40 : Alasan Jay

546 59 13
                                    

AUTHOR POV

Jay bersihkan darah di wajahnya menggunakan air mengalir dari keran wastafel saat seorang wanita sibuk mengetuk pintu kamarnya. Perih ia rasakan saat air tersebut menyentuh luka yang Heeseung ciptakan di wajah tampannya. Jay perhatikan pantulan wajahnya dari cermin, ia merasa tak ada gunanya lagi terus mengacuhkanmu karena kamu tak bisa ditinggal begitu saja tanpa pengawasan darinya maupun Jungwon.

Jay benar-benar kesal padamu setelah tahu kamu bercumbu dengan Heeseung dibelakang mereka tanpa merasa takut sedikitpun. Kamu pikir perubahan sikap Jay itu didasari perasaan yang dulu pernah ia rasakan bersama Valerie

Padahal tidak, Jay berubah karena ia tak ingin Valerie menyakitimu dengan berbagai cara, Jay berusaha memusatkan perhatiannya kepada mantan kekasihnya itu agar Valerie tidak mengganggumu sampai wanita itu kembali ke Seoul bersama kalian.

Jay hanya tidak ingin kamu terluka karena Valerie memiliki kepribadian yang sangat buruk dan mudah cemburu dengan kehadiran wanita baru. Jay memang berniat baik untuk membantu Valerie tetapi ia tak ingin kehadiran Valerie hanya akan membuatmu susah sehingga Jay terpaksa mengalah agar wanita itu tidak menyakitimu.

Tapi sekarang, Jay tak bisa menahannya lagi. Kamu sangat tidak bisa diprediksi, kamu bahkan lebih membela Heeseung ketimbang dirinya tadi dan hal itu membuat Jay semakin kesal denganmu.

Tok tok tok!!

"Jay Park! Buka pintunyaaa!" Itu Valerie yang meminta dibukakan pintu oleh Jay. Wanita itu sudah berusaha masuk ke kamar Jay berulang kali hanya untuk membujuk Jay menjualmu kembali di pelalangan manusia dalam kota ini. Semua berawal dari malam saat dirimu tak sengaja memergoki keduanya sedang bercumbu.

Flashback On

"Tutup pintunya lagi!" perintah Jay seolah tak ada rasa bersalah sedikitpun padamu. Lelaki itu kembali melanjutkan kegiatannya, mencium mesra mantan kekasihnya di depanmu walau Jay sadar kegiatannya ini dapat membuatmu sedih.

Jay ingin melihatmu cemburu serta mengetes seberapa beraninya kamu untuk mengambil hak mu kembali, tetapi kamu malah keluar dari pintu tersebut. Menutupnya dengan pelan seolah tak peduli dengan kegiatan yang sedang Jay lakukan dengan mantan kekasihnya dan hal itu sukses membuat mood Jay seketika rusak.

"Wae?" tanya Valerie saat Jay melepaskan pangutan bibir mereka dengan paksa. Jay bangkit dari tubuh wanita itu lalu mendudukkan diri di pinggiran kasur.

"Baby, kenapa berhenti?" tanya Valerie begitu manja dengan memeluk tubuh Jay dari belakang. Ia mengecup leher Jay berharap lelaki itu luluh dan mau bermain dengannya tapi Jay benar-benar sedang dalam mood yang tak bagus karenamu.

"Lepaskan!" dengan kasar, Jay melepaskan diri dari Valerie dan ingin bangkit dari kasur tersebut sebelum Valerie menahan tangannya.

"Kenapa kok badmood? Apa gara-gara kekasih Jungwon itu?" tanya Valerie begitu penasaran dengan dirimu. Jay lepaskan tangannya dari cengkraman Valerie lalu mengambil rokok miliknya. Ia bakar satu puntung rokok sebagai pelepas penat. Jay tak membalas sepatah katapun pertanyaan Valerie itu.

"Nuna dengar kamu belinya dari pelelangan manusia kan? Bersama Jungwon, tumben sekali kamu mau berbagi seperti itu." Valerie berniat mengorek informasi tentangmu langsung dari Jay.

"Ah, bukankah biasanya kamu menjual gadis-gadis itu lagi setelah kamu puas dengannya, kan sekarang sudah ada nuna bersamamu. Bagaimana kalau kita jual saja gadis itu? Kamu membelinya seharga 100 juta won kan? Kita jual dia dengan harga yang lebih mahal saja dari itu!!" tawar Valerie. Namun, Jay hanya terus diam, berusaha tidak memperdulikan perkataan aneh Valerie. Bagi Jay, wanita itu hanya berbicara omong kosong belaka karena semua kuasa ada di tangan Jay.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang