"Selamat ulang tahun!" seru Sakura bersemangat seraya membawa buket mawar sebesar dirinya sendiri.
"Wah, gede banget itu, Ma!" Sarada terbahak-bahak melihat Sakura nyaris tertutup bak ditelan buket raksasa tersebut.
Tiga minggu sudah adaptasi film "No Moral" ditayangkan di bioskop. Film itu berhasil menembus tujuh juta penonton per hari ini. Hari tersebut pula merupakan hari ulang tahun Sasuke, genap empat puluh lima tahun. Pesta sederhana, tetapi meriah digelar di kediaman Sasuke. Perayaan itu dihadiri sanak saudara dan teman-teman terdekat saja.
Sarada kegirangan memanggil-manggil ayahnya. Dia penasaran, ingin melihat reaksi sang ayah saat melihat hadiah ulang tahunnya yang agak lain dari Sakura.
Sasuke sempat terpegun selama beberapa saat kala melihatnya, lalu tergelak renyah. Buket bunga mawar itu nyaris menutupi badan wanita yang membawanya, hanya dua tangan kecil Sakura yang terlihat melingkari badan buket tersebut.
Sakura nyengir tersipu, malu. Sesungguhnya sudah dari tahun lalu dirinya merencanakan semua ini. Namun, tidak dapat direalisasikan karena insiden penyerangan waktu itu. Kini Sakura memiliki kesempatan untuk memberikan kado ulang tahun pada laki-laki yang telah banyak membantunya. Dia merasa sangat senang.
Sasuke menghampiri Sakura yang berdiri di parkiran, hendak menolongnya, membawa buket bunga yang tampaknya berat tersebut. "Berapa jumlahnya?"
"Kata si penjual bunganya sih, seribu, namanya juga buket seribu mawar. Tapi tidak tahu juga jumlahnya benar seribu atau kurang. Eh, tapi sepertinya tidak seribu tangkai, deh. Masa seribu tangkai cuma segini doang?"
Sasuke kembali tertawa setelah mendengar penjelasan Sakura, membuat janda itu ikut tergelak kesipuan. Tanpa sadar Sakura tersenyum, terpesona saat melihat betapa cerianya Sasuke hari ini. Laki-laki tersebut bahkan tertawa dengan lepas di hadapannya, sesuatu yang langka terjadi.
"Hai, Sakura!" sapa Karin.
"Hallo, Kak!" Sakura mencium pipi kanan dan kiri Karin, begitupun sebaliknya.
"Besar banget kadonya!" Karin terbelalak saat melihat betapa besar buket yang dibawa Sasuke.
"Tadinya mau beli lebih banyak, sampai menuhin rumah. Tapi tidak jadi, khawatir yang ulang tahunnya keberatan," jelas Sakura sembari terkekeh.
"Nanti kita udah nikah, kamu boleh menuhin rumah ini pake bunga apa saja. Tapi jangan terlalu banyak, nanti aku tidak bisa lihat TV," ujar Sasuke yang membuat Karin tergemap, terbengong-bengong. Sementara Sakura terbahak-bahak mendengar candaan garing Sasuke. Kini dirinya sudah lebih mengenal pria itu. Jadi, sudah tidak mudah terbawa perasaan lagi kala mendengar guyonannya yang iseng.
Sarada menyenggol lengan ibunya seraya mendeham. "Kita ngemil dulu yuk, Ma!" ajaknya. Dia ingin memberikan Sakura dan ayahnya privasi untuk mengobrol.
"Apakah itu benar ayahmu, Sarada?" Karin masih belum bisa menghilangkan keterkejutan di wajahnya.
"Yup! Benar kan, kataku? Firasatku ini kuat, Ma, dan tidak pernah keliru." Sarada menepuk dadanya dengan bangga, lalu nyengir polos.
Sasuke sudah bisa terbuka. Pria itu sudah tidak ragu lagi menunjukan perasaannya pada Sakura. Ini merupakan suatu kemajuan besar bagi sang ayah, Sarada mengakui. Dia berharap, semoga hubungan ayahnya dan Sakura berjalan lancar hingga ke pelaminan, yang entah kapan. Kini Sakura malah bingung pada Sakura. Janda tersebut tidak menganggap serius perkataan ayahnya. Aneh, padahal Sasuke sudah seterang-terangan itu mengungkapkan perasaannya.
"Kae, mana?" tanya Sasuke.
"Dia masih di sekolah, masih latihan buat lomba besok lusa."
"Nanti malam makan malam keluarga. Suruh dia jangan pulang terlambat."
"Siap!" Sakura berpose hormat kepada bendera, lalu terkekeh.
Sasuke tersenyum tipis. "Jangan pasang wajah menggemaskan, nanti aku khilaf, lalu cium kamu." Dia mengusap puncak kepala Sakura.
Sakura terpegan, tetapi lantas terkikih saat koneksi otaknya kembali. Pada dirinya sendiri dia terus membisikkan, "Sasuke hanya bercanda, dia cuma menggodaku, Sasuke sedang menjahiliku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous (SasuSaku)✔️
FanficDari penulis novel online hingga janda di rumah 'Hot Daddy Duda Abadi'! Haruno Sakura terjebak dalam dunia asing sebagai ART Sasuke-vokalis Code Band. Sasuke mengira Sakura: janda kesepian yang mengharapkan belaiannya, hingga pria itu mendorong diri...