AUTHOR POV
Dirimu duduk di sebuah sofa setelah menyelesaikan latihan bela diri bersama seorang pelatih handal yang merupakan kepala pengawal untuk kelompok ENHYPEN. Keringat membasahi tubuhmu, kelelahan semakin terasa disaat kamu menyenderkan tubuh pada sofa tersebut.
Kamu tak biasa dengan kegiatan fisik yang berlebihan, terlebih lagi ini kali pertamamu melakukan latihan bela diri. Tak hanya itu, sore tadi, kamu juga berlatih menembak di sebuah ruangan bersama Sunghoon.
Kamu tak bisa membayangkan jika tadi tak diberikan waktu istirahat oleh Heeseung selepas permainan panjang mu bersama Jay Park dan Jungwon, mungkin kamu sudah tak bisa bangkit lagi dari tidurmu karena kelelahan.
Kamu pejamkan matamu sambil mengatur hembusan napasmu yang terasa berat. Pelatih telah meninggalkan ruang latihan, menyisakan dirimu sendiri di ruangan tersebut.
Kamu lepaskan jaket di tubuhmu dan menyisakan sport bra berwarna hitam dan celana legging. Jungwon yang membelikan pakaian tersebut untukmu. Lelaki itu baik tetapi sekali penjahat, tetaplah seorang penjahat.
Ia tak bisa menutupi keserakahannya terus menerus hingga terciptalah transaksi kedua untuk memperebutkanmu. Kamu tak mempermasalahkan transaksi tersebut, tetapi kamu merasa Jungwon mulai bersikap aneh padamu.
Lelaki itu memintamu untuk beristirahat di kamar Jay Park, bahkan tak menegurmu di sela makan malam bersama tadi. Kamu bingung, padahal sebelum perjanjian tersebut Jungwon terlihat sangat menempel padamu. Sikap lelaki itu sangatlah manis dan memperlakukanmu seperti hal yang paling berharga dalam hidupnya, lalu sekarang..
Kamu merasa hanyalah seonggok sampah yang kapan saja bisa mereka tinggalkan. Hal itu yang terus menganggu pikiranmu.
Kretttt
Pintu ruangan terbuka dengan perlahan, seorang lelaki bersurai hitam masuk dengan senyuman manis di wajahnya.
"Sudah latihannya?" tanya lelaki itu, berjalan menghampirimu. Ia berikan sebotol air mineral dingin sebagai pelepas dahaga. Kamu pun tersenyum ramah untuknya lalu menjawab. "Sudah daddy, aku lelah~" Kamu mengatakan itu dengan ekspresi manja sampai memejamkan mata.
Melihatmu hanya mengenakan sport bra, Jay Park minta untuk kamu kembali mengenakan jaketmu. Setelah itu, Jay Park mengajakmu untuk kembali ke kamarnya guna membersihkan diri.
Ada sebuah tradisi yang biasa mereka lakukan saat dalam perjalanan menuju perjudian di sebuah pulau yang berada di negara Thailand, yaitu mengadakan pesta untuk melepaskan penat. Jay Park ingin kamu hadir di pesta tersebut sehingga ia telah menyiapkan sebuah gaun berwarna merah yang sengaja ia pesan dari seorang desainer dari jauh hari.
Dress tersebut terlihat sangat mahal dan mewah, sangat cocok dengan auramu yang semakin terpancar tiap harinya. Tak lupa, Jay Park juga siapkan berbagai macam peralatan make up dan produk perawatan diri untukmu. Lelaki itu sangat memanjakanmu dalam berbagai hal.
Kamu lihat pantulan dirimu dari cermin di hadapanmu. Sangatlah berbeda dengan dirimu yang kamu kenal tapi sosok inilah yang ingin kamu perankan sejak lama. Tak perlu berpura-pura lagi di depan semua orang, kamu bisa menjadi dirimu sendiri yang lebih ekspresif dan bebas.
"Cantik sekali." puji Jay Park setelah dirimu keluar dari kamar mandi di dalam kamar miliknya. Perhatian lelaki itu terus tertuju padamu dan tubuh seksimu yang terbalut dalam gaun indah berwarna merah.
Jay Park sebenarnya tak hanya menyediakan satu gaun untukmu, tetapi ada tiga yang rencananya akan ia berikan pada malam perjudian dan malam kepulangan kalian dari perjudian tersebut.
Kamu mengajak lelaki itu untuk melakukan foto selfie berdua lalu memasang fotonya sebagai wallpaper dan lockscreen di handphone masing-masing.
Setelah penampilan kalian rasa sempurna, Jay Park mengajakmu naik ke lantai empat kapal ini yang merupakan aula berukuran cukup besar namun terkesan mewah. Semua perhatian tertuju pada kalian, seperti sepasang kekasih yang menjadi bintang pada malam hari ini, banyak anak buah kelompok ENHYPEN yang memuji kecantikanmu dan banyak juga yang mengatakan bahwa kamu sangat cocok dengan Jay Park, membuat seorang lelaki yang tengah memegang gelas kaca pun naik pitam.
Ia remas gelas kaca tersebut hingga pecah dan melukai tangannya sendiri. Perhatianmu seketika teralih ke lelaki itu, dengan penuh kekhawatiran kamu hampiri Jungwon lalu meraih tangannya yang terluka. Namun, hanya penolakan yang kamu dapatkan. Jungwon hempaskan tanganmu yang menggenggam lengannya lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut tanpa sepatah katapun.
Semua orang yang melihat kejadian itu pun terkejut karena mereka tahu, Jungwon juga merupakan pemilikmu. Kamu melihat lelaki itu yang pergi meninggalkan aula untuk berdiri di luar kapal, memandang laut lepas dengan tangan yang terluka dan terus mengeluarkan darah.
"Kotak obat ada di balik lemari itu." seorang wanita datang menghampirimu lalu menunjukan letak kotak obat yang ia maksud. Wanita itu seolah memintamu untuk tetap perhatian dengan Jungwon setelah mendapatkan penolakan dari lelaki itu.
Kamu mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut lalu mengambil kotak obat yang ia maksud. Jay Park telah dialihkan perhatiannya oleh Sunghoon dan Jake sehingga ia tak sadar dengan kejadian tersebut.
Kamu bawa kotak obat tersebut keluar, menghampiri Jungwon yang ternyata menangis dalam diam. Kamu mendekat ke arah Jungwon lalu berkata, "Oppa, tanganmu harus diobati." Setelah merasakan dirimu yang begitu peduli dengannya, sikap dingin lelaki itu pun perlahan mencair. Jungwon menoleh ke arahmu dengan air mata yang tak henti mengalir membasahi wajahnya.
"Jangan bilang siapapun kalau aku menangis." lirih lelaki itu lalu menoleh ke belakang, ke arah pesta yang sedang berlangsung. Kamu baru menyadari kalau Jay Park tengah memperhatikan kalian dari balik pintu kaca itu, padahal sebelumnya perhatian lelaki itu tak tertuju padamu.
"Tangan oppa harus diobati." setelah mengatakan itu, kamu tarik lengan Jungwon yang tak terluka untuk duduk di sebuah sofa. Kamu buka kotak obat tersebut, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mencabut beling-beling yang menancap di tangan Jungwon.
"Maafkan aku." gumam Jungwon saat dirimu mencabut beling yang paling besar menancap di tangannya.
"Sakit?" tanyamu begitu perhatian. Seketika tangis Jungwon pecah untuk kedua kalinya. Lelaki itu tak bisa menyembunyikan kelemahannya ini dihadapanmu, dengan mudahnya ia menangis di hadapanmu padahal Jungwon yang orang kenal adalah sosok lelaki kuat dan tangguh.
"Jujur, aku tak bermaksud menjualmu untuk kedua kalinya Y/n. Aku khilaf, tak seharusnya aku menyetujui kesepakatan itu, aku sangat merasa bersalah padamu, maafkan aku.." akhirnya, kamu mengetahui alasan perubahan sikap dari Jungwon yang mendadak ini.
Kamu berikan senyuman lemah padanya, dengan mata yang berkaca-kaca kamu mengatakan, "Hal yang paling membuatku sakit bukan transaksi itu tetapi perubahan sikap oppa padaku. Aku pikir, oppa memang tidak menginginkan aku lagi. Aku terus kepikiran oppa hingga membuatku tak fokus latihan." kamu juga jujur mengenai hal itu pada Jungwon. Dengan tangan yang masih terluka, Jungwon bawa dirimu ke dalan pelukannya lagi. Tangis kalian pecah seiring angin malam yang terasa semakin kuat.
"Sikap baikmu ini yang membuat oppa semakin merasa bersalah, Y/n." Jungwon akan berubah menjadi dirinya sendiri yang rapuh dan lemah jika bersamamu.
Lelaki itu sangat bergantung padamu tetapi ia tak bisa menghilangkan sifat serakah dalam dirinya. Hal itulah yang membuatmu terjual untuk kedua kalinya. Jungwon sangat takut kehilanganmu tetapi lelaki itu juga membutuhkan uang yang banyak untuk meneruskan bisnisnya.
Momen haru kalian pun diam-diam diperhatikan oleh seorang lelaki bersurai hitam, ia tahu Jungwon tengah menangis di pelukanmu. Semenjak kehadiranmu dalam kehidupan Jungwon, lelaki itu lebih banyak menangis dari sebelumnya. Semua orang yang menyadari tangisan Jungwon pun juga terkejut dibuatnya.
"Kenapa lagi dia?" tanya Heeseung yang ternyata telah berdiri di sebelah Jay Park sambil menatap kalian yang berpelukan di balik pintu kaca.
"Aku membeli Y/n untuk kedua kalinya." gumam Jay Park membuat Heeseung terkejut.
"Maksudmu?" tanya lelaki itu.
"Aku membeli Y/n dari Jungwon seharga 100 juta." Heeseung tak habis pikir dengan lelaki itu.
"Mending uangmu dipakai untuk berjudi nanti." ucap Heeseung, ingin meninggalkan Jay Park yang berdiri mematung.
"Dia lebih berharga dari perjudian itu, hyung!" perkataan Jay Park itu mengandung banyak arti bagi Heeseung.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/364694841-288-k640624.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fanfic[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...