63: Ungkapan

742 55 4
                                    

Setelah berhasil membuatmu terikat dalam posisi berbaring telanjang di atas kasur miliknya, Heeseung tersenyum bangga dan mulai menyalakan vibrator yang telah ia tanam di bagian paling terdalam di tubuhmu. Sontak, desahan tertahan mulai terdengar darimu yang menggeliat di atas kasus miliknya tersebut.

Heeseung mengikatmu dalam posisi tangan yang menahan kedua pahamu agar terus terbuka lebar, sementara benda yang menahan desahanmu itu merupakan gagball yang sengaja Heeseung beli dari seorang anak buahnya. Gagball tersebut Heeseung beli dalam keadaaan yang terbungkus rapi, sehingga dapat dipastikan kalau gagball tersebut baru digunakan saat ia berikan padamu.

Setelah menaikkan getaran vibrator ke kecepatan maksimal, Heeseung naik ke atas kasurnya untuk mengecup dahimu pelan walau keadaan tubuhmu semakin menggeliat kuat di atas kasur tersebut. Matamu berubah menjadi putih semua saking tak kuatnya menahan gejolak yang vibrator itu ciptakan di tubuhmu. Heeseung tahu kamu sedang memohon padanya walau desahanmu tertahan gagball di mulutmu, namun ketidakberdayaan mu ini malah Heeseung gunakan untuk menghukum mu lebih brutal dari rasa sakit yang kamu berikan pada lelaki itu.

"Tahan pelepasanmu, satu kali pelepasan maka daddy akan semakin lama menyiksamu dengan vibrator itu. Kau mengerti?" tanya Heeseung sukses mengembalikan matamu dalam keadaan normal untuk beberapa detik, namun tak bertahan lama saking nikmatnya hukuman yang Heeseung betikan. Matamu kembali terputar ke atas seiring tubuhmu yang bergetar hebat menahan pelepasan kecil yang Heeseung sebabkan di tubuhmu. Bahkan, dengan mendengar suara berat Heeseung saja dapat membuatmu pelepasan dengan mudahnya. Semakin menyunggingkan senyum bangga di wajah Heeseung.

Sebelum pergi meninggalkanmu, sempat Heeseung tepuk permukaan vaginamu yang basah secara berulang kali dan mulai berjalan keluar dari kamar kalian. Heeseung tak akan meninggalkanmu lama, ia hanya ingin memberi titah pada seluruh anak buah yang menunggu di depan kamar kalian. "Kumpulkan seluruh orang di kapal ini dalam sebuah ruangan, lalu ikat Jay Park dan Jungwon dalam ruangan tersebut. Siapkan Caliber kesayanganku dan jangan lupa isi pelurunya. Dalam dua atau tiga jam lagi, aku kesana! Usahakan selesai dalam waktu cepat, kalian mengerti?!" setelah memastikan seluruh anak buahnya mengerti, Heeseung kembali masuki kamar kalian.

Tawa Heeseung pecah saat mendapati pemandangan yang sangat indah darimu di atas kasur tersebut. Saking tak kuatnya menahan gejolak yang vibratornya berikan, sampai menghantarkan dirimu pada pelepasan dahsyat hingga mengalirkan air mancur yang membasahi seluruh perabotan kamar kalian. Bahkan pasca pelepasan dahsyat itu, tubuhmu terus bergetar yang membuat Heeseung akhirnya melepaskan gagball yang menahan desahanmu agar dapat mencium bibirmu brutal.

Sialnya, ciuman dari Heeseung tersebut malah kembali memancing pelepasan darimu padahal vibrator tersebut telah terlepas sendiri sejak kamu menemukan pelepasanmu terakhir kali. Membuat senyuman bangga semakin terukir di wajah memerah Heeseung, "Pelepasan lagi? Vibratornya sudah lepas loh dan daddy baru menciummu." tanya Heeseung terasa begitu dominan bagimu. Kamu yang tak kuat lagi menahan gejolaknya pun hanya bisa mendesah dan menangis untuk memohon pada lelaki itu, "Maafkan aku, daddy." ucapmu susah payah.

Heeseung kecup bibirmu sekilas sebelum menghapus air mata yang mengalir membasahi wajahmu. "Oppa dapat dengan mudah memaafkan mu, Y/n. Tapi tidak untuk orang lain, oppa akan melakukan apapun untuk mempertahankan mu dan oppa telah memberikan waktu padamu menikmati momen terakhirmu bersama Jay Park dan Jungwon." jawab Heeseung yang langsung kamu setujui dengan anggukan kepala.

Saking tak kuatnya menahan hasrat dalam dirimu, tubuhmu kembali bergetar hebat saat merasakan paha Heeseung yang tak sengaja bersentuhan dengan kewanitaan mu. Heeseung remas wajahmu untuk bertanya, "Tak bisakah kau jatuh cinta padaku, Y/n?" detik itu juga kamu tersadar dari hasrat yang memenuhi mu.

Kali ini bukan desahan yang kamu berikan pada Heeseung melainkan tangisan parau yang menyimpan begitu banyak rasa sakit dalam dirimu, "Aku takut pada daddy, jika daddy tak membunuh Sooyoung eonni pasti aku dapat dengan mudah jatuh cinta pada daddy. Aku hanya ingin hidup tenang, aku tak bermaksud memainkan perasaan daddy, Jay Park atau Jungwon oppa. Aku melakukan semua itu hanya untuk bertahan hidup di lingkungan ini, bukan untuk menghancurkan kelompok kalian. Sungguh, aku tak ada niatan sedikitpun untuk membuat kekacauan ini daddy, aku hanya merasa takut pada daddy." ungkapanmu tersebut sukses membuat Heeseung terdiam sejenak.

Heeseung usap air mata di wajahmu untuk kesekian kalinya sambil mengatakan, "Daddy tak akan mungkin menyakitimu apalagi sampai membunuhmu, sayangku. Tolong hilangkan rasa takutmu tersebut dan kembalilah menjadi Y/n yang penurut dan selalu bersikap manja pada daddy. Jangan lupa, tanamkan pada dirimu kalau kamu milik Heeseung seorang, Y/n. Lupakan Jay Park dan Jungwon, lupakan pula rasa cintamu pada Jay Park karena setelah ini kau akan menjadi milikku seutuhnya. Tak hanya tubuhmu, tapi juga hatimu. Kau mengerti?" tanya Heeseung tepat di depan wajahmu. Kamu yang salah fokus malah terus memperhatikan bibir Heeseung yang sangat seksi terlihat.

"Benar daddy tak akan menyakiti atau membunuhku? Aku takut sekali.." tangismu pecah yang malah membuat Heeseung tertawa gemas. Heeseung kecup bibirmu singkat sebelum membuka seluruh bajunya dan membuka ikatan di sekujur tubuhmu. Setelah memastikan dirimu lumayan tenang, Heeseung tempatkan dirinya di antara kedua kakimu sambil menggesekkan kejantanannya pada bibir kewanitaan mu.

"Daddy tak mungkin membunuh gadis yang sangat daddy cintai." setelah mengatakan itu, Heeseung tekan miliknya yang telah mengeras untuk masuk ke dalam tubuhmu begitu dalam. Kamu yang masih belum terbiasa dengan ukuran Heeseung pun hanya bisa mendesah sambil terus menatap mata Heeseung di hadapanmu.

Setelah Heeseung berhasil memasukkan keseluruhan tubuhnya hingga menyentuh titik terdalam dan ternikmat di tubuhmu, kamu tangkup wajah lelaki itu untuk mencium bibir Heeseung sekilas. "Maafkan aku ya, daddy. Emosiku masih belum stabil dan aku masih belum terbiasa dengan kehidupan seperti ini. Aku ketakutan, sehingga aku terus mencari kenyamanan pada orang lain, padahal aku tahu daddy sangat mencintaiku. Aku menyesal tapi aku juga tak bisa menghentikan diriku sendiri." sesalmu, kini balik merutuki dirimu sendiri hingga menangis dalam kuasa Heeseung.

Entah mengapa, melihat dirimu yang begitu menyesali perbuatanmu tersebut malah semakin menambah rasa bangga dalam diri Heeseung. Seolah kelemahanmu ini dapat memberi makan ego Heeseung yang terus merasa haus akan cinta dan pengakuan darimu. Syukurlah kamu paham letak kesalahanmu, walau Heeseung merasa masalah ini tak akan selesai jika ia tak menyingkirkan dua sumber permasalahan utamanya.

Ya, jika tak ada Jungwon dan Jay Park, kamu pasti tak akan menganggap mereka sebagai opsi lain untuk menyelamatkan hidupmu sehingga Heeseung yakin, mau tak mau kamu akan terus bergantung padanya seorang.

"Apa kau bisa mencintaiku, Y/n?" tanya Heeseung yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala, "Aku akan berusaha". Heeseung pun mulai menghentakkan tubuhnya yang membuatmu kembali memasuki mode penuh rasa nikmat yang lelaki itu ciptakan. Matamu terus terputar ke atas seiring kamu merasakan milik Heeseung yang masuk semakin dalam di tubuhmu.

"Kau harus tetap mencintaiku apapun yang terjadi Y/n, karena setelah ini aku akan membantumu menyingkirkan semua orang yang membuat hidupmu menderita. Sehingga, kau akan terus bergantung padaku, tak peduli kau mau atau tidak!" setelah mengatakan itu, Heeseung cium bibirmu seiring hentakan tubuhnya yang terasa semakin kencang di tubuhmu. Momen inilah yang paling tak bisa kamu tahan saat bersetubuh dengan Heeseung, ketika lelaki itu menahan seluruh pergerakan dan desahanmu dengan ciumannya sementara pinggulnya tak henti memberikan tekanan yang luar biasa di kewanitaan mu.

"Kau mengerti? Apapun yang terjadi, kau harus tetap jatuh cinta padaku!" tanya Heeseung yang langsung kamu jawab dengan erangan kencang, "Yess daddy, aku akan berusaha mencintaimu. Pleasee, harder nghn.." desahanmu tersebut bagaikan bensin yang membakar semangat Heeseung semakin menggebu-gebu menuntaskan hasratnya padamu. Saking luar biasanya hentakan lelaki itu sampai memancing mu kembali merasakan pelepasan dahsyat yang mengalirkan cairan bening namun tetap tak bisa melepaskan tautan tubuh Heeseung.

"Nghhhh Heeseung daddyy.."

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang