35: Perhiasan

662 70 4
                                    

AUTHOR POV

Jungwon begitu sibuk dengan pekerjaannya sampai tak membalas pesan darimu yang memintanya untuk menjemputmu di kamar Heeseung. Kamu putus asa setelah menunggu hampir tiga jam di dalam kamar lelaki itu. Ditambah lagi, Heeseung sudah tertidur di atas kasurnya saat ini. Kamu bangkit guna menghampiri lelaki bermarga Lee tersebut.

Sirat kecemasan tergambar jelas di wajah Heeseung dan kamu paham betul dengan keadaan tersebut. Kamu ambil remote untuk mematikan televisi yang masih menyala, tak lupa kamu perbaiki selimut yang menutupi badan Heeseung. Kamu berniat kembali ke kamarmu sebelum sebuah panggilan menghentikan langkahmu.

"Mau kemana?" tanya Heeseung setengah sadar. Lelaki itu bahkan nekat mendudukkan dirinya saat tahu kamu akan pergi meninggalkan kamarnya. "Kembali ke kamarku, oppa." jawabmu pelan.

"Jungwon mana?" tanya Heeseung lagi.

"Belum pulang tapi tak apa, aku balik sendiri saja." ujarmu, berniat pergi dari kamar tersebut.

"Tak usah, tidurlah disini kalau Jungwon belum pulang." pinta Heeseung begitu khawatir. Kamu pun tertawa pelan lalu berniat menarik gagang pintu kamar Heeseung.

"Tak apa oppa, aku balik sendiri saja." jawabmu. Dengan atensi yang terbuka sebelah, Heeseung bangkit dari tidurnya dan berjalan menghampirimu. Ia tarik tanganmu untuk mengikuti langkahnya yang gontai karena mengantuk.

"Tidur saja disini, okay? Temani oppa." pinta Heeseung, mengajakmu tidur di atas kasur miliknya. Setelah mendudukkan diri di kasur lelaki itu, Heeseung mengajakmu untuk berbaring bersamanya. Mata lelaki itu langsung terpejam namun tangannya masih menggenggam tanganmu erat. Seolah tak ingin kamu pergi meninggalkannya begitu saja.

Kamu pun mulai luluh dan memutuskan untuk mengikuti pinta lelaki itu. Kamu berbaring menghadap Heeseung di sampingmu, sekarang sirat kecemasan tak terlihat lagi di wajah lelaki itu, kalian berbaring dalam posisi berhadapan dengan jarak lumayan dekat. Kamu pasangkan selimut untuk menutupi tubuhnya dan tubuhmu lalu kembali menggenggam tangan lelaki yang tertidur di sampingmu.

"""""""""""""""""""""""""

Atensimu mengerjap perlahan saat sinar mentari menyinari sebuah kamar. Terdengar suara shower dan nyanyian seorang laki-laki yang tengah membersihkan diri. Kamu kumpulkan kesadaranmu lalu bangkit dari tidurmu. Kamu usap wajahmu lalu mengikat rambut singamu. Kamu menyadari kalau sepanjang malam kamu tertidur di kamar Heeseung. Dirimu rapikan kasur milik lelaki itu lalu merenggangkan tubuh di depan sebuah jendela. Cuaca hari ini sangatlah bagus dan kamu harap keberuntungan akan berpihak pada kelompok ENHYPEN, hari ini.

Nyanyian di dalam kamar mandi pun terhenti. Heeseung memiliki suara yang indah dan membuat siapa saja yang mendengarnya menjadi tenang. Kamu ambil handphone milikmu dan tak mendapatkan balasan apapun dari Jungwon. Saking sibuknya lelaki itu dengan pekerjaannya, masa sampai tak bisa membalas pesan darimu sih atau jangan bilang ia tak pulang semalaman? Kamu menjadi khawatir atas menghilangnya kabar dari Jungwon tersebut.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, Heeseung keluar dengan handuk yang melingkar di pinggangnya dan rambut yang basah. Ia tersenyum manis padamu. "Pagi cantik~" sapa lelaki itu begitu lembut. Kamu pun membalas sapaannya dengan senyuman kagum di wajahmu, "Pagi jugaa oppa~" badan Heeseung sangatlah bagus dan indah. Kamu begitu terpukai melihatnya. Heeseung ambil satu handuk lagi untuk mengeringkan rambutnya yang basah lalu berjalan menghampirimu.

"Jungwon oppa tak membalas pesanku." gumammu pelan. Heeseung pun mengangguk lalu mengambil handphone miliknya, "Dia menghubungiku dan memintaku mengantarkanmu karena dia tak pulang tadi malam." jelas Heeseung semakin menambah kekecewaan dalam dirimu.

"Mau mandi?" tanya Heeseung yang berdiri di hadapanmu. "Di kamarku saja oppa." jawabmu. Heeseung pun memintamu untuk menunggunya sebentar agar ia bisa ikut mengantarmu ke kamar Jungwon. Padahal letak kamar kalian tak terlalu jauh, namun Heeseung begitu takut jika kamu balik sendiran tanpa siapapun.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang