Setelah menempuh perjalanan udara selama kurang lebih tujuh setengah jam, pesawat yang Sasuke dan Sakura tunggangi mendarat di Ngurah Rai Bali. Udara musim kemarau menyapa, seolah mengucapkan selamat datang ketika Sakura mencapai pintu keluar pesawat. “Hangatnya,” gumamnya seraya tersenyum cerah. Sakura terbiasa dengan suhu dingin Jepang–dua puluh sampai sepuluh derajat celcius–sehingga pantas baginya merasa nyaman dalam suhu dua puluh delapan derajat celcius.
“Hangat?” tanya Sasuke seraya merangkul tubuh sang istri. Dia sudah menerka hal itu sejak awal, bahwa suhu udara pagi di sana tidak akan menjadi masalah untuk Sakura.
“Di sini hangat, padahal masih pagi. Apakah sekarang musim panas?” tanya Sakura.
“Bukan. Orang-orang di sini menyebutnya musim kemarau,” jelas Sasuke yang membuat Sakura mengangguk-angguk. “Ketika siang hari, suhu udara di sini kering dan lebih panas dari suhu udara musim panas di Jepang. Jadi, jangan terlalu lama berdiri di bawah sinar matahari.”
Aku akan boom update di sana. Sampai jumpa di Karyakarsa ya.😁☺️
https://karyakarsa.com/AmmaCia793/famous-sasusaku-extra-part
KAMU SEDANG MEMBACA
Famous (SasuSaku)✔️
FanfictionDari penulis novel online hingga janda di rumah 'Hot Daddy Duda Abadi'! Haruno Sakura terjebak dalam dunia asing sebagai ART Sasuke-vokalis Code Band. Sasuke mengira Sakura: janda kesepian yang mengharapkan belaiannya, hingga pria itu mendorong diri...