37: Niat Buruk

805 64 1
                                        

AUTHOR POV

Dirimu kembali tepat setelah mentari tenggelam di ufuk barat. Tak banyak kata yang terucap di bibirmu saat berjalan beriringan dengan Heeseung memasuki lobby hotel tersebut. Bersikap biasa saja seolah tak terjadi apapun di antara kalian berdua. Heeseung mengantarmu sampai ke depan kamar Jungwon dan memintamu untuk beristirahat terlebih dahulu, sebelum tengah malamnya kalian mulai menjalankan misi masing-masing.

Kamu masuki kamar Jungwon, berharap lelaki itu telah pulang dari pekerjaannya. Namun, tak ada siapapun disana. Senyuman di wajahmu perlahan memudar seiring rasa kecewa yang semakin memenuhi. Apa yang dilakukan Jungwon sebenarnya, hingga tak pulang dan tak juga memberikan kabar padamu? Kamu begitu merutuki perubahan dari sikap Jungwon tersebut.

Kamu ingin membersihkan diri, namun kamu baru ingat jika stok pembalut mu habis. Kamu putuskan untuk membelinya sendiri di supermarket yang berada tak jauh dari hotelmu menginap. Kamu sengaja mengganti pakaianmu terlebih dahulu menjadi pakaian santai dengan masker dan topi berwarna hitam karena kamu tahu akan sangat berbahaya jika kamu keluar sendirian tanpa pengawalan siapapun.

Kamu masuki supermarket tersebut, tak begitu ramai namun saat kamu ingin mencari keberadaan pembalut di sebuah lorong, kamu mendapati pemandangan yang tak biasa di sana. Kamu seperti mengenal perempuan yang sedang berbicara dengan lelaki kekar di ujung lorong.

Kalau tidak salah, itu Valerie yang merupakan mantan kekasih pemilikmu yaitu Jay. Dengan inisiatif sendiri, kamu kembali ke lorong tepat di samping lorong Valerie dan lelaki kekar itu berada. Kamu mendekat ke arah mereka, berharap dapat mendengarkan percakapan mereka walau dari balik rak supermarket.

"Bisakah kau menjualnya untukku?" tanya Valerie ke lelaki kekar tersebut. Kamu semakin mendekat ke rak supermarket agar dapat mendengar lebih jelas percakapan mereka.

"Kalau kau ingin menjualnya, kamu harus membawanya langsung ke pelalangan!!" ujar lelaki itu sedikit berbisik. Mereka berbicara dalam bahasa korea sehingga kamu dapat mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Wanita itu yang menjadi penghalang terbesarku saat ini, dia Jay beli dari pelelangan manusia harusnya tak susah untuk membujuk Jay menjualnya kembali. Tapi Jay tak mau melakukannya, sepertinya dia menyukai wanita itu." jelas Valerie. Kamu langsung tahu siapa yang wanita itu maksud sebenarnya. Ketakutan perlahan memenuhimu namun kamu harus mendengarkan percakapan mereka sampai selesai. Tak lupa kamu nyalakan perekam suara di handphonemu untuk menangkap percakapan mereka.

"Aku hanya menyuruhmu kembali untuk menempelkan kamera ini ke dasi Heeseung, kenapa kau malah ingin menambah pekerjaanku?" tanya lelaki itu kesal dengan sikap Valerie.

"Masalahnya, wanita itu dekat dengan semua anggota ENHYPEN, termasuk Heeseung. Ia akan sangat menyusahkanku jika kamu tak menyingkirkannya sekarang!" ungkap Valerie menambah ketakutan dalam dirimu. Kamu gigit bibir bawahmu yang bergetar hebat saat mendengar, "Yasudah coba kau bawa dia keluar dari hotel tersebut, nanti aku suruh anak buahku untuk menculiknya. Usahakan jangan sampai ketahuan siapapun, pokoknya Heeseung harus tetap melakukan judi itu!" setelah mengatakan itu, mereka berdua keluar dari lorong supermarket tersebut dan membayar makanan yang telah mereka bawa. Kamu berusaha bersembunyi agar tak terlihat mereka sambil memilikirkan cara agar kamu tak bertemu Valerie di hotel tersebut.

Setelah Valerie dan lelaki bertubuh kekar itu keluar dari supermarket, kamu buka handphone milikmu dan langsung menelpon Sooyoung untuk memintanya menjemputmu di supermarket tersebut.

Tak butuh waktu lama, Sooyoung datang bersama tiga temannya yang memiliki badan kekar lalu membawamu ke dalam kamar para anak buah Heeseung untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai Valerie.

Kamu jelaskan niat wanita itu yang ingin menjualmu ke pelelangan yang berada di kota tersebut dan niat Valerie menempelkan kamera di dasi Heeseung nanti. Kamu juga berikan rekaman suara yang terdengar samar dari percakapan mereka.

Semua anak buah Heeseung mengenal karakteristik suara lelaki tersebut, ditambah lagi dengan kecocokan penjabaranmu mengenai badan pria itu yang kekar, tak salah lagi pria itu adalah Jungkook penghianat ENHYPEN.

"Dasar wanita dakjal!" kesal seorang anak buah Heeseung bernama Goomin.

"Kenapa bos Heeseung tak mengusirnya saja sih ?" tanya seorang lelaki memperkeruh suasana saat ini.

"Apa kita lapor bos Heeseung saja?" tanya Sooyoung. Kamu langsung menyela, "Jangan! biar aku saja nanti yang mengambil kameranya. Kalau Heeseung tahu sebelum penjudian di lakukan, bisa-bisa ia tak fokus dalam berjudi." ujarmu. Kalian saat ini sedang duduk bersama di atas sebuah kasur king size dan ada beberapa yang duduk di lantai deket kasur tersebut.

"Betul juga. Aku dengar uang yang dipertaruhkan malam ini sangat banyak!" ucap lelaki bernama Seungcheol. Kamu pun menjawabnya dengan anggukan kepala.

Setelah itu kalian berdiskusi lebih lanjut untuk menghentikan niat buruk Valerie tersebut. Seungcheol selaku ketua dari para anak buah Heeseung pun menghubungi beberapa ketua lainnya untuk memberitahukan niat buruk Valerie tersebut agar memperkuat penjagaan kepada anggota ENHYPEN terutama Heeseung dan dirimu.

Setelah mereka saling berkoordinasi dan telah melakukan perjagaan yang ketat di seluruh penjuru hotel, akhirnya Sooyoung berani mengantarkanmu balik ke kamar Jungwon. Beruntung, sepanjang perjalanan menuju kamar Jungwon kamu tak bertemu dengan Valerie namun saat kamu ingin memasuki kamar Jungwon.

Tiba-tiba Jay memanggilmu dari depan pintu kamarnya, "Y/n." panggil Jay menyuruhmu untuk mendekat ke arahnya. Kamu tentu bersikap waspada pada lelaki itu terutama setelah mengetahui niat buruk mantan kekasihnya.

"Iya daddy?" kamu tak mengikuti pinta Jay yang ingin kamu masuk ke dalam kamarnya. Kamu hanya memandang lelaki itu dari kejauhan bersama Sooyoung di belakangmu.

"Kemari sayang~" Jay seperti memiliki dua wajah yang sangat bertolak belakang. Ia menampilkan wajah manisnya dengan tersenyum sambil terus memanggilmu untuk masuk ke dalam kamarnya, padahal kamu tahu lelaki itu sedang memiliki niat buruk padamu.

"A-aku mau mandi dulu, daddy. " kamu ingin memasuki kamarmu namun Jay tetap menahanmu. "Masuk ke kamarku, sekarang!!" ancam Jay dipenuhi amarah karena kamu tak kunjung menuruti perintahnya. Kamu pun tetap membuka pintu kamar, hingga tiba-tiba seseorang keluar dari kamar sebelah kamar Jungwon, "Y/n, bantu oppa dulu, kamu bisa jahitkan baju oppa kah?" tanya lelaki itu yang tak lain adalah Sunoo.

"Bisa oppa-" tiba-tiba Jay datang menghampirimu lalu menarik tanganmu untuk memasuki kamarnya. Sooyoung pun menahan tanganmu tetapi Jay malah memarahi wanita itu dan akhirnya melepaskan paksa tanganmu dari Sooyoung.

Jay membawamu ke dalam kamar miliknya yang ternyata kosong, tak ada siapapun di dalamnya kecuali dirimu dan Jay. Untuk sejenak kamu merasa lega karena hal itu. Kamu tahan tubuh Jay yang semakin menghimpitmu ke dinding ruangan. Lelaki itu angkat wajahmu untuk menatapnya dan pandangan Jay pun tertuju ke bibirmu.

"Bibir ini milik siapa?" tanya lelaki itu, kamu pun hanya bisa diam hingga Jay nekat menampar wajahmu dengan keras. "Jawab!!" bentak lelaki itu.

Pipi kananmu terasa panas karenanya dengan jantung yang berdegup kencang, menahan ketakutan mendalam. "Milik daddy." jawabmu, berharap lelaki itu tak menyakitimu lagi.

"Kenapa kamu berani mencium lelaki selain daddy?" tanya lelaki itu kemudian menunjukkan sebuah foto padamu, yaitu fotomu sedang berciuman dengan Heeseung di dalam mobil miliknya. Kamu begitu terkejut hingga tak sanggup lagi menatap mata lelaki itu.

"Daddy kan sudah tidak membutuhkanku lagi!" Detik itu juga, Jay dengan teganya mencekik lehermu menggunakan tangan kanannya. Kamu tentu saja memberontak dan hal itu memancing amarah Jay semakin besar dengan menampar wajahmu keras. Tangisanmu pecah sejadi-jadinya, tak kuat dengan siksaan yang Jay berikan padamu. Apalagi saat Jay mulai melayangkan bogeman mentah ke wajahmu hingga membuat telingamu berdenging.

TBC

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang