62: Uang

632 67 14
                                    

Heeseung masuki sebuah ruangan lalu meminta semua anak buahnya pergi meninggalkan dirinya seorang diri. Ruangan itu merupakan ruang latihan fisik untuk seluruh anggota kelompoknya dalam kapal yang mengangkut kalian kembali ke negara asal kalian, yaitu Korea Selatan.

Setelah memastikan tak ada seorang pun dalam ruangan tersebut, Heeseung berteriak kencang lalu memukul sasak tinju berisikan seorang anak buah Jay Park yang semalam membawamu kembali pada lelaki itu. Heeseung pukul secara brutal sasak tinju tersebut yang membuat anak buah Jay berteriak kesakitan. Semakin kuat Heeseung berikan pukulan, semakin kencang pula teriakan anak buah Jay Park yang membuat lelaki itu semakin naik darah.

Dengan emosi yang begitu membara, Heeseung putuskan tali sasak tersebut menggunakan pisau di sakunya lalu merobek sasak itu secara brutal, tak peduli walau ujung pisaunya akan mengenai lelaki yang berada dalam sasak tersebut. Setelah berhasil melepaskan diri berkat sobekan yang Heeseung ciptakan, anak buah Jay Park merangkak ke arah Heeseung dengan darah yang mengalir deras di lengannya.

Kondisi anak buah Jay Park sangat memprihatinkan, darah berceceran di sekitaran mereka, wajah dan tubuh lelaki itu babak belur berkat pukulan yang ia terima dari semua orang. Bahkan, tangan anak buah itu sampai patah setelah mendapat pukulan yang membabi buta dari Heeseung.

Melihat kondisi lawannya tak berdaya, Heeseung tendang tubuh anak buah Jay Park tersebut lalu mengeluarkan pistol dari saku jaketnya. Heeseung todongkan pistol tersebut ke kepala lelaki itu, namun sebelum mengakhiri penderitaannya, Heeseung bertanya, "Siapa lagi yang mengetahui Y/n datang ke kamar Jay Park tadi malam?".

Saking merasa takutnya, anak buah Jay Park sampai berkata dengan jujur, " Jungdae bos! Jungdae! Tolong bebaskan saya bos, saya janji tak akan men" belum selesai anak buah Jay Park itu memohon. Heeseung tarik pelatuk senjata api di tangannya yang langsung menembus kepala anak buah Jay Park dalam hitungan detik. Membuat senyuman puas terukir di wajah Heeseung walau amarah masih memenuhi dirinya. Tanpa Heeseung sadari, ia seperti mendapatkan kesenangan baru setelah berhasil menyingkirkan orang-orang yang berusaha membuatmu jauh darinya.

Heeseung ludahi jazad tersebut lalu masuk ke dalam ruangan yang merupakan kamar mandi. Heeseung bersihkan terlebih dahulu bercak darah di tubuh dan bajunya, setelah bersih lelaki itu telfon seorang anak buahnya untuk, "Bawa Jungdae bertemu dengan saya dan satu lagi, kabari jika ada tanda-tanda Y/n kembali ke kamar kami!" setelah memberi perintah tersebut. Heeseung keluar dari ruangan tersebut untuk kembali ke ruang kerjanya, namun sebelum pergi ia sempat memberi perintah pada anak buahnya yang menunggu di depan pintu ruangan untuk menuingkirkan jasad anak buah Jay Park.

Heeseung merasa tak perlu menyingkirkan Jungdae secepat itu. Setelah anak buahnya berhasil membawa Jungdae menemui dirinya, Heeseung gunakan lagi kekuasaannya untuk mengancam lelaki itu berbicara dengan jujur mengenai seluruh kegiatan yang Jay Park lakukan denganmu selepas Heeseung berikan waktu padamu selama 24 jam untuk menentukan pilihan. Jungdae memberitahu kalau tak ada yang kalian lakukan selain berpelukan dan menangis dalam kamar lelaki itu, Jungwon juga berada dalam kamar Jay Park dan ikut menyusun strategi untuk membebaskanmu.

Setelah mendapat informasi tersebut, Heeseung perintahkan Jungdae kembali untuk mengumpulkan lebih banyak informasi lagi. Jungdae pun menurutinya karena biar bagaimana pun Heeseung lah yang memiliki kendali utama dalam kelompok ini. Ia tahu rekannya baru saja dibunuh oleh lelaki itu, itulah sebabnya Jungdae menyerah demi keselamatan dirinya sendiri. Mulai sekarang, Jungdae resmi berpihak pada Heeseung sekaligus menjadi informan untuk lelaki itu.

Mengetahui kalian sedang menyusun rencana untuk membebaskan mu, Heeseung lakukan cara terakhir untuk menempatkan kamu, Jay Park dan Jungwon dalam posisi tak berdaya. Cara tergila yang bisa Heeseung lakukan hanya dengan memindahkan seluruh dana yang Jay Park dan Jungwon kelola untuk sektor bisnis mereka ke dalam sebuah rekening yang sengaja Heeseung simpan untuk masa depannya. Total uang tersebut tentu tidak sedikit, itulah sebabnya Heeseung takut Jay Park dan Jungwon menggunakan uang tersebut untuk melepas mu pergi dari sisinya.

Heeseung tak mau itu terjadi, tapi ia juga tak bisa mengendalikan dirinya sendiri sampai memberikan pilihan tersebut padamu. Ada sedikit penyesalan yang Heeseung rasakan, itulah sebabnya Heeseung nekat melakukan apapun untuk menyabotase rencana kalian.

Heeseung juga berniat menuntaskan semua permasalahan ini sebelum kalian tiba di Korea Selatan. Heeseung berencana menyingkirkan semua orang yang menjadi sumber permasalahan utama dalam hidupnya, walau orang-orang tersebut cukup berpengaruh pada kelompok yang ia pimpin. Ya, Heeseung sudah sebuta itu menghadapi rasa cemburunya padamu dan perasaan cintanya yang begitu menggebu-gebu padamu.

Heeseung hisap rokok di tangannya sambil terus memantau lima orang anak buah yang bertugas mengatur keuangan  setiap sektor bisnis dalam kelompoknya untuk menjalankan perintah yang ia berikan. Heeseung juga melibatkan seorang hacker yang memang bekerja padanya untuk meretas seluruh rekening yang Jay Park dan Jungwon miliki.

Tak perlu menunggu waktu lama, semua rekening atas nama kedua pemilik mu tersebut berhasil mereka kuras habis tanpa sepengetahuan Jay Park dan Jungwon. Bahkan, Heeseung juga tak perlu menunggu lama atas informasi yang Jungdae berikan mengenai rencana yang akan kalian lakukan selanjutnya.

Heeseung tertawa kencang saat mendengar Jungdae mengutarakan, "Mereka sadar rekening pribadi mereka terkuras bos, itulah sebabnya Y/n nekat kembali ke kamar kalian untuk mengambil anting pemberian bos, katanya seharga 10 juta usd. Anting tersebut lah yang akan Jay Park gadaikan sementara waktu pada Jake Sim dan Sunoo untuk meminjamkan dana sebesar 300 juta won per orang. Saat ini, Y/n sedang menuju ke kamar bos bersama Ahreum." ungkap Jungdae yang langsung membangkitkan semangat dalam diri Heeseung.

Tanpa kata, lelaki itu tinggalkan seluruh kesibukan anak buahnya dalam ruang kerja miliknya untuk menemuimu di kamar kalian. Tepat setelah Heeseung buka pintu kamar kalian, Heeseung mendapati dirimu tengah memegang anting tersebut dan menatap terkejut ke arah Heeseung. Saking terkejutnya kamu sampai memundurkan langkahmu untuk kembali masuk ke dalam kamar kalian.

Rasa takut semakin tergambar jelas di wajahmu saat menyadari anak buah Jay Park bernama Ahreum yang mengantarkan kamu ke kamar ini, tiba-tiba dilumpuhkan dengan cara ditembak oleh anak buah Heeseung di depan kamar kalian. Saking cepatnya kejadian tersebut terjadi sampai membuatmu mematung dengan tangan yang bergetar menahan rasa takut.

Kakimu terasa lemas saat Heeseung mengatakan, "Mau sampai kapan kau mengorbankan orang lain demi kesenanganmu pribadi, sayang. Bukannya kembali padaku, kau malah ingin menggadaikan anting pemberianku untuk melepaskan diri dariku? Ide yang bagus, tapi apa kau pikir semua akan berjalan selancar itu?" sampai membuatmu terjatuh ke lantai saking lemasnya. Tanpa pikir panjang pun kamu merangkak ke arah lelaki itu untuk bersujud padanya penuh ketakutan.

Kejadian ini sukses mengembangkan senyuman di wajah Heeseung, biasanya ia akan kesal mendapati gadis yang ia cintai nekat merendahkan dirinya untuk mendapatkan maaf darinya. Namun, sekarang Heeseung benar-benar membutuhkan sikap seperti ini untuk memberi makan egonya yang begitu besar.

"Heeseung oppa, maafkan aku.."

TBC

KAPAN LAGI DI BUAT POV DARI SUDUT PANDANG HEESEUNG

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang