kedatangan calon istrinya tersebut.
Sasuke yang mengenakan setelan jas putih elegan, menunggu dengan tegang di pelaminan. Senyuman lembut menghiasi wajahnya saat Sakura, yang mengenakan gaun pengantin yang cantik, memasuki ruangan dengan diiringi lagu-lagu romantis. Sakura terlihat begitu memesona dengan senyum bahagianya yang tidak bisa disembunyikan.
Mata mereka bertemu saat Sakura berjalan ke arah Sasuke, dan kilau cinta yang tak terbantahkan memenuhi pandangan mereka. Saat upacara pernikahan dimulai, mereka saling mengucapkan janji suci dengan penuh cinta dan pengharapan.
"Saya Uchiha Sasuke, mengambil engkau, Haruno Sakura, untuk menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga mulai hari ini dan selamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus," ucap Sasuke dengan sungguh-sungguh.
"Saya Haruno Sakura, mengambil engkau, Uchiha Sasuke, untuk menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga mulai hari ini dan selamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum suci Allah. Di hadapan Tuhan saya membuat sumpah ini," tutur Sakura setelah mendapatkan instruksi dari pendeta.
Sakura dan Sasuke telah mengarungi perjalanan panjang yang penuh dengan liku-liku. Setelah bertahun-tahun merenungi perasaan dan memperjuangkan cinta mereka, akhirnya Sasuke menyatakan perasaannya dengan jelas. Sakura yang selama ini menahan rindu dan harapannya, menangis bahagia saat cintanya bersambut dengan keseriusan Sasuke.
Suasana acara begitu meriah. Keluarga dan teman-teman yang dicintai berkumpul untuk menyaksikan Sasuke dan Sakura mengucapkan janji suci mereka. Utakata, meskipun awalnya marah pada Sasuke, hadir di acara tersebut. "Selamat atas pernikahan kalian," ucapnya seraya menyalami Sasuke dan Sakura bergantian, lantas dibalas dengan senyuman oleh pasangan pengantin itu.
Akan tetapi, momen yang paling mengharukan adalah saat Utakata berpapasan dengan Yuhi-wanita yang pernah dia sakiti di masa lalu. Yuhi yang terkejut dan takut saat melihat Utakata pun lantas berbalik.
"Maafkan saya, Yuhi," ucapnya yang membekukan langkah Yuhi. "Saya benar-benar menyesal." Pria itu dengan rendah hati meminta maaf atas kesalahan dan perbuatannya yang buruk. Meskipun dia sadar semuanya sudah terlambat.
"Maaf?" ucap Yuhi lirih seraya menggelengkan kepala. Tidak, dia tidak mungkin bisa memaafkan Utakata. Alhasil, Yuhi yang tak kuat berada di sana lagi pun pergi begitu saja tanpa mengatakan apa-apa. Dia melarikan diri dari sana seraya menyeka air mata sialannya yang malah luruh setelah mendengar basa basi dari Utakata.
Akan tetapi, tiba-tiba Utakata merasakan tarikan pada sebelah tangannya ketika hendak mengejar Yuhi. Dia tergemap ketika berpusing.
"Kita harus bicara," ucap Ino sembari tersenyum hangat.
Sementara itu, di atas panggung yang indah, Sasuke berpidato, mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan dan keluarga yang sudah menyempatkan hadir.
"Kepada keluarga dan teman-teman, terima kasih atas keceriaan, tawa, dan momen-momen berharga yang telah kita bagi bersama. Kehadiran dan doa kalian memberikan warna tersendiri pada hari ini," ucap Sasuke, lalu berpaling pada Sakura di belakangnya. "Dan terakhir, kepada istriku yang tercinta, Uchiha Sakura, terima kasih, karena telah memilihku sebagai pasangan hidupmu. Kamu adalah hadiah terindah dalam hidupku."
Usai berpidato, Sasuke pun kembali duduk, merangkul Sakura dengan intim. Kebahagiaan terpancar nyata, enggan berpaling dari wajahnya, menjadi pemandangan yang langka untuk setiap orang yang menyaksikannya.
"Aku tidak sabar menunggu besok pagi," ucap Sasuke seraya menatap Sakura intens, jemarinya membelai wajahnya penuh kasih.
"Kenapa?" Sakura balas menatapnya lembut.
"Karena yang menyambutku besok pagi, bukan hanya matahari, tapi juga mata indah ini." Sasuke mengecup kelopak mata Sakura.
Tak mau kalah, Sakura pula balas menggombal. "Aku juga tidak sabar menunggu nanti malam."
"Kenapa?" Sasuke tersenyum penuh arti.
"Karena aku mau minta tolong kamu pijat. Badanku sakit-sakit semua." Sakura menyengir, membuat Sasuke tergelak. Bukan hanya menertawakan ucapan perempuan itu yang plot twist, tetapi sebab pikirannya yang terlanjur membayangkan sesuatu yang tidak tahu malu.
"Sasuke," panggil Sakura yang membuat Sasuke menoleh.
"Hmm?"
"Coba bilang aaa dulu."
"Aaa ...." Sasuke seketika tersentak dengan mata memelotot saat tiba-tiba Sakura mencium bibirnya. Namun, tak mau kalah, pria itu pun lekas membalasnya.
Bibir mereka bertemu dalam kehangatan yang menyelimuti ruangan, menciptakan detak jantung yang serasi dan sentuhan yang lembut. Ciuman itu membawa kedamaian, seperti dua jiwa yang bersatu dalam harmoni sempurna. Mata Sasuke dan Sakura saling bertautan, mengungkapkan rasa cinta yang mendalam tanpa kata-kata. Setiap sentuhan bibir menyiratkan janji untuk selalu bersama, menghadapi segala liku kehidupan.
Teriakan para tamu undangan lantas menggema meriah kala menyaksikan ciuman romantis kedua pengantin itu. Spontanitas tersebut membuat Sasuke dan Sakura tersadar bahwa mereka berada di tengah-tengah banyak orang. Keduanya pun tertawa seraya menahan malu, sebab sudah lupa diri.
Hari itu, di pelukan satu sama lain, Sasuke dan Sakura merayakan cinta mereka yang telah diuji dan diakhiri dengan kebahagiaan. Sakura dan Sasuke menyadari bahwa setiap liku-liku dan rintangan yang mereka hadapi hanya membuat cinta mereka semakin kuat dan berarti. Kini, keduanya siap mengarungi kehidupan baru bersama, sebagai pasangan yang saling mencintai dan mendukung satu sama lain.
"Aku mencintaimu," bisik Sasuke yang memeluk Sakura penuh sayang.
Tamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous (SasuSaku)✔️
FanfictionDari penulis novel online hingga janda di rumah 'Hot Daddy Duda Abadi'! Haruno Sakura terjebak dalam dunia asing sebagai ART Sasuke-vokalis Code Band. Sasuke mengira Sakura: janda kesepian yang mengharapkan belaiannya, hingga pria itu mendorong diri...