55: Bapak

711 60 6
                                    

Walau Heeseung begitu terobsesi denganmu sampai nekat meretas handphone dan meletakkan beberapa kamera tersebunyi untuk memantaumu setiap waktu. Lelaki itu masih peduli atas kesehatan dan kondisi mentalmu yang tidak stabil berkat berbagai cobaan yang hadir di hidupmu.

Heeseung tak pernah sekalipun memukul atau menyakitimu, bahkan setelah ia menaikkan nada biacaranya padamu membuat Heeseung diliputi rasa bersalah yang begitu hebat. Heeseung tak ingin kehadirannya membuatmu semakin menderita walau ia sendiri susah mengendalikan dirinya untuk tidak menaruh obsesi yang besar padamu.

Ada sedikit rasa bangga saat dirimu menangis hingga terisak dalam pelukan Heeseung, seolah Heeseung berhasil menempatkan diri sebagai rumah yang selama ini kamu cari. Namun secara tak sadar, Heeseung juga bergantung padamu untuk memberi makan egonya yang sangat membutuh sosok lemah untuk terus bergantung padanya. Terdengar aneh memang, tapi Heeseung sangat menyukai saat dirinya amat dibutuhkan dalam hidup orang lain, apalagi bagi hidup orang yang paling dia cintai.

Heeseung semakin dibuat khawatir saat kamu berbisik di telinganya, "Aku takut oppa.. " yang kamu tujukan pada situasi yang sedang terjadi saat ini, yaitu terungkapnya video mesum ibumu dan ayah Kyungri. Kamu hanya tak menyangka kalau video itu benar-benar Kyungri sebar sebagai bentuk pembalasan dendam atas terungkapnya penderitaanmu selama ini.

Tak hanya keluargamu yang menderita, tapi keluarga Kyungri juga akan menerima konsekuensi yang lebih parah karena keluarga Kyungri sendiri sangat bergantung pada citra baik yang mereka bangun selama ini. Berkat tindakan gegabah anak sulungnya tersebut berhasil menempatkan keluarga Kyungri pada jurang kesengsaraan hidup. Sama persis seperti yang Kyungri lakukan padamu selama ini.

Kringg kring!

Tib-tiba handphone milikmu kembali berdering. Memancing kamu lepaskan pelukan Heeseung untuk melihat siapa yang menelfon dirimu, setelah meminta izin pada Heeseung untuk mengangkat panggilan dari ayah kandungmu tersebut. Kamu kuatkan diri untuk menekan tombol "Angkat" sebelum berbicara langsung dengan ayah kandungmu.

"Hallo!" jawabmu, sambil mengaktifkan loudspeaker untuk panggilan tersebut agar dapat kalian dengar bersama.

"Kau dimana Y/n?" tanya ayahmu begitu dingin. Kamu memang tak begitu dekat dengan beliau, tapi beliau rutin mengirimkan uang bulanan padamu selama di perantauan untuk menimba ilmu. Sialnya, suara berat ayahmu itu malah menempatkan mu dalam ketakutan yang teramat sangat

"Eum, aku lagi diluar aboeji-" jawabmu begitu ragu, sehingga langsung ayahmu sela dengan pertanyaan, "Benar itu, kau dirundung oleh anak selingkuhan ibumu sampai mereka melelangmu di pelelangan manusia?" kamu hanya tak menyangka ayahmu akan langsung menembak dirimu dengan pertanyaan seperti itu.

Semakin membuatmu takut, sehingga kamu hanya bisa menatap wajah Heeseung sambil menitihkan air matamu.

"Jawab aboeji, Y/n!" ayahmu mulai menaikkan nada bicaranya seolah tak bisa lagi menahan amarah yang beliau rasakan. Kamu tak pernah sekalipun menghadapi sikap kasar atas amarah ayah kandungmu tersebut.

"Iya benar-" jawabmu pelan.

"Lalu dari kelompok mana mafia yang membelimu tersebut? Berapa juta won?! Kenapa kau tak cerita pada aboeji, Y/n! Oh tuhan!!" terdengar kekecewaan dan amarah yang amat besar dari ucapan ayah kandungmu tersebut, seolah merutuki dirinya sendiri yang tak bisa melakukan apapun untuk anak sulungnya tersebut. Kamu paham atas kekacauan yang ayahmu rasakan, tapi kamu juga tak ingin ayahmu berpikiran buruk dengan pemilik barumu tersebut.

"Aboeji, mafia yang membeliku memperlakukan aku dengan sangat baik. Aboeji tak perlu khawatir atas kea-" ucapanmu dipotong oleh ayahmu.

"Kau pasti diancam oleh mereka kan? Katakan kau dimana sekarang, Y/n? Aboeji akan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib agar mereka mau melepasmu-" Tidak kamu sangka, permasalahan ini semakin merambat ke hal-hal yang tak seharusnya dilibatkan. Inilah waktu yang tepat untuk Heeseung masuk dan menyelesaikan semuanya. Hanya perlu menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi agar tak membuat ayahmu semakin khawatir lagi.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang