86. Berakhir

201 24 0
                                    

“Papa pergi dulu. Jaga dirimu.” Sasuke memeluk erat putri semata wayangnya penuh sayang. Berat baginya meninggalkan Sarada, tetapi dirinya membutuhkan waktu sendiri untuk menenangkan pikiran.

“Iya, Pa. Papa, tidak perlu khawatirkan aku. Jaga diri Papa baik-baik juga. Liburan nanti, aku menyusul ke sana.” Sarada menepuk-nepuk punggung Sasuke yang memeluknya. Ada kesedihan di hati gadis itu kala mengantarkan kepergian ayahnya ke bandara. Sarada tahu bahwa hati sang ayah kini sedang hancur.

Sasuke duduk di kursi kelas pertama yang nyaman di pesawat Japan Airlines, menatap sedih keluar jendela. Tujuannya adalah Bali–Indonesia, di mana dia berencana menetap tanpa batas waktu yang ditentukan.

Semua aset-aset berharganya telah dialihkan, kini tersisa Zachness yang sebentar lagi akan berpindah kepemilikan. Sasuke mengorbankan hasil kerja kerasnya untuk menutupi kerugian orang-orang yang terdampak skandalnya.

Pikirannya terus menerawang ke belakang, mengingat perjalanan panjangnya bersama Code Band. Dia mengingat saat-saat sulit dan penuh perjuangan ketika mereka masih merintis karier–tampil di kafe-kafe kecil dengan bayaran yang tidak seberapa, tetapi penuh semangat untuk mengukir nama band mereka di dunia musik.

Memori bahagia ketika Code Band mulai mendapat perhatian, terutama saat musisi terkenal Dosu memasukkan salah satu lagu mereka ke kompilasi label mayor, menjadi kenangan yang terus berputar di benaknya. Kesuksesan yang mereka raih tidak didapatkan dengan mudah, melainkan melalui dedikasi, kerja keras, dan semangat juang yang tak pernah padam.

Rasa sesak menghinggapi dadanya saat Sasuke mengingat bahwa dirinya bukan lagi bagian dari Code Band. Dia merasa mungkin akan merindukan penggunaan nama band di belakang namanya. Namun, sekarang dia hanya seorang Uchiha Sasuke, bukan lagi Sasuke Code. Sasuke mengusap wajahnya dalam upaya menghilangkan semua rasa penyesalan yang tak berguna dari pikirannya. Kini semuanya sudah berakhir.

***

Sakura terkejut kala menonton konferensi pers Code Band di televisi. Dia pun segera menghubungi Sarada untuk mencari tahu apa yang terjadi. Namun, gadis itu tidak kunjung mengangkat teleponnya. Sakura yang tidak sabaran pula memilih mengirimkan pesan singkat, berharap Sarada memiliki waktu membalasnya.

Sakura: Aku lagi nonton konferensi pers Code Band. Apa ini ada hubungannya dengan skandal kali ini?

Tak lama setelah pesan dikirim, Sakura pun mendapatkan balasan dari Sarada.

Sarada: Iya, Ma.

Akan tetap, Sakura yang merasa tidak cukup puas pun mengirimkan pesan singkat lagi. Namun sayang, pesannya kali ini tidak dibalas, Sarada hanya membacanya. Sakura ingin memprotes dan menyuruh gadis itu membalas pesannya, tetapi dia sadar diri, bukan siapa-siapa bagi mereka. Rasa ingin tahunya mungkin akan membebani ayah dan anak tersebut.

Keesokan harinya, Sakura memutuskan untuk pergi ke kediaman Sasuke. Di sana, suasana sudah tampak tenang, tidak ada lagi kerumunan wartawan di sekitar rumah. Sakura menekan bel gerbang rumah Sasuke, tetapi tidak ada tanggapan. Dia juga mencoba menghubungi nomor pribadi Sasuke, tetapi ponsel pria itu sedang tidak aktif. Situasi ini membuat Sakura semakin penasaran dan khawatir tentang keadaan Sasuke. 

Famous (SasuSaku)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang