59: Ikhlas

617 70 55
                                    

Kamu masih belum percaya, apakah Heeseung benar-benar membunuh Sooyoung atau cerita itu hanya karangan Jay Park semata? Saking tak percayanya kamu sampai nekat melepaskan pelukan Jay untuk bangkit dari sofa yang kalian duduki.

Kamu berjalan menuju pintu ruangan, niatnya sih untuk keluar dan menanyakan langsung mengenai kebenaran berita tersebut pada Heeseung. Namun, kamu lupa kalau Jay Park adalah lelaki pertama yang sangat terobsesi padamu. Jay Park tentu tak akan membiarkan kamu keluar begitu saja dari kamar miliknya. Lelaki itu bahkan nekat membawa tubuhmu ke dalam pelukannya saking tak inginnya kamu pergi meninggalkan Jay Park untuk kesekian kalinya.

"Mau kemana?" tanya Jay Park sambil berusaha mengubah posisi pelukan kalian menjadi saling berhadapan. Setelah berhasil menangkup wajahmu kembali menggunakan kedua tangannya, Jay Park berusaha menyampaikan isi hatinya yang begitu merindukanmu melalui tatapan matanya.

"Daddy, aku harus menemui Heeseung oppa." jawabmu begitu lembut. Jantungmu rasanya tak bisa diajak bekerja sama saat berada di dekat lelaki ini. Ada rasa rindu juga yang kamu rasakan, walau saat menatap mata Jay Park kembali mengingatkanmu pada kejadian di kamar rumah sakit beberapa hari yang lalu. Kamu takut, tapi kamu juga masih mencintai lelaki itu.

"Kamu masih belum sadar betapa bahayanya Lee Heeseung?" tanya Jay Park dengan suara pelan agar tak menciptakan rasa takut dalam dirimu. Kamu yang menyadari perubahan dalam diri lelaki itu pun semakin dibuat bingung atas situasi ini.

"Aku sadar, itulah sebabnya aku harus keluar dari kamar ini secepatnya." jawabmu, setelah membulatkan diri untuk tidak menciptakan kekacauan lagi di kelompok ini. Ya, satu-satunya cara hanya dengan menuruti semua keinginan Heeseung, sehingga kamu berusaha memutar otak untuk membujuk Jay Park melepaskan mu kembali pada Heeseung.

"Jangan Y/n, emo-" ucapan Jay Park itu langsung kamu sela untuk memberi bujukan.

"Daddy, aku tak ingin menempatkan daddy dalam bahaya. Pengawal setianya saja bisa Heeseung bunuh, apalagi daddy yang menjadi ancaman terbesar dalam hubungan kami. Ku mohon, aku tak ingin daddy dan Jungwon oppa terluka, jadi lepaskan aku kembali bersama Heeseung oppa ya?" bujukmu dengan suara yang lembut dan tatapan memohon pada lelaki yang kamu cintai tersebut. Bahkan, saking intimnya situasi kalian saat ini sampai menuntun dirimu mengecup pipi Jay Park dengan lembut. Tak lupa kamu berikan senyuman manis pada lelaki itu dan sepertinya bujukan mu tersebut membuahkan hasil!

"Daddy mencintaimu, Y/n." ungkap Jay Park memancing bibirmu bergetar hebat. Air mata kembali menggenang di pelupuk matamu dengan tak henti membalas tatapan mata Jay yang menyiratkan rasa sedih teramat besar. Kamu sadar benar tak ada sirat kebohongan dari tatapan mata Jay Park, sehingga untuk apa lagi kamu membohongi perasaanmu sendiri?

"Aku juga mencintaimu, daddy." ungkapanmu tersebut malah memecah tangis Jay Park yang tak pernah kamu lihat sebelumnya. Saking sedihnya lelaki itu sampai mengecup tanganmu yang menangkup wajahnya seiring Jay Park pejamkan matanya hingga membuat air matanya mengalir deras membasahi wajahnya.

Sungguh, melihat tangis dari lelaki yang kamu cintai malah membuat hatimu semakin teriris. Kamu merasa bersalah pada Jay Park, tapi disisi lain kamu sadar kalau lelaki ini tak kalah berbahaya dari Heeseung.

"Tapi setelah daddy mengancam ku menggunakan senjata api, aku merasa daddy kalau tak benar-benar mencintaiku. Aku ketakutan, padahal saat itu aku berharap daddy dapat berubah." ungkapmu malah memecah tangis kalian semakin menjadi-jadi. Saking tak bisanya Jay Park menerima kenyataan tersebut sampai membawa tubuhmu kembali ke dalam pelukannya.

"Semua daddy lakukan agar membuatmu sadar, sayang. Daddy pemilik pertamamu, bahkan setelah semua ini terjadi daddy masih menginginkanmu dengan sangat." jujur Jay Park semakin membuatmu merasa bersalah. Kemarin saat kamu menolak ketika ditenangkan oleh Jay Park, kamu hanya merasa takut dengan lelaki itu. Bahkan, saking takutnya sampai membuatmu lupa atas rasa cinta yang kamu rasakan pada lelaki itu.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang