22: Hukuman

1.4K 58 3
                                    

AUTHOR POV

Hubungan Jay dan Jungwon memang tak terlalu dekat tetapi jika berurusan dalam hal 'menghukummu' mereka akan menjadi tim yang solid dan kompak. Keduanya berdiri di hadapanmu yang sedang duduk di tengah kasur dalam posisi bersimpuh.

Kamu buang tatapan dari keduanya dan menarik napas panjang untuk mengusir perasaan gugup. Kamu masih mengenakan baju renang yang menjadi sumber masalah pada pagi hari ini. Baju itu sangatlah minim dan memancing hasrat siapa saja yang melihat tubuhmu.

Jay sengaja membelikanmu baju itu agar ia memiliki alasan untuk 'menghukummu'. Kamu mengerti dengan maksud tersembunyi lelaki itu, sehingga kamu nekat mengenakannya sebagai senjata untuk mengerjai Jay balik dengan sengaja mengumbar tubuhmu di hadapan anggota kelompok ENHYPEN yang lain.

Kamu tujukan pula godaan tersebut untuk Jungwon. Bahkan adegan kamu yang menguncir rambut dengan gesture yang seksi pun juga sukses membangkitkan hasrat dari para anggota ENHYPEN yang lain. Satu per satu mulai meninggalkan kolam tersebut untuk mengurus 'adik' mereka mengeras karena ulahmu.

"Kenapa kau nakal sekali?" itu Jungwon yang bertanya. Lelaki itu tanggalkan celana renang miliknya dan hanya menyisakan celana dalam saja. Ia berjalan menghampirimu lalu ikut naik ke atas kasur tersebut. Jungwon tangkup wajahmu menggunakan kedua tangannya. Kamu hanya bisa menatap lelaki memohon dengan senyuman penuh arti di wajahmu.

"Apa kau ingin dia jera, Won?" tanya Jay yang datang dengan sebuah borgol besi di tangannya. Tempat tidur di kamar ini seperti sudah didesain sedemikian rupa untuk mendukung fetish dari keduanya.

"Ne, dia harus menyesali perbuatannya!" setelah mengatakan itu, Jungwon membantu Jay membawa tanganmu terborgol dan disangkutkan pada besi tempat tidur tersebut. Kamu hanya bisa pasrah dengan semua perlakuan mereka. Kamu lihat kedua lelaki itu yang tertawa menang di hadapanmu. Seolah sangat menyukai posisimu yang tak berdaya saat ini.

"Siapa diluan?" tanya Jungwon pada Jay, karena mereka bingung menentukan siapa diluan yang menghukummu, keduanya melakukan permainan gunting kertas batu yang dimenangkan oleh Jay. Jungwon dengan perasaan yang tak terima pun turun dari kasur tersebut. Ia bakar rokoknya lalu duduk di sofa sambil terus memperhatikanmu.

Jay juga turun dari kasur, lelaki itu mengambil sebuah kotak berwarna hitam lalu membukanya di atas nakas samping kasur tersebut. Kotak itu berisikan alat-alat yang Jay biasa gunakan untuk menyiksa patner-nya jika dalam perjalanan seperti ini. Alat-alat tersebut tentu sudah dibersihkan terlebih dahulu dengan perawatan yang intensif.

Jay keluarkan sebuah gunting dari dalam kotak tersebut untuk merusak baju renangmu. Jay tak peduli dengan apapun termasuk saat kamu yang meminta lelaki itu untuk mengasihaninya. Ini yang Jay inginkan, saat dirimu merasakan takut atas hukumannya yang penuh kenikmatan. Setelah tubuhmu terekspos bebas, Jay ambil sebuah penutup mata lalu memasangkannya padamu.

"Jangan bergerak atau daddy akan memukulmu!!" ancam Jay saat pelaki itu perlahan memberikan kecupan-kecupan manis di sekujur tubuhmu, mulai dari wajah, leher, pundak, dada, perut dan berakhir di selangkanganmu.

Kamu hanya bisa mendesahkan namanya hingga pertahananmu runtuh saat lelaki itu menenggelamkan wajahnya di selangkanganmu. Jay begitu ahli dalam memanjakanmu. Ia hanya sebentar bermain di sana karena ia ingin sekali membuat beberapa tanda kemerahan di paha bagian dalammu. Rasa nikmat yang kamu rasakan seolah bertambah saat kamu tak bisa melihat apapun saat ini.

"Daddyhhh.." kamu mendesah kencang karena Jay memasukkan dua jemari tangannya untuk mengoyakmu. Kamu terus mendesah hingga kamu merasakan sebuah pukulan melayang keras ke wajahmu.

Bugh!

Benar-benar pukulan karena Jay mengepalkan tangannya saat memukul wajahmu. Tak terlalu keras tapi mampu membuat biru ujung bibirmu dan pukulan itu tak hanya sekali.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang