57. Utakata

224 34 2
                                    

Sasuke menyapa teman-temannya yang datang, begitupun dengan Sarada dan Karin, sibuk bercengkrama dengan kerabat mereka. Sementara Sakura asyik mencicipi kudapan yang disiapkan katering. Makanan-makanan di meja prasmanan, menggugah seleranya. Dari hidangan pembuka, hingga makanan, utama dan penutup, semuanya terlihat enak. Tempat itu benar-benar surga makanan, pikir Sakura.

“Haruno Sakura?”

Sakura lekas berpusing saat mendengar namanya disebut. Dia kebingungan, sebab tidak mengenali pria yang menegurnya. Namun, wajahnya benar-benar enak dipandang. Semut pun tampak akan tergelincir bila berpijak di sana. Ada rasa minder yang menghinggapi hati Sakura saat melihat betapa tampannya pria di hadapannya sekarang.

“Saya Utakata. Saya teman dekat Sasuke.” Utakata menganjurkan tangan, mengajak Sakura berkenalan.

Utakata adalah pengusaha, produser, dan direktur terkenal berkebangsaan Jepang. Dia adalah pejabat Direktur Utama di HarmoniTV. HarmoniTV adalah bagian CMD Group, yang fokus pada media dan penyiaran.

“Saya Haruno Sakura.” Sakura menerima ajakan perkenalan Utakata dengan santun. Setelah diingat-ingat, dia mengenal pria tersebut. Dia adalah pria yang diwawancarai wartawan kala konflik HarmoniTV dan MOON Pictures hangat diperbincangkan.

Utakata tertarik ingin mengenal Sakura yang tampak begitu dekat dengan Sasuke. Itu merupakan sesuatu yang jarang terjadi: Sasuke mendekati seorang wanita lebih dulu. Yang dia tahu, selama ini para wanita lah yang selalu mengerubungi Sasuke seperti lalat. Utakata penasaran, apa yang menarik dari wanita berambut merah muda itu?

“Apa kamu pacarnya Sasuke?” tanya Utakata pada Sakura.

Sakura pun segera menyangkalnya. Dia melambaikan kedua tangannya dengan impulsif seraya terkekeh. Sakura merasa canggung telah membuat Utakata salah paham terhadap kedekatannya dan Sasuke. “Bukan! Saya dan Sasuke cuma temenan. Kami tidak memiliki hubungan seperti itu. Tidak akan pernah.”

Utakata mengangguk-angguk. “Tidak akan pernah?” ulangnya di dalam benak. Utakata tersenyum tipis. Wanita yang menarik, pikirnya. Utakata menoleh pada Sasuke, memerhatikan pria itu yang sedang mengobrol dan tertawa bersama teman-temannya. “Bajingan menyedihkan,” gumam Utakata seraya tersenyum mencemooh.

“Apa?” Sakura tak sengaja mendengar gumaman Utakata, meski tidak jelas.

“Oh, tidak. Saya cuma ingin memberikan penawaran menarik,” merogoh saku dalam jas, lalu menyerahkan kartu namanya, “saya Direktur Utama HarmoniTV. Saya pernah dengar kamu ditawari kerja sama oleh MOON Pictures. Kebetulan HarmoniTV, sekarang memiliki rumah produksi sendiri. Saya sangat berharap kamu mau mengirimkan salah satu sinopsis novelmu.”

“HarmoniTV?” Sakura membaca kartu nama yang baru saja diterimanya.

“Kami memproduksi drama-drama untuk ditayangkan di tv kami sendiri. Tapi kami kekurangan ide segar untuk memuaskan hasrat penonton dan saya yakin cerita-ceritamu menarik, sampai membuat Produser MOON Pictures sendiri turun tangan menemuimu.”

Pekerjaan merupakan salah satu alasan Utakata mendekati Sakura saat ini. Jiraiya–produser MOON Pictures–adalah seorang yang perfeksionis dan teliti. Utakata tidak meragukan penilaian pria paruh baya tersebut. Dia yakin karya tulis Haruno Sakura memang memiliki potensi dan menarik.

“Kalau kamu tidak keberatan, saya tunggu besok di kantor. Gimana?” Utakata tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia benar-benar serius ingin mengajak Sakura bergabung dalam perusahaannya.

“Boleh saya minta waktu untuk berpikir?”

“Silakan. Tapi segera hubungi saya ketika kamu sudah membuat keputusan.”

“Baik.” 

Dahi Sasuke seketika mengernyit saat melihat Sakura mengobrol dan tersenyum pada seorang pria. Dia pun menyipitkan matanya, memerhatikan orang tersebut. Sasuke segera menghampiri Sakura dengan terpogoh-pogoh setelah mengenali Utakata. Kemudian menarik tangan janda itu tanpa mengucapkan permisi terlebih dahulu.

“Ss–sasuke ….” Sakura terkejut, gelagapan pada ketidaksopanan Sasuke. Dirinya sedang berbicara serius dengan Utakata.

“Sasuke!” panggil Utakata membuat langkah Sasuke berhenti, tanpa berpaling. Dia melihat tajam genggaman Sasuke pada pergelangan tangan Sakura. “Kamu tidak akan bisa. Tidak akan pernah.”

Usai mendengarkan perkataan Utakata, Sasuke kembali melanjutkan langkahnya tak mengacuhkan pertanyaan kebingungan Sakura. Dia membawa perempuan itu ke kamarnya, lalu mengunci pintunya. Sasuke memojokan Sakura dengan satu tangan di siku-siku ruangan. “Apa kamu sedang menguji saya?”

Famous (SasuSaku)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang